Lambung merupakan tempat dimana makanan dan minuman dicerna sebelum akhirnya dikosongkan ke usus halus. Oleh karena itu, lambung sering kontak dengan makanan, minuman, atau obat-obatan yang dapat menimbulkan iritasi berkepanjangan. Beberapa bahan yang dapat mengiritasi lambung, yaitu makanan, minuman, obat penghilang rasa sakit, obat anti peradangan, alkohol, dan garam empedu. Lambung sebenarnya memiliki lapisan dinding yang diselimuti mukus untuk mencegah terjadinya iritasi yang berujung pada terbentuknya tukak. Pada artikel kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai tukak pada lambung.
,
Apa itu tukak lambung?
Tukak lambung atau bisa disebut ulkus gaster merupakan luka pada lambung yang berbentuk bulat atau semi bulat, berukuran lebih dari lima milimeter yang mencapai lapisan di bawah mukosa lambung akibat luka-luka yang tidak sembuh pada permukaan lambung. Luka pada permukaan lambung ini merupakan luka yang terbuka dengan sedikit bengkak pada pinggiran luka.
Kondisi ini umum terjadi di seluruh dunia yang dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, dan wilayah tempat tinggal, terutama terjadi pada pria usia lebih dari enam puluh tahun. Saat ini, faktor risiko utama terjadinya tukak lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (87%), pengunaan obat anti nyeri (OAINS/ obat anti inflamasi non steroid), dan pasien jantung yang mengonsumsi obat pengencer darah jangka panjang.
,
Bagaimana terjadinya tukak lambung?
Adanya tukak di lambung dinilai berhubungan dengan adanya asam, sehingga muncul istilah “no acid no ulcer”. Sel di lambung akan menghasilkan asam, baik berupa asam lambung (Hydrochloric acid atau HCL) atau pepsinogen yang nantinya akan diubah menjadi pepsin yang juga bersifat asam. Bahan-bahan iritan (bahan yang dapat mengiritasi lambung) akan menimbulkan gangguan pada pertahanan dinding lambung sehingga asam akan dapat mengiritasi permukaan lambung. Terkadang setiap orang memiliki produksi asam lambung yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan karena setiap orang memiliki sel parietal di lambung yang berbeda-beda, dimana sel parietal yang lebih besar tentu akan menghasilkan asam lambung yang lebih banyak. Sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam lambung yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin.
Sementara, pandangan lain mengatakan bahwa tukak terbentuk karena ketidakseimbangan faktor yang mengiritasi dan faktor yang melindungi. Faktor yang mengiritasi yaitu asam lambung (HCL dan pepsin), sedangkan faktor yang melindungi yaitu mukus, bikarbonat, aliran darah yang baik, dan prostaglandin. Ketika terjadi pelepasan asam lambung yang berlebihan, terjadi mekanisme pelepalasan senyawa somatostatin yang akan menekan produksi asam lambung. Keseimbangan keduanya akan menjaga fungsi lambung dengan baik.
Bakteri H. pylori memiliki peran serta terhadap terjadinya tukak pada lambung. Infeksi bakteri ini akan menimbulkan iritasi pada permukaan lambung yang dalam waktu lama diikuti dengan kematian sel pada permukaan lambung. Sebagian besar bakteri akan mati bila kontak dengan asam lambung, yang merupakan salah satu pertahanan tubuh terhadap masuknya bakteri, namun H. pylori dapat bertahan dengan asam lambung sehingga mampu berkoloni di permukaan lambung. Tentu saja bakteri tidak berperan sendiri dalam keadaan ini. Faktor individu dan lingkungan turut berperan dalam menjaga keseimbangan faktor yang mengiritasi dan melindungi lambung. Di beberapa negara barat dengan pengendalian sanitasi lingkungan yang baik serta pemusnahan (eradikasi) bakteri H. pylori dengan menggunakan antibiotik, kasus kejadian tukak lambung dapat dikurangi. Penggunaan obat penghilang rasa sakit meningkatkan risiko terjadinya tukak pada lambung yang dapat berujung pada komplikasi perdarahan. Keadaan ini sering ditemukan pada orang lanjut usia karena rutin mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang ditujukan untuk nyeri sendi yang dideritanya.
,
Bagaimana keluhan yang ditimbulkan oleh tukak lambung dan cara mengetahui adanya tukak lambung?
Secara umum keluhan yang ditimbulkan berupa gangguan pada saluran cerna seperti mual, muntah, kembung, nyeri ulu hati, sendawa, rasa penuh di perut, dan mudah merasa kenyang. Rasa sakit pada ulu hati terletak sedikit kesebelah kiri dan semakin dirasakan ketika makan sehingga terkadang mengakibatkan pasien takut makan serta menyebabkan penurunan berat badan. Apabila berlanjut, rasa sakit juga dapat dirasakan hingga menjalar ke punggung. Pada orang yang mengalami tukak lambung dengan usia lanjut atau yang disebabkan oleh penggunaan obat penghilang rasa sakit jangka panjang terkadang tidak merasakan gejala. Keluhan dirasakan setelah berujung pada komplikasi, seperti perdarahan atau kebocoran lambung.
Pada pemeriksaan fisik, biasanya didapatkan nyeri ketika ditekan pada perut bagian ulu hati dengan sedikit ke kiri dari garis tengah perut. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan dengan menggunakan endoskopi dimana dapat disertai pemeriksaan biopsi jaringan untuk melihat apakah ada kemungkinan diagnosa kearah keganasan.
,
Apa yang terjadi apabila tukak lambung diabaikan?
Pada 15 – 25% pasien usia diatas 60 tahun, tukak lambung dapat menimbulkan perdarahan pada lambung. Sebagian besar perdarahan tersebut dapat berhenti dengan sendirinya namun sebagian lagi memerlukan pengobatan, tindakan terapi endoskopi, atau bahkan tindakan operasi. Kebocoran pada lambung juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari tukak lambung. Keluhan ini biasanya ditandai dengan sakit yang tiba-tiba berat dan menjalar ke area perut yang luas.
,
Bagaimana penanganan pada tukak lambung?
Penanganan tukak lambung harus disesuaikan dengan penyebab utamanya. Bila tukak lambung diakibatkan oleh bakteri H. pylori, maka obat antibiotik dibutuhkan untuk mengeradikasi bakteri tersebut. Bila tukak lambung diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan anti nyeri (OAINS) atau karena obat pengencer darah maka obat-obatan tersebut perlu dipertimbangkan untuk dihentikan sementara. Bila tukak lambung diakibatkan suatu proses keganasan (kanker lambung) maka harus ditatalaksana sesuai stadiumnya.
Anjuran umum yang dapat disarankan pada penderita tukak lambung diantaranya adalah:
- Istirahat. Pasien dengan tukak lambung dapat dilakukan rawat jalan. Namun apabila keluhan memberat atau timbul tanda komplikasi maka diperlukan rawat inap. Stress dan cemas akan meningkatkan produksi asam lambung sehingga dapat memperberat keadaan tukak lambung. Istirahat akan menurunkan stress dan dapat menurunkan terjadinya naiknya garam empedu.
- Perhatikan konsumsi makanan dan minuman. Cabai dan makanan yang mengandung asam dapat menimbulkan nyeri pada tukak. Sedangkan air jeruk, soda, bir, dan kopi dapat meningkatkan produksi asam lambung sehingga sebaiknya dihindari oleh pasien.
- Tidak merokok. Merokok akan menghambat penyembuhan karena menyebabkan penurunan produksi bikarbonat. Bikarbonat berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari asam yang mengiritasi.
- Asupan nutrisi diyakini mampu memperbaiki tukak lambung. Pemberian zink akan mampu meningkatkan respon daya tahan tubuh, menekan stres oksidatif yang meningkatkan kerusakan jaringan, dan mempercepat penyembuhan luka. Stres oksidatif adalah keadaan ketika jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya. Selenium dapat menurunkan risiko komplikasi dari infeksi dan meningkatkan penyembuhan jaringan. Sedangkan asupan serat yang cukup akan menetralisir asam lambung melalui reaksi kimia larutan penyangga (buffer) yang juga menekan konsentrasi garam empedu di lambung.
- Penggunaan obat-obatan dapat memperbaiki gejala dan meningkatkan penyembuhan pada tukak lambung.
- Antasida berkerja secara lokal dalam menetralisir asam lambung, pemberian obat ini dapat menghilangkan keluhan sakit pada ulu hati.
- Bismuth akan berkerja membentuk lapisan penangkal pada tukak dan melindungi lambung dari asam lambung.
- Sukralfat akan melindungi tukak dari bahan yang dapat mengiritasi serta meningkatkan produksi dari bikarbonat, mukus, dan prostaglandin yang berfungsi melindungi tukak dan dinding lambung dari asam lambung.
- Prostaglandin akan mengurangi produksi asam lambung dan meningkatkan produksi mukus, bikarbonat, dan aliran darah pada dinding lambung yang berperan sebagai faktor pertahanan terhadap iritasi tukak dan permukaan lambung.
- Antagonis reseptor H2 seperti ranitidin akan bekerja pada sel parietal di lambung untuk menurunkan produksi dari asam lambung.
- Proton pump inhibitor akan berkerja menghambat enzim di lambung sehingga terjadi penurunan produksi asam lambung.
Bagi pasien yang harus mengonsumsi obat penghilang rasa sakit untuk mengatasi permasalahan kesehatannya, dianjurkan untuk dikombinasikan dengan obat untuk menekan asam lambung atau senyawa prostaglandin untuk mengurangi risiko iritasi pada permukaan lambung.
Terkadang beberapa keadaan tukak lambung memerlukan tindakan operasi terutama pada keadaan yang disertai dengan perdarahan, kebocoran pada lambung, atau adanya penyempitan pada saluran lambung akibat peradangan menahun.
,
Referensi
Fujinami, Haruka. Et all. 2012. A Study of The Changes in The Cause of Peptic Ulcer Bleeding. World Journal of Gastrointestinal Endoscopy 4(7): 323-327
Koncoro, Hendra. Wibawa, I Dewa Nyoman. 2015. Peptic Ulcer Disease Different Pathogenesis of Duodenal and Gastric Ulcer. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology and Digestive Endoscopy.
Tarigan, Pengarapen. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi V Tukak Gaster. Interna Publishing
Vomero, Nathalia. Colpo, Elisangela. 2014. Nutritional Care In Peptic Ulcer. Nutrition Course of Franciscan University Center 2014;27(4):298-302
Leave a Reply