Kanker Pankreas: Ketahui Tanda Alarm Kanker yang Diam-diam Mematikan Ini

Sumber gambar: medscape.com

Pankreas adalah organ yang memproduksi enzim yang membantu pencernaan dan menghasilkan beberapa hormon, salah satunya insulin. Kanker pankreas merupakan kanker yang sangat mematikan, karena pasien sering tidak bergejala pada tahapan awal penyakit lalu tanpa disadari berkembang hingga stadium lanjut. Terkadang dokter melakukan penilaian berdasarkan adanya riwayat kanker pankreas pada keluarga dan peradangan pada pankreas yang berlangsung kronik atau menahun.

.

Seberapa berbahaya kanker pankreas?

Di Amerika Serikat, angka harapan hidup selama lima tahun kanker pankreas sekitar 6%. Hal ini berkaitan erat dengan proses kanker yang sering tidak bergejala sehingga ditemukan pada saat sudah mencapai stadium lanjut dan sulit untuk ditangani. Pada beberapa keadaan yaitu kanker pankreas ditemukan pada tahapan lebih dini, proses pengangkatan pun tidak serta-merta memberikan hasil yang baik, karena angka kekambuhan kanker pankreas cukup tinggi dengan angka harapan hidup sekitas 25%. Pada tahun 2015, kejadian kanker pankreas di Amerika Serikat mencapai 49.000 dengan 41.000 diantaranya meninggal dunia. Tahun 2018, kanker pankreas merupakan kanker urutan ke-12 terbanyak di dunia dan menjadi penyebab kematian ke-7 yang disebabkan oleh kanker di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker pankreas merupakan urutan ke-16 terbanyak dan urutan ke-11 kanker penyebab kematian.

.

Apa saja yang menyebabkan seseorang berisiko mengalami kanker pankreas?

Karena buruknya ramalan yang ditimbulkan oleh kanker pankreas, penting adanya deteksi dini terhadap orang-orang yang memiliki faktor risiko. Beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker pankreas, yaitu:

Selain kanker yang disebutkan diatas terbagi menjadi faktor risiko yang dapat diubah dan faktor risiko yang tidak dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu usia dan genetik. Kanker pankreas sering kali terjadi pada usia diatas 55 tahun dan jarang ditemukan pada usia dibawah 30 tahun. Selain itu, jenis kelamin laki laki dan golongan darah B juga memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap terjadinya kanker pankreas. Riwayat keluarga berhubungan dengan jenis genetik yang meningkatkan risiko terjadinya kanker pankreas. Mutasi pada gen BRCA2 merupakan gen yang dinilai berperan terhadap terjadinya kanker pankreas.

.

Bagaimana keluhan dan gejala yang ditimbulkan oleh kanker pankreas?

Sebagian besar kejadian kanker pankreas tidak bergejala, namun terdapat 12 tanda alarm yang dapat menjadi penanda kecurigaan adanya kanker pankreas, diantaranya:

Pada tahapan lanjut, keluhan yang sering ditemukan yaitu peningkatan kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh diabetes dan nyeri perut yang disebabkan adanya interaksi antara kanker dengan serabut saraf. Pasien sering kali tidak menyadari gangguan yang disebabkan oleh kanker pankreas karena terkadang hanya berupa rasa tidak nyaman pada ulu hati. Beberapa penelitian juga melaporkan adanya gangguan seperti hilangnya nafsu makan, depresi, dan diare. Apabila kanker pankreas hingga menyebabkan adanya sumbatan pada saluran empedu maka pada pemeriksaan fisik dapat teraba pembesaran pada bagian perut.

.

Bagaimana cara mendiagnosis kanker pankreas?

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis adanya kanker pankreas. Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan tumor marker. Beberapa tumor marker yang dapat digunakan seperti CA 19-9, CEA, CA 125 dan LAMC2. Selain dengan tumor marker, dapat juga dilakukan pemeriksaan ultrasonografi untuk melihat adanya lesi keganasan. Namun pemeriksaan ini terkadang sulit pada pasien dengan berat badan berlebih dan gas usus yang terlalu banyak. Selain itu juga pemeriksaan ultrasonografi ini akan sangat bergantung pada kepandaian operator yang mengerjakan. Pada umumnya, pemeriksaan ultrasonografi memberikan hasil yang sama jika dibandingkan dengan CT-scan, namun terkadang ultrasonografi memberikan hasil yang lebih baik pada lesi kanker pankreas yang berukuran kecil atau sedang.

CT-scan juga merupakan salah satu pilihan pemeriksaan yang dapat dilakukan pada kanker pankreas. Pemeriksaan ini biasa dilakukan dengan menggunakan kontras untuk melihat lesi kanker pankraes, hasil tindakan reseski pada kanker pankreas, invasi dari kanker pada pembuluh darah dan penyebaran kanker. Beberapa pemeriksaan lain yang juga dapat dikerjakan seperti MRI, PET-scan dan endoskopi ultrasonografi.

.

Bagaimana tata laksana pasien dengan kanker pankreas?

Pada pasien kanker pankreas, terdapat empat penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:

  • Tindakan operasi. Operasi merupakan tindakan yang dapat meningkatkan angka harapan hidup pada pasien kanker pankreas. Kanker pankreas yang belum mengalami penyebaran dan dapat dilakukan tindakan operasi.
  • Radioterapi
  • Kemoterapi. Kemoterapi dapat diberikan sebelum dilakukan tindakan operasi pada pasien yang tidak mengalami komplikasi dan metastasis laten. Kemoterapi akan membantu penanganan pasien kanker pankreas terutama paska reseksi untuk meningkatkan angka harapan hidup dan penanganan untuk pasien yang kankernya telah menyebar.
  • Paliatif. Penanganan paliatif merupakan penanganan lanjutan pada pasien kanker pankreas tahapan lanjut untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

.

Referensi
Goral V. Pancreatic cancer: Pathogenesis and diagnosis. Asian Pac J Cancer Prev. 2015;16(14):5619-24.

Kamisawa T, Wood LD, Itoi T, Takaori K. Pancreatic cancer. The Lancet. 2016 Jul 2;388(10039):73-85.

McGuigan A, Kelly P, Turkington RC, Jones C, Coleman HG, McCain RS. Pancreatic cancer: A review of clinical diagnosis, epidemiology, treatment and outcomes. World journal of gastroenterology. 2018 Nov 21;24(43):4846.

Pancreas Cancer Fact Sheets. Globocan 2018. Global Cancer Observatory World Health Organization. Diakses pada 21 September 2019 melalui https://gco.iarc.fr/today/fact-sheets-cancers

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*