Berpuasa telah terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Bagi orang yang sehat, berpuasa satu bulan penuh mungkin tidak menjadi masalah. Namun, bagi orang yang memiliki masalah pencernaan mungkin akan merasa khawatir penyakitnya akan kambuh selama menjalankan ibadah puasa. Tidak jarang kita dengar orang-orang beranggapan bahwa berpuasa tidak diperbolehkan untuk orang yang memiliki masalah pencernaan karena dapat memperparah dan menimbulkan berbagai macam masalah pada perut. Berikut akan dibahas seputar hoax mengenai pengaruh puasa terhadap saluran cerna.
.
Puasa mengganggu fungsi saluran cerna
Perubahan jam waktu makan saat berpuasa memang dapat menyebabkan berbagai perubahan kerja organ tubuh termasuk saluran cerna. Namun, perubahan tersebut tidak membuat fungsinya terganggu, justru dapat mengistirahatkan saluran cerna kita. Selama saluran cerna beristirahat, energi pada tubuh akan digunakan untuk proses perbaikan sel dan jaringan yang rusak. Puasa juga memungkinkan sistem tubuh untuk lebih fokus pada detoksifikasi dan penguraian racun dalam tubuh menjadi lebih efisien. Selain itu, berpuasa juga dapat menjaga dan memperbaiki keseimbangan mikrobiota usus sehingga usus menjadi lebih sehat dan imun pun semakin kuat.
.
Baca juga: Ingin Usus Tetap Sehat? Lakukan Ini!
.
Puasa memperparah sakit maag atau GERD
Penderita sakit maag atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) boleh menjalankan ibadah puasa, namun disesuaikan dengan kondisi tubuhnya. Suatu penelitian menunjukkan bahwa berpuasa dapat meringankan penyakit yang berhubungan dengan naiknya asam lambung dimana pada partisipan yang memiliki penyakit GERD merasa keluhannya lebih ringan dibandingkan saat sedang tidak berpuasa. Selama berpuasa, waktu makan kita akan lebih teratur, konsumsi camilan kurang sehat sepanjang hari cenderung berkurang, dan frekuensi merokok menjadi lebih jarang. Telah diketahui bahwa itulah beberapa pencetus kambuhnya penyakit maag atau GERD.
Beberapa tips bagi penderita sakit maag atau GERD dalam menjalankan ibadah puasa, antara lain:
- Jangan melewatkan sahur dan menunda berbuka puasa saat magrib
- Pilih menu makanan yang bergizi dan sehat
- Batasi makanan tinggi lemak, gula, kafein, asam, dan pedas
- Jangan merokok
- Hindari stress dan emosi
- Konsumsi obat dari dokter apabila sedang menjalani pengobatan. Jangan lupa untuk mengonsultasikan waktu yang tepat untuk meminum obat tersebut selama bulan Ramadan.
Jika setelah menjalani tips tersebut timbul rasa sakit berlebih pada lambung, mual hingga muntah-muntah, maka sebaiknya puasa dihentikan dan konsultasikan diri Anda ke dokter.
.
Leave a Reply