Jangan lupa mengonsumsi protein
Selain makanan yang mengandung serat, konsumsi protein nyatanya juga dapat memberikan efek perut menjadi kenyang lebih lama. Selain itu, protein berperan sebagai zat pembangun dan dapat menjadi cadangan energi ketika Anda sedang berpuasa. Pilihan makanan berprotein tinggi yang dapat Anda pilih sebagai menu sahur antara lain ayam, ikan, udang, cumi, telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Dalam proses pengolahan makanan-makanan tersebut, penting untuk diperhatikan jumlah garam yang digunakan sebab konsumsi garam berlebihan cenderung merangsang Anda untuk cepat merasa haus.
.
Hindari konsumsi makanan ini
Saat sahur, sebaiknya hindari makanan yang berminyak atau mengandung tinggi lemak, junk food, dan terlalu pedas. Makanan gorengan membuat saluran cerna bekerja lebih ekstra untuk mencerna. Apabila terlalu sering mengonsumsi makanan berminyak, lama kelamaan tugas saluran cerna kita akan terganggu sehingga menimbulkan keluhan pada saluran cerna seperti perut terasa tidak nyaman, kembung, dan BAB cair. Selain itu, konsumsi makanan berminyak berlebihan juga dapat mengganggu keseimbangan komposisi bakteri di usus kita. Junk food cenderung mengandung tinggi lemak dan rendah akan nutrisi sehingga Anda tidak memiliki cukup energi untuk berpuasa karena apa yang Anda makan tidak banyak mengandung nilai gizi.
Baca juga: Bahaya Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak Berlebihan Saat Bulan Puasa
Banyak orang menyukai makanan pedas sebab dapat memperkaya cita rasa makanan dan juga menambah nafsu makan. Nyatanya, konsumsi makanan yang terlalu pedas dan sering dapat memicu rasa haus serta mengganggu saluran cerna kita sehingga tidak jarang menimbulkan keluhan nyeri perut, mulas, dan BAB cair setelah mengonsumsinya. Keluhan tersebut tentunya akan mengganggu kelancaran puasa kita. Memang, efek dari makanan pedas bermacam-macam tergantung seberapa sensitif saluran cerna kita. Namun, lebih baik untuk menghindari makanan yang terlalu pedas agar kita tetap kuat dan sehat selama berpuasa.
.
Jangan makan terburu-buru dan berlebihan
Bangun kesiangan saat sahur memang membuat kita panik dan cenderung terburu-buru saat makan. Padahal, makan terburu-buru memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh dan saluran cerna seperti rentan tersedak dan menimbulkan gangguan pada saluran cerna seperti perut kembung, akibat menelan banyak udara saat makan terburu-buru. Selain itu, makan terburu-buru dan terlalu banyak juga dapat menyebabkan kerja lambung menjadi lebih berat dan memicu asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan nyeri perut dan rasa terbakar pada perut bagian atas.
.
Hindari langsung tidur setelah sahur
Setelah makan sahur, makanan tidak langsung dicerna dan diserap dengan sempurna. Apabila dalam kondisi perut baru terisi dan penuh kemudian kita tidur, maka isi dari lambung akan memberi tekanan pada otot katup yang memisahkan antara kerongkongan dan lambung sehingga dapat memicu isi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Tentu kondisi tersebut menimbulkan rasa yang tidak nyaman bagi perut. Sebelum kembali tidur, Anda dapat melakukan aktivitas ringan seperti mencuci piring, membereskan meja makan, dan beribadah. Berikan waktu yang cukup untuk lambung memproses makanan Anda.
.
Sahur sangat penting bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa. Sahur yang baik bukan dilihat dari jumlah porsinya, namun kualitasnya. Kualitas yang baik maksudnya adalah yang mengandung gizi lengkap dan nutrisi seimbang yang diperlukan oleh tubuh. Semoga tips-tips dalam artikel ini dapat membantu Anda agar tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.
.
Referensi
Kul S, Savaş E, Öztürk ZA, Karadağ G. 2014. Does Ramadan fasting alter body weight and blood lipids and fasting blood glucose in a healthy population? A meta-analysis. J Relig Health, 53(3):929-942.
Rafie C, Sohail M. 2016. Fasting During Ramadhan : Nutrition and Health Impact and Food Safety Recomendation. Virginia Cooperative Extension.
Shadman Z, Akhoundan M, Poorsoltan N, et al. 2016. Nutritional Education Needs in Relation to Ramadan Fasting and Its Complications in Tehran, Iran. Iran Red Crescent Med J, 18(8):e26130.
Singh RK, Chang HW, Yan D, et al. 2017. Influence of diet on the gut microbiome and implications for human health. J Transl Med, 15(1):73.
Rahimi H, Tavakol N. 2018. Effects of Ramadan Fasting on the Symptoms of Gastroesophageal Reflux Disease. J Nutrition Fasting Health, 6(4): 213-219.
WHO EMRO. n.d. Dietary recommendations for the month of Ramadan.
Leave a Reply