Penanganan Mandiri Nyeri Perut: Kapan Saya Harus ke Dokter?

Selain cara yang disebutkan diatas, pemberian obat-obatan dapat menjadi pilihan untuk mengurangi keluhan nyeri perut.

  • Pemberian anti nyeri seperti paracetamol dapat digunakan untuk mengurangi nyeri yang dirasakan.
  • Hindari penggunaan anti nyeri non-steroid seperti ibuprofen, asam mefemanat, dan aspirin jika terdapat keluhan perut terutama pada ulu hati. Sifat dari obat anti nyeri non-steroid dapat mengiritasi dinding lapisan lambung yang malah dapat memperberat keluhan.
  • Apabila nyeri perut yang dirasakan lebih dominan pada rasa penuh terutama pada daerah ulu hati, Anda dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat seperti antasida dan simethicone. Kedua obat tersebut dapat membantu dalam mengurangi produksi asam lambung sehingga mengurangi keluhan nyeri perut.
  • Jika keluhan disertai dengan diare, Anda dapat meminum oralit atau memperbanyak minum air putih untuk membantu mengganti cairan yang terbuang. Obat anti-diare seperti attalpugit dapat dipertimbangkan untuk dikonsumsi karena kerja obat tersebut dapat memperlambat gerakan usus besar, sehingga usus mampu menyerap lebih banyak air, dan tinja akan menjadi lebih padat.
  • Apabila keluhan sembelit yang dirasakan dan tidak membaik setelah mengonsumsi makanan kaya serat dan banyak minum air putih, maka obat yang mengandung lactulose dapat dipertimbangkan untuk dikonsumsi.

Segala obat–obatan yang Anda konsumsi tentunya harus digunakan sesuai anjuran penggunaan obat yang tertera dan tidak boleh sembarangan dan berlebihan. Obat-obat tersebut juga memiliki efek yang dapat membahayakan bagi tubuh jika tidak digunakan sebagaimana mestinya.

.

Baca juga: Diet BRAT: Diet Saat Mengalami Gangguan Saluran Pencernaan

.

Jadi, kapan saya harus ke dokter?

Jika dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya keluhan Anda berkurang dan semakin lama menghilang, tentunya Anda sudah tidak perlu lagi ke dokter dan dapat melanjutkan aktivitas seperti biasa. Nyeri perut ringan hingga sedang umumnya dapat hilang dengan cara penanganan mandiri seperti yang dijelaskan diatas.

Namun, apabila Anda memiliki salah satu gejala berikut, sebaiknya segera pergi ke dokter untuk mendapat pemeriksaan serta penanganan yang lebih lengkap, diantaranya:

  • Nyeri perut yang tidak kunjung membaik setelah mengikuti saran yang dijelaskan
  • Nyeri muncul setelah terjadinya trauma baik karena kecelakaan atau bukan
  • Nyeri yang menjalar dari dada, atau disertai dengan sesak yang berat
  • Muntah atau BAB berdarah (BAB kehitaman) yang terus menerus
  • Muntah atau diare yang terus menerus hingga menyebabkan Anda tidak dapat makan, lemas, dan dehidrasi
  • Perut yang dirasakan membesar secara cepat
  • Teraba adanya benjolan pada perut
  • Nyeri pada perut yang tidak tertahankan sehingga Anda tidak dapat berdiri dan beraktivitas
  • Tidak bisa BAB namun disertai muntah

Nyeri perut dapat dirasakan kapan saja. Oleh karena itu, sebelum memutuskan ke dokter, sebaiknya kita dapat melakukan penanganan mandiri terlebih dahulu!

Punya keluhan sakit maag/ lambung/ GERD?
Isi survei kami di
bit.ly/surveiherbalYGI

.


Australian Government Department of Health. 2012. Abdominal Pain Self Care. Available online at https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/abdominal-pain-in-adults (diakses pada 14 April 2020).

Cartwright SL, Knudson MP. 2008. Evaluation of acute abdominal pain in adults. American family physician, 1;77(7).

Chanana, L., Jegaraj, MA., Kalyaniwala, K., Yadav, B., & Abilash, K. 2015. Clinical profile of non-traumatic acute abdominal pain presenting to an adult emergency department. Journal of family medicine and primary care4(3), 422–425.

Kasper, et al. 2015. Harrison Principle of Internal Medicing 19th Edition.

Mayo Clinic Staff. 2014. Gastritis: Lifestyle and home remedies. Available online at mayoclinic.org/diseases-conditions/gastritis/basics/lifestyle-home-remedies/con-20021032 (diakses pada 14 April 2020).

Parrish, CR. 2007. The BRAT diet for acute diarrhea in children: Should it be used? Available online at med.virginia.edu/ginutrition/wp-content/uploads/sites/199/2015/11/DuroArticle-June-07.pdf (diakses pada 12 April 2020).

Viniol, et al. 2014. Studies of The Symptom Abdominal Pain — A Systematic Review and Meta-Analysis. Family Practice, 31(5), 517-529.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*