Penulis: dr. Hasan Maulahela, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
.
Makan pagi atau sarapan seringkali terabaikan oleh kita. Berbagai alasan seringkali menjadi alasan kita untuk melewatkan sarapan, seperti tidak merasa lapar, telat bangun tidur, terlambat pergi ke tempat kerja, atau sedang menjalani diet. Padahal, sarapan sangat penting bagi tubuh kita dalam menjalani hari dan tentunya memiliki berbagai dampak positif untuk kesehatan. Beberapa manfaat sarapan bagi tubuh kita antara lain untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh, meningkatkan kemampuan kognitif otak sehingga meningkatkan konsentrasi kita saat bekerja dan beraktivitas, dan melindungi tubuh dari penyakit dengan meningkatkan imunitas tubuh.
Sarapan menyumbangkan sekitar 20-30% dari total asupan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Sebuah studi di Cina menyatakan bahwa orang yang melewatkan sarapan secara signifikan terkait dengan peningkatan risiko IBS yang tinggi. Jika Anda penderita IBS dan sering mengabaikan sarapan, artikel ini dapat membantu Anda untuk memahami pentingnya sarapan bagi penderita IBS.
Apa itu Irritable Bowel Syndrome (IBS)?
Sedikit mengulas tentang IBS, IBS merupakan singkatan dari Irritable Bowel Syndrome. IBS adalah sindrom iritasi usus yang merupakan gangguan pencernaan, yang terjadi khususnya pada usus besar dengan gejala yang dirasakan seperti ketidaknyamanan pada perut, sakit/kram perut, kembung, diare, ataupun sembelit. Penyakit ini dapat berulang dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama terutama apabila penderita tidak menghindari pemicunya. Makanan tinggi FODMAP seperti gandum, bawang bombai, brokoli, kol, produk susu sebaiknya di hindari pada penderita IBS. Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak, tinggi gula, pedas, alkohol, kafein, obat-obatan tertentu, dan rasa cemas serta stress juga dapat memicu kambuhnya IBS. Oleh karena itu, tidak jarang penderita IBS yang melewatkan sarapan karena alasan takut sakit perut. Padahal sarapan amat penting bagi penderita IBS dan pilihan menu yang tepat dapat mencegah kekambuhannya.
Baca juga: Pentingnya Mencatat Makanan (Food Diary) bagi Pasien dan Cara Membuatnya
Mengapa sarapan itu sangat penting?
- Melewatkan sarapan dapat mengganggu keseimbangan gula darah
Penelitian menunjukkan bahwa respon tubuh terhadap glukosa lebih baik di pagi hari. Saat pagi hari tubuh kita memiliki manajemen gula darah yang lebih baik. Hormon insulin dilepaskan lebih cepat sebagai respon terhadap makan yang kita konsumsi di pagi hari dan hormon tersebut bertugas menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa ketika kita sarapan, terjadi penurunan lonjakan gula darah setelah makan berikutnya. Artinya saat kita makan di pagi hari, ada respon insulin yang lebih baik untuk makan siang atau berikutnya. Hal ini diduga karena penekanan sirkulasi asam lemak dalam darah, dan penyerapan glukosa yang lebih baik ke dalam otot rangka saat makan berikutnya.
. - Sarapan dapat menurunkan rasa cemas
Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya bahwa rasa cemas dan stress dapat memicu timbulnya keluhan IBS. Ketika perut kita sudah lama kosong sejak malam hari hingga pagi hari, tubuh akan mengirimkan sinyal ke otak untuk mencari makanan. Ketika perut lama kosong, kadar gula darah tubuh bisa turun, menyebabkan stres fisiologis sehingga meningkatkan hormon kortisol. Hal ini dapat memicu timbulnya perasaan cemas dan meningkatkan rasa khawatir.
Anda mungkin abai dan berpikir bahwa Anda ‘hanya’ melewatkan sarapan, tetapi sebenarnya otak kita membutuhkan asupan glukosa sehingga sistem tubuh dapat bekerja dengan keadaan siaga.
. - Refleks gastrokolik paling kuat pada pagi hari
Jika Anda penderita IBS dan sedang mengeluhkan sembelit, maka jangan lewatkan waktu sarapan Anda. Sebab, refleks gastrokolik pada tubuh kita bekerja paling kuat di pagi hari. Saat sarapan, lambung akan terisi oleh makanan, melebar, dan merangsang syaraf yang ada di lambung untuk mengirimkan sinyal ke usus besar bahwa lambung terlalu penuh. Sehingga isi perut perlu dikeluarkan melalui anus agar terdapat ruang baru bagi makanan berikutnya. Setelah mendapat sinyal tersebut, usus besar akan mengirimkan sinyal ke otak untuk pergi ke toilet. Kondisi ini disebut dengan refleks gastrokolik.
Baca juga: Apa Saja yang Bisa Menyebabkan Anda Mengalami Sakit Perut di Pagi Hari?
Menu sarapan apa yang baik untuk penderita IBS?
Penderita IBS dengan keluhan diare mungkin tidak memiliki pemicu yang sama dengan penderita IBS dengan keluhan sembelit ataupun dengan tipe campuran (diare dan sembelit) yang memiliki kombinasi pemicu. Untuk mengidentifikasi makanan pemicu timbulnya gejala IBS pun akan berbeda untuk setiap orang.
Namun, penderita IBS tidak perlu khawatir. Terdapat beberapa pendekatan makanan yang aman untuk berbagai gejala IBS. Mungkin juga diperlukan adanya tahapan trial dan error untuk memastikan kemanannya yang berkelanjutan dan pada akhirnya penderita akan menemukan menu makan yang dapat membantu mengendalikan gejala IBS-nya. Rekomendasi umum untuk penderita IBS dalam memilih menu makanan adalah diet rendah FODMAP, rendah lemak, tinggi serat, dan diet bebas laktosa serta gluten. Pilihan makanan yang dapat dipilih misalnya nasi, kentang, telur, ayam tanpa kulit, ikan, tempe, buah-buahan seperti pisang, stroberi, anggur, kiwi, dan sayur-sayuran seperti wortel, tomat, bayam, dan mentimun.
Baca juga: Diet Rendah FODMAP: Rekomendasi Bagi Pasien Penyakit Saluran Cerna dan Iritasi Usus (IBS)
Jadi, bagi penderita IBS janganlah takut untuk memulai hari dengan sarapan karena banyak manfaat yang akan diperoleh tentunya diiringi dengan memilih menu makanan yang tepat. Melewatkan sarapan malah akan membuat Anda merasa mudah lelah, sulit berkonsentrasi, bahkan meningkatkan berat badan Anda tanpa sadar karena mengakibatkan konsumsi makanan yang berlebihan di waktu makan yang lainnya. Stay healthy!
Informasi lainnya tentang IBS di sini
Referensi
Cozma-Petruţ A, Loghin F, Miere D, Dumitraşcu DL. Diet in irritable bowel syndrome: What to recommend, not what to forbid to patients! World J Gastroenterol. 23(21):3771-3783.
Rani R, Dharaiya CN, Sing B. 2021. Importance of not skipping breakfast: a review. Int Journal of Food Science and Technology. 56: 28-38.
Zhang C, Zhang J, Wang Y, Lang R, Su L, et al. Association between breakfast consumption frequency and the risk of irritable bowel syndrome among Chinese female college students: A cross-sectional study. Medicine (Baltimore). 100(41):e27541
Leave a Reply