8 Komplikasi GERD yang Perlu Diwaspadai!

Sumber gambar: freepik.com

Gastroesophageal reflux disease atau disingkat dengan GERD adalah gangguan pencernaan yang umum ditemukan dan merupakan masalah kesehatan yang penting karena dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup. GERD didefinisikan sebagai naiknya asam lambung ke kerongkongan yang disebabkan karena melemahnya katup yang terletak di antara kerongkongan bawah dan lambung.

Gejala paling umum yang muncul pada pasien GERD adalah rasa ulu hati panas terbakar dan rasa asam/pahit di mulut. Gejala lainnya yang dapat dirasakan pada pasien GERD antara lain sulit menelan, adanya sensasi mengganjal pada kerongkongan, perut terasa begah atau tidak nyaman, mual, nyeri pada dada, dan batuk-batuk. Sebuah tinjauan sistematis menunjukkan bahwa gejala GERD lebih jarang terjadi pada orang tua. Namun, rata-rata tingkat keparahan penyakit pada orang tua ditemukan lebih besar daripada pada pasien yang lebih muda.

Gejala GERD seringkali disepelekan dan dianggap tidak berbahaya oleh orang-orang. Padahal, GERD dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi jika tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi GERD dapat dibedakan menjadi dua, yakni komplikasi pada kerongkongan itu sendiri dan diluar kerongkongan. Apa saja komplikasi yang dapat terjadi?

.

Esofagitis (Peradangan kerongkongan)

Esofagitis merupakan peradangan pada kerongkongan yang dapat terjadi akibat kerongkongan terkena asam lambung. Orang yang mengalami esofagitis biasanya mengeluhkan adanya nyeri pada area ulu hati, dada, dan nyeri saat menelan makanan.

.

Ulkus esofagus (Luka di kerongkongan)

Peradangan pada kerongkongan (esophagitis) akibat terpapar dengan asam lambung yang tidak diobati dan terus terjadi lama-kelamaan akan mengikis lapisan kerongkongan dan menyebabkan luka terbuka yang disebut dengan ulkus yang dapat berdarah serta menimbulkan rasa nyeri saat menelan makanan.

.

Baca juga: 5 Kunci/Tips Pola Makan Bagi Penderita Asam Lambung

.

Striktur esofagus (Penyempitan kerongkongan)

Peradangan dan luka pada bagian bawah kerongkongan akibat seringnya terpapar dengan asam lambung akan menyebabkan terbentuknya jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada saluran kerongkongan yang disebut dengan striktur esofagus. Sebagian besar orang yang mengalami striktur esofagus mengeluhkan kesulitan menelan makanan padat. Selain itu juga ditemukan keluhan nyeri saat menelan dan rasa terbakar pada ulu hati.

.

Barrett’s esofagus

Barrett’s esofagus terjadi ketika sel-sel normal kerongkongan diganti menjadi sel-sel yang tidak normal. Kerusakan akibat terpapar asam lambung dalam waktu yang lama dapat menyebabkan perubahan pada jaringan yang melapisi kerongkongan bagian bawah. Adanya Barrett’s esofagus meningkatkan terjadinya risiko kanker kerongkongan. Orang yang telah terdiagnosis memiliki Barrett’s esofagus mungkin memerlukan pemeriksaan endoskopi berkala dengan biopsi kerongkongan untuk memeriksakan sel pra-kanker.

.

8 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*