Kanker Esofagus: Salah Satu Komplikasi Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) yang Perlu Diwaspadai

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD
Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

.

Apa yang dimaksud dengan esofagus?

Sebelum membahas mengenai kanker esofagus, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan esofagus. Esofagus atau disebut juga kerongkongan, merupakan bagian dari saluran cerna yang berbentuk seperti pipa dan menghubungkan daerah faring dengan lambung. Fungsi esofagus adalah untuk menyalurkan makanan dan minuman yang telah dikunyah di rongga mulut menuju rongga lambung untuk dicerna lebih lanjut.

.

Apa itu kanker esofagus?

Kanker esofagus merupakan keganasan yang terjadi di daerah kerongkongan dengan angka kematian yang cukup tinggi. Pada tahun 2018, kanker esofagus merupakan urutan ke-7 dengan kasus terbanyak dan urutan ke-6 kanker yang menyebabkan kematian di dunia. Angka harapan hidup lima tahun pada pasien yang terdiagnosis kanker esofagus berkisar antara 15-20%. Sekitar 80% penyebab kanker esofagus saat ini adalah adenokarsinoma, diikuti oleh karsinoma sel skuamosa yang sebelumnya menjadi penyebab terbanyak kanker esofagus.

.

Apa yang menyebabkan terjadinya kanker esofagus?

Karsinoma sel skuamosa esofagus dipengaruhi oleh usia dan ras, yaitu kejadian lebih banyak ditemukan pada usia 70 tahun dan orang dengan kulit hitam. Faktor risiko yang dinilai sangat berperan terhadap terjadinya karsinoma sel skuamosa esofagus adalah merokok dan alkohol. Merokok dan alkohol akan mengakibatkan kerusakan deoxyribonucleic acid (DNA) sel. Selain kedua faktor risiko tersebut, nitrosamin yang terdapat pada makanan yang diawetkan dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker esofagus.

Faktor risiko terjadinya adenokarsinoma esofagus adalah gastroesophageal reflux disease (GERD) yaitu naiknya asam lambung ke esofagus yang mengiritasi permukaan esofagus. Kejadian berulang dari GERD berdampak pada berubahnya sel epitel esofagus menjadi Barrett’s esophagus, yang nantinya akan berkembang menjadi kanker esofagus. Perubahan sel epitel ini dapat diamati pada pemeriksaan biopsi. Endoskopi saluran cerna atas dan biopsi merupakan prosedur terpilih untuk melihat perubahan sel esofagus secara dini sebelum berkembang menjadi suatu keganasan.

Gambar 1. Ilustrasi Kanker Esofagus
(Sumber gambar: medlife.com)

.

Apa saja gejala kanker esofagus?

Gejala kanker esofagus sangat bervariasi. Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluhan sulit menelan. Pada awalnya pasien mungkin sulit menelan makanan padat dan kemudian lama-lama akan merasa sulit menelan cairan. Gejala kedua tersering adalah penurunan berat badan. Gejala-gejala lainnya mencakup muntah darah, buang air besar berwarna hitam, nyeri dada, nyeri ulu hati.

.

Apa saja yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis kanker esofagus?

Jika merasa memiliki gejala-gejala seperti yang telah dijelaskan di atas, pasien disarankan untuk menjalani pemeriksaan endoskopi saluran cerna atas dan biopsi jaringan jika diperlukan. Jika berdasarkan biopsi jaringan terkonfirmasi adanya kanker, maka selanjutnya perlu dilakukan penentuan stadium dengan pemeriksaan computed tomography scan (CT scan) toraks (dada) dan abdomen (perut) dengan cairan kontras. Penentuan jenis kanker esofagus dan stadium ini penting dilakukan untuk menentukan rencana tata laksana kedepan.

.

Bagaimana tata laksana pasien kanker esofagus?

Pilihan penanganan pada pasien dengan kanker esofagus dapat berupa tindakan operasi, radioterapi, kemoterapi, dan terapi endoskopik. Pilihan pengobatan kanker esofagus stadium I-III adalah terapi endoskopik, operasi pengangkatan kanker esofagus, radiasi ataupun kemoterapi. Pilihan tata laksana pada pasien dengan kanker esofagus stadium IV adalah kemoterapi dan terapi pemasangan stent esofagus dengan bantuan endoskop.

.

Referensi
Napier K, Scheerer M, Misra S. Esophageal cancer a review of epidemiology pathogenesis and staging work up and treatment modalities. World J Gastrointest Oncol. 2014;6:112-20

Oesophagus Cancer Fact Sheets. Globocan 2018. Global Cancer Observatory World Health Organization. Diakses pada 21 Agustus 2019 melalui https://gco.iarc.fr/today/fact-sheets-cancers

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*