Diare Saat Berpuasa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Saskia Aziza Nursyirwan, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
.

Diare adalah suatu gejala ketika seseorang mengalami buang air besar dengan konsistensi yang cair dan pada umumnya disertai dengan frekuensi buang air besar yang lebih intens dari biasanya. Diare dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri atau virus. Selain itu, diare juga bisa disebabkan akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi parasit atau mikroorganisme lainnya.

Gejala diare yang mungkin terjadi selain perubahan konsistensi dan frekuensi, antara lain kram perut, mual, muntah, dan bahkan bisa hingga terjadi dehidrasi. Diare dapat menjadi masalah serius jika tidak diwaspadai dan ditangani dengan tepat, khususnya pada anak kecil dan orang lanjut usia yang lebih rentan terhadap bahaya dehidrasi.

Baca juga: Pentingnya Konsumsi Air Putih Untuk Pencegahan Dehidrasi

Selain dari beberapa penyebab umum yang telah disebutkan di atas, keluhan diare bisa saja muncul ketika kita sedang menjalani ibadah puasa. Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya diare pada saat berpuasa, di antaranya sebagai berikut:

  1. Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu banyak dan tidak teratur
    Ketika berbuka puasa, umumnya cenderung mengonsumsi makanan dan minuman dalam jumlah yang lebih banyak pada jarak waktu yang pendek. Di luar dari itu, terkadang kita lupa memperhatikan makanan atau minuman yang kita konsumsi adalah makanan yang dapat memicu terjadinya diare, seperti misalnya susu yang dapat memicu diare pada penderita intoleransi laktosa, serta kopi atau teh yang dapat memicu diare bagi mereka yang tidak toleran terhadap pengaruh kafein dalam saluran pencernaan.
  1. Perubahan pola makan
    Saat berpuasa, tubuh kita mengalami perubahan pola dan waktu makan yang tidak seperti biasanya. Hal ini dapat mempengaruhi pola serta proses pencernaan saat puasa dan menjadi salah satu penyebab munculnya diare.
  1. Infeksi dari makanan yang terkontaminasi
    Saat berpuasa, kita cenderung jajan makanan diluar untuk berbuka tanpa memperhatikan higienitas makanan yang dimakan. Jika makanan yang dikonsumsi ternyata terinfeksi bakteri maupun mikroorganisme lain, hal ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi saluran pencernaan dan bermanifestasi salah satunya dengan gejala diare.
  1. Pengaruh substansi tertentu pada makanan
    Ketika berbuka puasa, umumnya mengonsumsi makanan atau minuman yang manis sebagai salah satu bentuk mencukupi kebutuhan gula dalam darah. Terkadang kita tidak waspada akan banyaknya pemanis buatan yang terkandung dalam makanan atau minuman yang kita konsumsi dan menjadi salah satu penyebab terjadinya diare.

Baca juga: Penting! Bakteri-bakteri Ini Sering Menginfeksi Saluran Cerna

Tentunya bukan hal yang menyenangkan dan sangat mengganggu jika kita mengalami diare di kala kita sedang menjalankan puasa. Walaupun begitu, ada beberapa cara penanganan diare saat berpuasa yang dapat kita lakukan, yaitu:

  1. Mencukupi kebutuhan cairan
    Ketika berpuasa, penting bagi kita untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan konsumsi air putih secara teratur pada saat sahur dan berbuka puasa. Dengan konsumsi air putih yang cukup, akan membantu mencegah dehidrasi dan memperlancar saluran pencernaan.
  1. Konsumsi makanan secara seimbang
    Konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gizi seimbang dan secara teratur akan membantu proses pencernaan berlangsung dengan baik dan terhindar dari gangguan seperti diare maupun sembelit. Hindari mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, berlemak dan berminyak secara berlebihan.
  1. Konsumsi makanan yang mengandung probiotik
    Jika diperlukan, konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik seperti yoghurt atau dapat dilakukan untuk membantu memperbaiki keseimbangan bakteri dan mikrobiota normal dalam saluran pencernaan.

Baca juga: Diare Ingin Cepat Sembuh? Perhatikan Konsumsi Makanan dan Minuman Ini!

Dengan demikian, tidak perlu khawatir jika Anda mengalami diare ketika sedang berpuasa. Bisa saja hal tersebut terjadi akibat salah dalam pengaturan pola makan selama puasa. Namun, jika diare berlangsung dalam waktu yang lama atau disertai dengan gejala lain yang memperberat seperti mual, muntah, maupun demam, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

Informasi lainnya tentang Diare di sini


Referensi
Mardhiyah R, Makmun D, Syam AF, Setiati S. The Effects of Ramadhan Fasting on Clinical Symptoms in Patients with Gastroesophageal Reflux Disease. Acta Medica Indonesiana. 2016 Jul;48(3):169-174. PMID: 27840350.

Ramadani A. Hubungan Jenis, Jumlah Dan Frekuensi Makan Dengan Pola Buang Air Besar Dan Keluhan Pencernaan Pada Mahasiswa Muslim Saat Puasa Ramadhan (Doctoral dissertation, Universitas Airlangga)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*