Apa Saja Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Bersamaan Agar Pencernaan Tidak Terganggu?

Sumber gambar: freepik.com

Mengombinasikan beberapa makanan menjadi satu memang terkadang membuat rasa lebih enak. Sayangnya, tidak semua kombinasi makanan baik untuk kita konsumsi. Apabila jenis makanan yang kita kombinasikan tidak tepat, maka selain mengganggu penyerapan nutrisi makanan, saluran cerna kita juga dapat terganggu karena bekerja keras mencerna makanan. Tahukah Anda apa saja makanan yang bila dikonsumsi bersamaan dapat menimbulkan keluhan pada saluran cerna?

.

Makanan tinggi oksalat dengan makanan tinggi kalsium

Bayam merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi di Indonesia, baik dibuat menjadi sayur maupun tumis. Bayam diketahui memiliki kandungan oksalat yang cukup tinggi. Oksalat memiliki kemampuan untuk mengikat kalsium jika keduanya dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini menyebabkan kalsium menjadi sulit larut dan diserap oleh tubuh. Kabar baik dari keadaan ini adalah konsumsi oksalat dapat mencegah pembentukan batu ginjal pada orang yang berisiko karena kemampuannya dalam mengikat kalsium. Namun, sisi negatifnya kalsium yang terikat akan sulit dicerna pada usus sehingga kadarnya akan meningkat pada saluran cerna. Keadaan ini dapat menyebabkan munculnya keluhan pada perut seperti rasa tidak nyaman, mual, dan sulit BAB. Selain bayam, makanan lain yang diketahui mengandung tinggi oksalat adalah cokelat, teh, stroberi dan kacang-kacangan. Dengan demikian, makan makanan tinggi oksalat sebaiknya dihindari jika dikonsumsi bersamaan dengan produk yang kaya akan kalsium seperti susu, yoghurt, dan keju.

.

Karbohidrat dengan makanan asam, makanan tinggi lemak dengan tinggi protein

Shelton melalui bukunya yang berjudul “The Science and Fine Art of Food and Nutrition” menjelaskan bahwa ada beberapa kombinasi makanan yang sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi bersamaan. Konsumsi karbohidrat dan makanan yang asam secara bersamaan dikatakan dapat menimbulkan keluhan pada saluran pencernaan yaitu perut yang terasa penuh serta panas. Shelton juga mengemukakan bahwa mengonsumsi dua jenis makanan tinggi protein jenis hewani secara bersamaan seperti daging sapi dan kambing tidak disarankan karena dapat memperberat kerja saluran cerna. Mengombinasikan makanan tinggi lemak dan tinggi protein bersamaan juga sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan proses penyerapan nutrisi yang terhambat dan menimbulkan ketidaknyamanan pada perut.

.

Baca juga: Diet BRAT: Diet Saat Mengalami Gangguan Saluran Pencernaan

.

Gandum dengan makanan tinggi lemak 

Duscanson pada tahun 2018 telah melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apa saja makanan yang dapat menyebabkan munculnya keluhan dispepsia fungsional. Dispepsia fungsional merupakan keluhan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas tanpa disertai adanya kelainan pada pemeriksaan fisik serta pemeriksaan teropong saluran cerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengenali komponen dari makanan yang dikonsumsi oleh pasien dispepsia fungsional. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa konsumsi gandum bersamaan dengan makanan tinggi lemak dapat menyebabkan terjadinya keluhan rasa tidak nyaman pada perut. Penelitian ini juga menunjukan bahwa penurunan konsumsi kedua makanan tersebut berefek pada berkurangnya keluhan nyeri perut atas. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi gandum dikombinasikan dengan diet tinggi lemak baiknya dihindari terutama pada orang yang sedang mengalami keluhan pada perut atau memiliki penyakit dispepsia sebelumnya.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*