Nyeri Perut Bagian Atas Tak Kunjung Hilang? Waspada Kanker Lambung

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

­

Nyeri perut bagia­n atas merupakan salah satu keluhan pencernaan yang sering ditemui. Sebagian besar kasus nyeri perut bagian atas disebabkan karena gangguan seperti maag atau radang lambung (gastritis). Namun jika nyeri ini berlangsung lama dan tidak membaik dengan pengobatan biasa, atau disertai gejala lain, maka keluhan nyeri perut ini tidak boleh diabaikan. Salah satu kemungkinan penyebab yang perlu diwaspadai adalah kanker lambung.

Banyak orang yang mengira nyeri perut bagian atas pasti disebabkan karena maag. Namun pada kasus kanker lambung, gejala nyeri yang dialami biasanya tidak sepenuhnya hilang dengan penggunaan obat maag. Selain itu, keluhan nyeri biasanya sering hilang timbul, dan disertai gejala lain seperti muntah berdarah, BAB berwarna kehitaman, atau penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat.

Definisi Kanker Lambung

Kanker lambung adalah penyakit di mana terjadinya pertumbuhan sel abnormal pada lapisan lambung yang dapat menyebar ke organ lain jika tidak ditangani secara tepat. Kanker lambung ini sering kali berkembang secara perlahan dan sulit terdeteksi pada tahap awal penyakitnya, karena gejalanya mirip dengan gangguan pencernaan biasa seperti maag. Oleh karena itu, kewaspadaan ekstra sangat penting terutama jika muncul gejala yang menetap dan tidak membaik bahkan setelah diberikan pengobatan.

Kapan Harus ke Dokter?

Saat nyeri di ulu hati atau perut bagian atas sering terjadi karena lambung mengalami peradangan sehingga menyebabkan gangguan fungsi lambung. Pada kanker lambung, nyeri yang hebat ini muncul akibat pertumbuhan jaringan tumor yang mengiritasi dinding lambung. Rasa sakit biasanya bersifat tumpul, hilang timbul, tetapi seiring waktu sifat nyeri dapat berubah menjadi lebih sering muncul dan lebih intens.

Selain nyeri perut, pada kanker lambung juga dapat disertai gejala seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan, cepat kenyang meskipun makan hanya sedikit, dan penurunan berat badan signifikan tanpa sebab jelas. Pada tahap lanjut, penderita bisa mengalami muntah darah atau muntah berwarna kehitaman, atau tinja berwarna hitam akibat perdarahan yang terjadi dalam saluran cerna yang berinteraksi dengan asam lambung.

Faktor Risiko Kanker Lambung

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker lambung antara lain seperti infeksi kronis Helicobacter pylori, kebiasaan merokok, kebiasan konsumsi makanan dengan bahan pengawet, riwayat keluarga dengan penyakit kanker lambung, paparan radiasi dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang konstan, serta kondisi medis seperti gastritis kronis atau anemia pernisiosa.

Diagnosis Kanker Lambung

Untuk penegakkan diagnosis kanker lambung, dokter akan melakukan pemeriksaan seperti endoskopi saluran pencernaan, biopsi jaringan, dan pemeriksaan radiologi seperti computed tomography scan (CT scan). Pemeriksaan-pemeriksaan ini penting untuk dilakukan agar kanker lambung bisa terdeteksi sedini mungkin, dan semakin cepat diagnosis dapat ditegakkan. Dengan begitu semakin cepat pula pengobatan dapat diberikan, dan semakin besar peluang keberhasilan pengobatan kanker lambung.

Berbagai Pengobatan Kanker Lambung

Pengobatan kanker lambung bergantung pada stadium penyakit. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain operasi pengangkatan tumor, kemoterapi, radioterapi, atau kombinasi dari ketiganya. Pada tahap awal, operasi bisa memberikan harapan sembuh, sedangkan pada tahap lanjut, terapi bertujuan untuk memperlambat perkembangan penyakit dan mengurangi gejala yang dialami oleh penderitanya.

Pencegahan Kanker Lambung

Pencegahan kanker lambung dapat dilakukan dengan menjaga pola makan sehat, mengurangi konsumsi makanan yang  mengandung banyak bahan pengawet, berhenti merokok, dan mengobati secara tuntas infeksi H. pylori bila terdeteksi. Deteksi dini juga penting, terutama bagi orang dengan faktor risiko tinggi dengan melakukan endoskopi secara berkala sesuai anjuran dokter untuk dapat mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi yang dibutuhkan.

Nyeri perut bagian atas yang tidak kunjung hilang bukankah hal yang sepele. Jika disertai gejala lain seperti mual, penurunan berat badan, atau muntah darah, maka pemeriksaan menyeluruh perlu dilakukan agar semakin besar peluang untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan meningkatkan peluang kesembuhan. Gejala kanker lambung bisa menyerupai penyakit ringan, keterlambatan diagnosis dapat menyebabkan komplikasi yang sangat serius dan mengancam jiwa.


Referensi:

  1. Smyth EC, Nilsson M, Grabsch HI, van Grieken NC, Lordick F. Gastric cancer. Lancet. 2020 Aug 29;396(10251):635-648. doi: 10.1016/S0140-6736(20)31288-5. PMID: 32861308.
  2. Sundar R, Nakayama I, Markar SR, Shitara K, van Laarhoven HWM, Janjigian YY, Smyth EC. Gastric cancer. Lancet. 2025 Jun 7;405(10494):2087-2102. doi: 10.1016/S0140-6736(25)00052-2. Epub 2025 May 1. PMID: 40319897.
  3. Conti CB, Agnesi S, Scaravaglio M, Masseria P, Dinelli ME, Oldani M, Uggeri F. Early Gastric Cancer: Update on Prevention, Diagnosis and Treatment. Int J Environ Res Public Health. 2023 Jan 25;20(3):2149. doi: 10.3390/ijerph20032149. PMID: 36767516; PMCID: PMC9916026.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*