Penulis : Dr. dr. Imelda Rey, MKed(PD), SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterohepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, RSUP H. Adam Malik, Medan
.
Small Intestinal Bacterial Overgrowth (SIBO) adalah kumpulan gejala pada saluran cerna yang disebabkan adanya jumlah kuman yang berlebihan di dalam usus halus. Fermentasi zat nutrisi dapat menyebabkan terbentuknya gas yang berlebihan dan perut terasa kembung.
.
Apa tanda dan gejala SIBO?
Tanda dan gejala SIBO dapat muncul dari gangguan penyerapan nutrisi, perubahan permeabilitas usus, peradangan, dan munculnya aktivasi sistem kekebalan tubuh akibat fermentasi bakteri dalam usus halus. Gejala-gejala SIBO yang paling sering terjadi pada lebih dari sepertiga pasien SIBO, diantaranya nyeri perut, kembung, gas, perut tegang, sering buang angin dan diare. Gejala lainnya adalah mual, kram perut, dan/atau sembelit. Pada kasus yang ekstrim, bisa terjadi tinja berlemak, penurunan berat badan, nyeri sendi, anemia, gangguan gizi, kurang vitamin, dan peradangan usus halus. Hal ini biasanya berhubungan dengan kasus penyebab SIBO yang jarang seperti pasca-bedah atau scleroderma. Pada beberapa kasus yang berat, kekurangan nutrisi seperti vitamin B12, vitamin D dan zat besi dapat terjadi, walaupun sering tidak terdeteksi. Beberapa pasien mengalami kelelahan dan konsentrasi terganggu. Akan tetapi, tidak ada satu gejala yang secara spesifik memastikan SIBO.
Gejala SIBO sering menyerupai penyakit lain seperti irritable bowel syndrome (IBS), diare fungsional, dispepsia atau kembung. Hal ini karena tampilan yang sangat bervariasi dari SIBO dan faktor risiko yang menyebabkannya. Contohnya, pada pasien pankreatitis kronik, sulit membedakan apakah diare disebabkan oleh gangguan hormon pankreas atau SIBO. Sehingga, perlu perhatian khusus untuk pasien SIBO yang juga menderita penyakit lain dengan gejala yang sama.
.
Baca juga: Ketahui yang Terjadi pada Tubuhmu ketika Kembung, Sendawa dan Buang Angin
.
Apa penyebab SIBO?
SIBO dapat disebabkan oleh gastric achlorhydria, kelainan anatomi usus halus dengan stagnasi, gangguan pergerakan usus halus, fistula gastrocolic atau coloenteric, penyakit-penyakit seperti AIDS, pankreatitis kronik, sirosis hati, defisiensi IgA, gangguan imunitas, non-alcoholic steatohepatitis, fibromyalgia, dan penyakit celiac.
Kondisi-kondisi yang berhubungan dengan SIBO di antarnya irritable bowel syndrome (IBS), rosacea, restless leg syndrome. Sindroma kekurangan nutrisi yaitu anemia, tetani pada hipokalsemia, penyakit tulang metabolik dan polineuropati karena kurang vitamin B12, serta asidosis laktat karena short bowel syndrome.
.
Siapa yang rentan terkena SIBO?
Beberapa faktor risiko yang menyebabkan seseorang lebih rentan menderita SIBO adalah wanita, lansia, penggunaan obat proton pump inhibitor (PPI), opioid, kondisi pencernaan seperti dispepsia, inflammatory bowel disease (IBD), irritable bowel syndrome (IBS), gangguan pergerakan usus, sklerosis sistemik, divertikel, pembedahan perut (seperti histerektomi, gastrektomi, kolesistektomi, dan roux-en-Y gastric bypass), penyakit jantung koroner, diabetes, hipotiroid, pankreatitis, Parkinson, restless legs syndrome dan rosacea.
.
Leave a Reply