Mengunyah permen karet
Suatu penelitian menunjukkan bahwa mengunyah permen karet bebas gula setengah jam setelah makan dapat mengurangi keluhan heartburn. Permen karet dikatakan dapat mengurangi asam di kerongkongan. Dengan mengunyah, produksi air liur akan meningkat, Anda akan menelan lebih banyak, dan menyebabkan gerakan kerongkongan meningkat. Hal ini memungkinkan keasaman pada kerongkongan dibersihkan lebih cepat. Namun, temuan ini masih kontroversial.
.
Menghindari makanan dan minuman pemicu
Beberapa makanan dan minuman dapat menjadi pemicu heartburn. Ketika Anda sedang mengalami atau memiliki riwayat heartburn, hindarilahmakanan yang pedas, mengandung tinggi lemak, makanan yang asam seperti tomat dan jeruk termasuk jus, mint, cokelat, minuman berkafein seperti kopi dan teh, alkohol, dan minuman berkarbonasi. Makanan dan minuman tersebut dapat memicu produksi asam lambung, memperlambat pengosongan lambung, melonggarkan sfingter sehingga memudahkan asam lambung naik ke kerongkongan.
Punya keluhan sakit maag/ lambung/ GERD?
Isi survei kami di bit.ly/surveiherbalYGI
.
Menjalani pola hidup sehat
Menjalani pola hidup sehat merupakan salah satu cara penting untuk mengatasi keluhan heartburn. Cara yang dapat Anda lakukan antara lain menghindari stress karena stress dapat memicu naiknya asam lambung. Anda dapat melakukan meditasi untuk menghilangkan penat dan tidur yang cukup. Jangan memilih rokok untuk menghilangkan stress karena rokok dapat memperpanjang waktu asam di lambung dan mengurangi tekanan sfingter antara kerongkongan dan lambung.
Cara berikutnya adalah menjaga berat badan ideal dan gunakan pakaian longgar untuk mengurangi tekanan pada perut Anda. Jangan lupa untuk minum air putih yang cukup untuk melancarkan proses pencernaan.
Baca juga: Pengaruh Stress dan Depresi terhadap Saluran Cerna
.
Mengonsumsi obat
Terdapat beberapa obat yang sering diberikan untuk mengurangi keluhan heartburn, diantaranyaantasida, sitoprotektor/mukoprotektor, golongan antagonis H2, dan golongan PPI. Antagonis H2 dan PPI bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam yang dihasilkan lambung sehingga mengurangi dan mencegah keluhan heartburn, sitoprotektor bekerja dengan cara melindungi lapisan lambung, sedangkan antasida bekerja untuk menetralisir asam lambung. Antasida merupakan obat bebas yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Meski demikian, terdapat beberapa kondisi medis tertentu yang tidak boleh mengonsumsi obat ini tanpa pengawasan dokter. Sementara golongan sitoprotektor, antagonis H2 dan PPI merupakan obat yang dapat dibeli dengan resep dokter. Mengonsumsi obat bukanlah pilihan pertama yang dapat Anda lakukan ketika sedang mengalami heartburn. Lakukanlah perubahan pola hidup dan pola makan terlebih dahulu untuk mengatasinya. Apabila setelah memperbaiki pola hidup dan pola makan namun keluhan masih mengganggu, obat dapat dipertimbangkan untuk menjadi solusi dari keluhan Anda namun dengan aturan pakai yang benar dan sesuai anjuran dokter.
.
Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila keluhan heartburn Anda tidak kunjung membaik dengan tips yang telah disebutkan. Apabila terdapat keluhan lain yang menyertai seperti kesulitan menelan, muntah darah/kehitaman, tinja berdarah/lebih gelap, sesak napas, lemas, serta asupan makan dan minuman tidak dapat masuk, maka sebaiknya segeralah pergi ke dokter.
Perlu diingat, keluhan heartburn tidak memengaruhi jantung Anda, tetapi dapat terasa sangat mirip gejalanya dengan nyeri dada yang terjadi pada serangan jantung. Apabila keluhan yang Anda rasakan disertai nyeri dada seperti tertimpa, rasa sakit yang menjalar ke bahu, lengan dan rahang kiri, mual muntah, sesak, serta berkeringat saat mengalami nyeri dada, jangan tunda untuk pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Jika Anda pernah atau sering mengalami heartburn, jadikan tips di atas sebagai bagian dari gaya hidup sehat Anda untuk mencegah dan mengatasi heartburn.
.
Referensi
Eherer, A. 2014. Management of Gastroesophageal Reflux Disease: Lifestyle Modification and Alternative Approaches. Digestive Diseases, 32(1-2), 149–151.
Kaltenbach T, Crockett S, Gerson LB. 2006. Are lifestyle measures effective in patients with gastroesophageal reflux disease? An evidence-based approach. Arch Intern Med, 166(9):965-971.
Moazzez, R., Bartlett, D., & Anggiansah, A. 2005. The Effect of Chewing Sugar-free Gum on Gastro-esophageal Reflux. Journal of Dental Research, 84(11), 1062–1065.
Ness-Jensen, E., Hveem, K., El-Serag, H., & Lagergren, J. 2016. Lifestyle Intervention in Gastroesophageal Reflux Disease. Clinical Gastroenterology and Hepatology, 14(2), 175–182.
Leave a Reply