The Gut-Microbiota-Brain Axis: Hubungan Timbal Balik Otak dan Mikrobiota Usus

Sumber gambar: freepik.com

Dalam kehidupan manusia, mikrobiota merupakan mikroorganisme (bakteri, virus, jamur) yang lazim dijumpai bahkan dalam kondisi sehat sekalipun. Mikrobiota hidup di setiap bagian tubuh manusia, dengan saluran pencernaan manusia sebagai habitat utama sebagian besar mikrobiota. Jumlah mikrobiota pada tubuh manusia dewasa dapat mencapai sekitar 100 triliun sel mikrobiota, dan sebanyak 80% dari jumlah tersebut terdapat pada usus dan sistem pencernaan.

Mikrobiota pada pencernaan manusia yang sehat didominasi oleh 2 kelompok bakteri yakni Bacteriodetes dan Firmicutes. Sisanya tersusun atas Proteobacteria, Actinomyces, Fusobacterium, dan Verrucomicrobia. Komposisi mikrobiota perlu selalu dijaga keseimbangannya untuk menjamin fungsi-fungsi penting dari mikrobiota selalu ada sehingga memberikan keuntungan bagi manusia.

.

Apakah itu gut-brain axis?

Gut-brain axis atau sumbu otak-usus merupakan suatu konsep yang menunjukkan bahwa adanya sistem komunikasi yang kompleks antara otak dan usus, yaitu komunikasi dua arah antara sistem pusat dan sistem saraf pada saluran cerna yang menghubungkan pusat emosional dan kognitif otak dengan fungsi usus. Kemajuan terbaru dalam penelitian telah menggambarkan pentingnya mikrobiota usus dalam memengaruhi interaksi ini. Interaksi antara mikrobiota dan sumbu otak-usus ini tampaknya juga bersifat dua arah, yaitu melalui persinyalan dari mikrobiota usus ke otak dan dari otak ke mikrobiota usus melalui hubungan saraf, endokrin, imun, dan humoral.

.

Baca juga: Penting! Kenali Mikrobiota Usus yang Memengaruhi Otak Hingga Saluran Cerna

.

Bagaimana otak dan mikrobiota usus saling memengaruhi?

Secara rinci, mikrobiota usus memiliki pengaruh penting pada otak melalui interaksinya dengan sistem saraf, sistem neuro-endokrin, sistem metabolik, serta sistem imun tubuh. Terganggunya keseimbangan mikrobiota usus (disbiosis) akan dapat menyebabkan munculnya berbagai gangguan kesehatan. Berikut adalah penjelasan ringkas bagaimana mikrobiota usus memengaruhi tubuh kita:

Gambar 1. Sistem yang terlibat pada brain-gut axis

.

Hubungan antara mikrobiota usus dan otak

Mikrobiota usus dapat memengaruhi otak manusia dalam beberapa hal, yaitu fungsi kognitif, perkembangan otak, pembentukan memori, siklus bangun-tidur, dan kesehatan mental. Dalam kondisi normal, mikrobiota usus akan menstimulasi saraf aferen di otak untuk mengatur produksi beberapa hormon, enzim, dan neurotransmitter yang penting untuk fungsi otak, misalnya serotonin, dopamin, dan asetilkolin.

Baca juga: Ritme Sikardianmu Terganggu? Seperti Ini Hubungannya dengan Saluran Cerna

Serotonin dan dopamin, yang merupakan hormon yang secara umum memicu timbulnya perasaan senang, akan optimal produksinya jika terjadi keseimbangan mikrobiota usus. Contoh lainnya, asetilkolin suatu nuerotransmitter yang berfungsi untuk mengatur fungsi kognitif otak termasuk memori dan atensi, akan optimal produksinya jika keseimbangan mikrobiota usus terjaga. Sedangkan adanya gangguan produksi substansi-substansi tersebut dapat mengakibatkan gangguan memori, susana hati, fungsi kognitif, serta fungsi koordinasi otak.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*