Sebenarnya, Kondisi Seperti Apa Seseorang Perlu Meminum Obat Pencahar?

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Muhammad Firhat Idrus, SpPD
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

.

Siapa yang pernah merasakan keluhan sulit buang air besar (BAB)? Sebagian besar dari kita pasti pernah merasakan keluhan tersebut. Tidak jarang saat memiliki keluhan tersebut, kita memilih obat pencahar sebagai solusi cepat untuk mengatasinya. Obat pencahar adalah golongan obat yang digunakan untuk meperlancar BAB.

Beredar rumor bahwa obat pencahar juga dapat menurunkan berat badan. Perlu diketahui, pencahar tidak bisa menurunkan lemak di dalam tubuh. Mengonsumsinya dengan tujuan menurunkan berat badan sebenarnya hanya menurunkan kadar air saja. Diet dengan pencahar merupakan pilihan yang tidak tepat karena memiliki dampak bahaya bagi tubuh seperti mengganggu keseimbangan cairan dan mineral tubuh.

Baca juga: Buang Air Besar Tidak Teratur? Mungkin Anda Mengalami Konstipasi

.

Ada berapa macam obat pencahar?

Obat pencahar tersedia dalam berbagai bentuk, ada yang berbentuk serbuk yang dilarutkan dalam air minum, kapsul atau tablet minum, kapsul yang dimasukkan ke anus (suppositoria), serta cairan atau gel yang dioleskan pada anus (enema). Pencahar yang tersedia juga memiliki cara kerja yang berbeda, berikut jenis-jenisnya:

Obat pencahar bulk-forming: Obat ini bekerja hampir sama seperti serat yang ada di dalam makanan, yaitu melunakkan tinja dengan meningkatkan serapan air pada tinja, meningkatkan massa tinja sehingga merangsang gerakan usus, dan memudahkan tinja untuk keluar. Contohnya psyllium dan methylcellulose.

Obat pencahar osmotik: Obat ini bekerja dengan cara menarik cairan ke dalam usus sehingga membuat tinja lebih lunak dan mudah untuk dikeluarkan. Contohnya lactulose dan polyethylene glycol.

Obat pencahar stimulan: Obat ini bekerja dengan merangsang gerakan usus sehingga kecepatan gerakan usus meningkat. Contohnya bisacodyl, sodium picosulfate, dan glycerol.

Obat pencahar lubrikan: Obat ini mengandung minyak mineral yang membantu melicinkan lapisan dinding usus sehinigga tinja bisa bergerak lebih lancar di dalam usus.

Obat pencahar pelunak feses: Obat ini bekerja dengan menurunkan tegangan pada permukaan tinja sehingga memudahkan air menembus tinja dan menjadikannya lebih lunak. Contohnya seperti docusate.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*