Kenali Gejala, Diagnosis dan Pengobatan Penyakit Celiac

Sumber gambar: istockphoto.com

Pernahkah Anda mendengar tentang makanan bebas gluten atau dikenal dengan gluten free? Gluten adalah istilah umum untuk protein yang larut dalam alkohol yang terdapat dalam berbagai sereal, termasuk gandum, gandum hitam (rye), dan jelai (barley). Makanan gluten free biasanya ditujukan untuk orang-orang yang yang memiliki alergi atau intoleransi terhadap gandum dan juga bagi orang yang memiliki penyakit celiac.  Pada artikel ini, kita akan membahas tentang penyakit celiac.

Apa itu penyakit celiac?

Penyakit celiac adalah suatu penyakit autoimun yang terjadi pada seseorang dengan memiliki kecenderungan genetik di mana konsumsi gluten akan menyebabkan kerusakan pada usus halusnya. Data mengenai prevalensi penyakit celiac di Indonesia masih terbatas. Pada suatu studi disebutkan bahwa sekitar 1% di antara populasi dunia menderita penyakit celiac. Hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab penyakit celiac, namun diduga penyakit ini dipengaruhi faktor imun dan faktor genetik dengan adanya keberadaan HLA DQ2 dan DQ8, serta faktor lingkungan.

Apa saja gejala penyakit celiac?

Ketika seorang penderita penyakit celiac mengonsumsi makanan yang mengandung gluten,  maka sistem kekebalan tubuhnya akan bereaksi terhadap gluten dan menyerang lapisan usus halus. Akibatnya, lapisan usus halus menjadi rusak sehingga mengganggu proses penyerapan nutrisi makanan dan menyebabkan timbulnya keluhan saluran cerna seperti nyeri perut, kembung, diare, konstipasi, dan penurunan berat badan.

Gejala diluar pencernaan juga dapat terjadi dan umumnya disebabkan karena saluran cerna yang rusak sulit untuk menyerap nutrisi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Gejala-gejala yang dapat timbul diantaranya seperti anemia, osteoporosis, kelemahan otot, menstruasi yang tidak teratur, dan rasa kesemutan di tangan dan kaki. Selain itu, sekitar 10 %-25% orang yang menderita celiac juga memiliki keluhan ruam kulit yang disertai gatal dan lepuh di area siku, lutut, bokong, punggung, kulit kepala, dan bagian tubuh lainnya. Kondisi ini disebut dengan dermatitis herpetiformis.

Siapa saja yang berisiko mengalami penyakit celiac?

Meski belum diketahui secara pasti penyebabnya, namun terdapat beberapa kondisi yang dapat dikaitkan dengan penyakit celiac. Istilah “kondisi terkait” tersebut mengacu pada keadaan yang lebih sering ditemukan pada pasien yang menderita penyakit celiac, diantaranya:

  • Memiliki penyakit sindrom Turner atau Down syndrome
  • Memiliki penyakit diabetes tipe 1
  • Memiliki penyakit epilepsi
  • Memiliki riwayat penyakit autoimun, termasuk penyakit hati autoimun, dan tiroid autoimun
  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita celiac disease atau dermatitis herpetiformis
  • Memiliki riwayat infeksi saluran pencernaan, seperti infeksi rotavirus saat masa kanak-kanak

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*