Nyeri Perut Kanan Bawah? Waspadai Radang Usus Buntu Akut!

Sumber gambar: Buoyhealth.com & rsazra.co.id

Penulis: dr. Budi Widodo, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterohepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga – RSUD Dr. Soetomo Surabaya

   

Radang usus buntu akut atau acute apendicitis adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu (appendix) dan menjadi penyebab utama gejala akut abdomen (perut). Akut abdomen adalah nyeri perut yang datang tiba-tiba yang mengindikasikan masalah utama dengan salah satu organ di dalam perut seperti radang usus buntu, radang kandung empedu, kebocoran usus atau limpa pecah. Radang pada usus buntu dapat menyebabkan kebocoran (perforasi) sehingga meningkatkan kejadian rawat inap hingga kematian.

   

Apa itu usus buntu atau appendix?

Appendix, biasa disebut usus buntu, merupakan organ berbentuk tabung dengan panjang sekitar 10 cm. Ujung awal (proksimal) usus buntu berada di sekum (pangkal usus besar) dan ujung akhir (distal) usus buntu menggantung bebas dengan lumennya*, sempit di bagian awal dan melebar di bagian akhir. Pada usus buntu terdapat kelenjar limfa yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh (sistem imun). Sehingga dapat dikatakan bahwa usus buntu terletak di sekitar bagian kanan bawah perut.

*Lumen adalah rongga di bagian dalam pembuluh darah

Anatomi Usus Buntu
(Sumber gambar: pintarbiologi.com)

   

Apa penyebab radang usus buntu akut?

Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab pasti radang usus buntu, tetapi beberapa ahli menduga proses peradangan disebabkan oleh penyumbatan lumen usus buntu. Penyumbatan ini dapat terjadi akibat adanya fekalit (feses atau kotoran yang mengeras), keganasan, fibrosis (jaringan parut), benda asing (seperti biji cabe, biji buah), atau pembesaran kelanjar limfe akibat infeksi di usus.

   

Bagaimana gejala radang usus buntu akut?

Gejala yang sering dikeluhkan pada serangan akut berupa nyeri perut kanan bawah, nyeri bersifat hilang timbul dan membaik bila pasien membungkukan badan, serta nyeri saat perut kanan bawah ditekan dan dilepas. Gejala lainnya yaitu mual, muntah, suhu badan tinggi (panas), dan kadang denyut nadi yang cepat. Bila nyeri dirasakan pada seluruh perut, perut terasa menegang dan keras kemungkinan sudah terjadi kebocoran usus buntu.

   

Bagaimana mendiagnosis radang usus buntu akut?

Pasien dengan nyeri perut kanan bawah perlu dievaluasi lebih lanjut untuk membedakan penyebabnya, apakah radang usus buntu atau karena penyebab lainnya. Penyebab lain nyeri perut kanan bawah, yaitu gastroenteritis, penyumbatan usus, radang kelenjar limfa usus, sembelit, divertikulitis, intususepsi, penyakit Crohn’s, kehamilan diluar kandungan, endometriosis, buah zakar yang terpuntir, keganasan, dan volvulus.

Perlunya anamnesis yang baik, pemeriksaan laboratorium, dan pencitraan (penggambaran) untuk mendiagnosis radang usus buntu akut. Berikut hasil yang didapat jika kemungkinan terjadi peradangan usus buntu:

  • Jika pada anamnesis (wawancara medis oleh dokter) didapatkan gejala radang usus buntu seperti diatas.
  • Pada pemeriksaan laboratorium yang mendukung diagnosis radang usus buntu, jika pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan nilai lekosit darah lebih dari 10.000/mm3 dan kadar netrofil pada hitung jenis lebih dari 75%.
    Pemeriksaan lainnya yaitu kadar C-Reactive Protein (CRP), bila kadar CRP lebih dari 10.
  • Terdapat indikasi radang usus buntu pada pemeriksaan pencitraan yang dilakukan, yaitu USG abdomen, appendicogram dan CT scan abdomen.

   

Bagaimana tatalaksana radang usus buntu akut?

Pasien dengan radang usus buntu tidak selalu dilakukan operasi. Bila tidak ditemukan indikasi maupun komplikasi, maka dokter akan menunda operasi, memberi terapi, serta melakukan evaluasi. Namun jika selama evaluasi didapatkan indikasi operasi, dokter akan menyarakan untuk operasi sehingga mencegah komplikasi lebih lanjut.

 

Komplikasi apa yang bisa terjadi pada radang usus buntu akut?

Komplikasi radang usus buntu akut terjadi karena tatalaksana yang tidak optimal yaitu akibat usus buntu yang bocor. Bocornya usus buntu mengakibatkan kotoran (feses) akan keluar ke rongga perut. Tidak hanya kotoran yang keluar, namun juga disertai bakteri sehingga menimbulkan infeksi di rongga perut yang disebut peritonitis. Saat pasien mengalami peritonitis, maka akan muncul gejala nyeri seluruh perut, badan terasa panas, denyut nadi yang cepat, nafas yang cepat, dan perut mengalami kemerahan. Peritonitis dapat menyebabkan lama rawat inap bertambah hingga kematian.

   

Referensi:
Daniel JS, Nicolaj D, Stephen RO, Nathan IS. Diagnosing Appendicitis: Evidence-Based Rivew of the Diagnostic Approach in 2014. Western Journal of Emergency Medicine. 2014; XV (7): 859-871

Jennifer AS, Samuel LG, Lindsey SR, Laura CM, Chandra GH. Appendicitis Review. Clinical Reviews. 2012; 22 (1): 23-28

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*