Kenali Barrett’s Esophagus, Komplikasi GERD yang Dapat Berkembang Menjadi Kanker Kerongkongan

Sumber gambar: newsnetwork.mayoclinic.org

Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD
Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

  .

Istilah Barrett’s esophagus (BE) mungkin terdengar asing bagi sebagian dokter maupun orang awam. Untuk lebih memahami penyakit tersebut, mari kita mulai dengan membahas satu contoh kasus.

Seorang lelaki berusia 55 tahun datang ke poliklinik gastroenterologi dengan keluhan utama dada terasa terbakar yang memberat sejak 1 bulan terakhir ini. Pasien sudah didiagnosis gastroesophageal reflux disease (GERD) oleh dokter spesialis penyakit dalam sejak 6 tahun lalu dan diberikan obat omeprazol dengan dosis optimal serta edukasi modifikasi gaya hidup namun keluhan yang dirasakan belum mengalami perbaikan bermakna. Pasien tersebut memiliki kebiasaan merokok. Indeks massa tubuh menunjukkan bahwa pasien ini tidak termasuk dalam kelompok obesitas maupun overweight. Pasien tersebut kemudian dilakukan endoskopi saluran cerna bagian atas dan ditemukan adanya Barrett’s esophagus tanpa nodularitas* dengan derajat displasia** tinggi yang terkonfirmasi melalui pemeriksaan mikroskopik (patologi anatomik). Dokter menawarkan pilihan terapi ablasi*** melalui endoskopi. Pasien tersebut masih belum memutuskan dan dia ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyakit ini.

*nodularitas adalah benjolan-benjolan kecil akibat peradangan
**displasia adalah pertumbuhan sel atau jaringan abnormal
***ablasi adalah perusakan jaringan tubuh yang abnormal untuk kepentingan terapi

Uraian kasus di atas merupakan contoh yang umum ditemukan sehari-hari dalam praktik dokter spesialis penyakit dalam. Artikel ini akan membahas Barrett’s esophagus secara praktis namun sebelum itu, ada baiknya kita memahami esofagus atau kerongkongan terlebih dahulu.

  .

Baca juga: Hati-hati GERD, Jika Lengah akan Berakhir Petaka

 .

Apa itu esofagus atau kerongkongan?

Esofagus atau kerongkongan merupakan salah satu organ tubuh yang berbentuk seperti tabung yang menghubungkan tenggorokan (faring) dengan lambung. Faring merupakan kelanjutan dari rongga mulut. Fungsi kerongkongan adalah untuk menyalurkan makanan dan minuman dari faring menuju lambung untuk dicerna. Rongga kerongkongan ini dilapisi oleh sel epitel kerongkongan yaitu sel skuamosa berlapis.

Terdapat katup antara faring dengan kerongkongan yang disebut sebagai upper esophageal sphincter (UES). Selain UES terdapat juga katup yang membatasi kerongkongan dengan lambung yaitu lower esophageal sphincter (LES). Fungsi LES adalah untuk mencegah asam lambung mengalir balik ke kerongkongan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*