Apa Itu Refluks Asam Empedu?

Bagaimana gejala refluks asam empedu?

Gejala dari refluks asam empedu sebenarnya tidak spesifik. Pada umumnya gejalanya menyerupai refluks asam lambung dan gastritis atau peradangan lambung seperti perut bagian atas terasa tidak nyaman, terasa begah dan banyak gas, mulas, nyeri perut, mulut terasa asam, dan gejala dapat diperberat ketika penderita sedang makan. Pada penderita refluks asam empedu juga sering mengalami mual dan muntah. Jika penderita muntah, muntahnya sering berwarna hijau kekuningan karena mengandung cairan empedu.

Gejala refluks asam empedu dan refluks asam lambung memang mirip. Dokter tidak dapat langsung menegakkan apakah memang benar yang dimuntahkan oleh penderita adalah cairan empedu tanpa mengambil sampel dan menganalisis cairan yang dimuntahkan.

.

Baca juga: Kenali Barrett’s Esophagus, Komplikasi GERD yang Dapat Berkembang Menjadi Kanker Kerongkongan

.

Apa saja komplikasi refluks asam empedu yang dapat terjadi?

Refluks asam empedu dapat menyebabkan beberapa komplikasi diantaranya peradangan pada lambung atau gastritis dan peradangan pada kerongkongan atau esofagitis. Sel-sel kerongkongan yang meradang dan teriritasi berkepanjangan dapat semakin rusak, hal ini menimbulkan kondisi Barret’s esofagus. Dalam penelitian pada hewan, refluks asam empedu juga dapat menyebabkan timbulnya kanker kerongkongan.

.

Bagaimana penanganan refluks asam empedu?

Modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat, tidak merokok, mengurangi berat badan agar ideal, dan menghindari langsung berbaring setelah makan merupakan cara-cara yang mudah diikuti untuk mengurangi gejala refluks. Demikian pula obat-obatan yang mengurangi pengeluaran asam lambung, obat prokinetik untuk meningkatkan motilitas lambung dan mempercepat pengosongan lambung diharapkan mampu mengurangi gejala refluks.

Tindakan pembedahan dapat dipertimbangkan ketika dengan perubahan gaya hidup dan terapi obat-obatan, gejala tidak kunjung membaik. Penanganan yang tepat pada refluks asam empedu sangat penting untuk mencegah timbulnya komplikasi.

1


Referensi
Martamala R, Djojoningrat D, Manan C,Rani AA. 2001. The Pathogenesis and Diagnosis of Bile Reflux Gastropathy. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy.

Othman AAA, Dwedar AAZ, ElSadek HM, AbdElAziz HR, Abdelrahman AAF. 2021. Bile reflux gastropathy: Prevalence and risk factors after therapeutic biliary interventions: A retrospective cohort study. Ann Med Surg (Lond), 72:103168.

Sifrim D. Management of bile reflux. 2013. Gastroenterol Hepatol (N Y), 9(3):179-80. 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*