Penulis: dr. Saskia Aziza Nursyirwan, SpPD
Divisi Gastroenterologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
.
Berpuasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah rutin yang dilakukan oleh umat Islam di dunia. Ibadah ini dilakukan selama satu bulan setiap tahun, oleh karena itu perlu penyesuaian bagi tubuh terhadap perubahan pola makan, minum, dan aktivitas. Pada saat berpuasa, terjadi beberapa perubahan pada fungsi dan metabolisme tubuh baik dirasakan ataupun tidak. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas mengenai pengaturan aktivitas dan olahraga pada saat berpuasa agar kedua hal tersebut dapat berjalan beriringan dengan baik.
,
Apa yang terjadi pada tubuh ketika berolahraga di bulan puasa?
Pada saat berpuasa di bulan Ramadhan, kondisi fisik seseorang biasanya mengalami penurunan. Salah satunya ditandai dengan adanya penurunan kadar gula dalam darah, karena berkurangnya asupan makanan, yang merupakan sumber energi utama ketika berolahraga. Namun, ketika pemeriksaan kadar gula di sore hari pada orang yang berpuasa, didapatkan kadar gula yang mendekati normal, karena terjadi pemecahan cadangan glukosa dari hati untuk memenuhi kebutuhan energi bagi otak dan otot. Oleh karena itu, berolahraga di bulan puasa tidak berhubungan dengan pengurangan masa otot yang disebabkan oleh penggunaan cadangan energi oleh otot. Dimana pada keadaan tersebut terjadi metabolisme yang bersifat anaerob (alternatif) yang meningkatkan kelelahan pada saat beraktivitas ataupun berolahraga.
.
Baca juga: Mengapa Olahraga Baik Untuk Saluran Cerna Kita?
.
Beberapa fakor yang dapat berperan pada penurunan kuantitas olahraga saat berpuasa diantaranya:
- Penggunaan lemak sebagai sumber energi tidak sebaik gula. Hal ini terkadang terjadi apabila cadangan gula sebagai sumber energi habis. Namun penggunaan lemak sebagai sumber energi otot dapat meningkatkan kelelahan pada otot dibandingkan dengan pengunaan gula.
- Penggunaan cadangan gula dan protein di otot sebagai sumber energi saat berpuasa akan berdampak pada penurunan kualitas kerja otot. Sehingga bukan saja terjadi pengurangan masa lemak tapi juga masa otot.
- Faktor psikologis. Berolahraga saat berpuasa akan berpengaruh terhadap semangat dan kelelahan ketika berolahraga.
Selain itu, terkadang terjadi peningkatan irama jantung yang lebih tinggi karena peningkatan risiko terjadinya dehidrasi pada orang yang berolahraga saat berpuasa. Keluarnya keringat saat berolahraga ditambah dengan pengaruh suhu udara dapat meningkatkan risiko dehidrasi, akibat adanya keseimbangan negatif cairan karena tidak ada asupan cairan saat berpuasa.
,
Leave a Reply