Berdarah Saat Buang Air Besar, Waspada Hematochezia!

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Saskia Aziza Nursyirwan, SpPD, K-GEH, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
.

Definisi

Hematochezia adalah suatu gejala medis di mana terdapat darah segar dalam tinja saat buang air besar. Hematochezia merupakan salah satu gejala yang dapat mengindikasikan adanya suatu masalah pada sistem pencernaan. Darah yang terdapat pada tinja tersebut biasanya berwarna merah segar dan dapat mencampur dengan tinja atau juga dapat terlihat sebagai suatu lapisan merah di atasnya. Karakteristik tersebut berbeda dengan gejala perdarahan pada saluran cerna lain yaitu Melena, di mana darah yang muncul biasanya sudah bercampur dalam tinja dengan warna hitam atau berwarna merah gelap.

Etiologi

Penyebab umum terjadinya hematochezia adalah masalah dalam saluran pencernaan. Lebih spesifik lagi, masalah yang umumnya terjadi jika terjadi hematochezia adalah pada saluran pencernaan bagian bawah, seperti rektum atau kolon. Hal ini bisa disebabkan oleh karena terjadinya luka atau pada usus besar, infeksi, penyakit inflamasi usus, polip usus yang berdarah, radang usus, divertikulitis, atau wasir.

Walaupun hematochezia adalah suatu gejala pencernaan yang dapat muncul sebagai gejala tunggal, namun dapat juga terjadi adanya gejala lain yang menyertai hematochezia. Gejala penyerta tersebut dapat beragam, tergantung dari penyebabnya. Selain terdapatnya darah dalam tinja, seseorang juga mungkin mengalami gejala lain seperti keram perut, diare, atau sembelit. Pada kondisi terjadinya hematochezia yang cukup parah, dapat menyebabkan terjadinya anemia atau turunnya kadar hemoglobin dalam darah, yang ditandai dengan penurunan kondisi tubuh menjadi mudah letih, lelah, dan wajah tampak menjadi lebih pucat.

Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Jika BAB Berdarah?

Diagnosis

Karena hematochezia adalah suatu gejala medis, maka perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari penyakit utama penyebab terjadinya gejala tersebut. Pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis penyebab terjadinya hematochezia dapat melibatkan pemeriksaan medis dan serangkaian pemeriksaan penunjang laboratorium, radiologis, hingga pemeriksaan invasif.

Dari pemeriksaan laboratorium, dapat diidentifikasi kadar hemoglobin darah, marker penanda kanker saluran pencernaan, serta beberapa parameter pemeriksaan tinja. Dari radiologis, dapat dilakukan pemeriksaan pencitraan seperti MRI untuk mencari tahu penyebab terjadinya hematochezia serta menyingkirkan kemungkinan adanya potensi keganasan. Serta dari pemeriksaan invasif, dapat  dilakukan identifikasi dengan menggunakan kolonoskopi, sigmoidoskopi atau teropong melalui saluran pencernaan bagian bawah untuk mencari penyebab terjadinya hematochezia.

Baca juga: Mengenal Kolonoskopi: Pemeriksaan untuk Melihat Kondisi Saluran Cerna Bagian Bawah

Terapi

Pengobatan untuk hematochezia dilakukan sesuai dengan penyebab utamanya. Jika penyebabnya adalah wasir atau hemoroid, pengobatan yang dilakukan dapat melibatkan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau tindakan operasi jika memang diperlukan. Jika penyebab terjadinya karena penyakit seperti peradangan usus, divertikulitis, atau polip usus, maka perawatan lebih lanjut hingga kemungkinan tindakan operatif.

Baca juga: Apa yang Harus Kita Ketahui tentang Wasir?

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hematochezia serta gangguan pada saluran cerna bagian bawah, di antaranya sebagai berikut:

  1. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
    Konsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gizi seimbang dan secara teratur akan bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan serta membantu memelihara kesehatan saluran cerna dan kelancaran proses pencernaan itu sendiri
  2. Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik
    Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik seperti yoghurt dapat dilakukan untuk membantu memelihara kesehatan saluran cerna dan memperbaiki keseimbangan bakteri dan mikrobiota normal dalam saluran pencernaan
  1. Hindari rokok dan alkohol
    Hindari merokok karena rokok mengandung zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti zat karsinogenik yang dapat memicu terjadinya kanker pada saluran cerna. Konsumsi alkohol dalam jangka panjang juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pada saluran cerna bagian bawah.

Baca juga: Mengapa Konsumsi Alkohol Tidak Baik bagi Kesehatan Tubuh dan Saluran Cerna?

Jika terjadi gejala hematochezia, segera berobat ke dokter atau ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang sesuai serta dapat dilakukan penegakkan diagnosis yang adekuat. Pemantauan secara berkala dan perawatan medis yang tepat sangat penting untuk mengatasi masalah hematochezia dan mencegah komplikasi lebih lanjut.


Referensi

Gross M. Hämatochezie: ambulant oder stationär abklären? [Hematochezia]. MMW Fortschr Med. 2019 Jun;161(11):43-44. German. doi: 10.1007/s15006-019-0621-6. PMID: 31183697.

Pai AK, Fox VL. Gastrointestinal Bleeding and Management. Pediatr Clin North Am. 2017 Jun;64(3):543-561. doi: 10.1016/j.pcl.2017.01.014. PMID: 28502437.

Marzi S, Folwaczny C. Hämatochezie [corrected] [Hematochezia]. MMW Fortschr Med. 2004 Apr 15;146(16):65, 67. German. Erratum in: MMW Fortschr Med. 2004 Apr 29;146(18):18. PMID: 15222508.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*