Ketahui Penyebab Nyeri Perut yang Dirasakan berdasarkan Lokasinya

Apa perbedaan yang dapat disimpulkan dari lokasi nyeri pada perut?

Nyeri perut yang paling sering dirasakan biasanya berasal dari usus buntu, nyeri perut yang tidak spesifik, saluran kemih, dan sumbatan pada saluran cerna. Seringkali, keluhan yang dirasakan menghilang dengan sendirinya. Yang perlu diingat adalah beratnya nyeri yang dirasakan tidak berhubungan dengan beratnya penyakit. Jadi, bisa saja nyeri yang ringan dan hilang timbul berasal dari sumber penyakit yang berbahaya.

Pembagian area perut ini akan mempermudah pasien menunjukkan area nyeri pada perut yang dirasakan sehingga dokter akan dapat memperkirakan sumber nyerinya menurut lokasi nyeri dan menjalarnya berdasarkan persarafan dari organ-organ dalam yang terdapat pada bagian perut.

Berikut letak organ saluran cerna pada area perut:

  • Hati pada bagian hipokondrium kanan dan epigastrium
  • Limpa pada hipokondrium kiri
  • Kandung empedu pada perbatasan hipokondrium kiri dan epigastrium
  • Kandung kemih pada hipogastrium
  • Usus buntu atau appendiks terdapat pada daerah iliaka kanan, lumbal kanan atau umbilikus bagian bawah
  • Luka pada lambung, nyeri berasal dari epigastrium dan menjalar ke sela iga
  • Pankreas, nyeri pada epigastrium dan menjalar ke bagian punggung
Gambar 3. Letak Organ Saluran Cerna pada Area Perut

.

Nyeri yang disebabkan oleh peradangan langsung pada dinding perut akan memberikan nyeri yang terlokalisir, hal ini karena hantaran sarafnya merupakan hantaran saraf somatik. Untuk hantaran dari saraf somatik, biasanya nyeri yang ditimbulkan akan sejalan dengan seberapa mengiritasinya cairan atau zat yang masuk ke rongga perut. Sebagai contoh, masuknya cairan lambung ke rongga perut yang disebabkan oleh luka atau pecahnya lambung akan memberikan nyeri yang lebih hebat dibandingkan dengan iritasi yang disebabkan oleh darah atau cairan kencing yang masuk ke dalam rongga perut. Untuk darah dan cairan urin, sering kali baru dirasakan ketika cairan yang berada pada rongga perut sudah cukup banyak. Sering kali nyeri yang disebabkan oleh peradangan pada dinding perut akan dicetuskan oleh batuk, bersin atau pergerakan, sehingga orang akan cenderung berbaring di tempat tidur untuk menghindari rasa nyeri. Dinding perut juga dapat tampak menegang akibat iritasi pada dindingnya, baik disebabkan oleh infeksi, atau oleh adanya zat atau cairan tertentu yang mengiritasi dindingnya.

Selain penyebab diatas, nyeri juga dapat disebabkan apabila didapatkan adanya gangguan pada saraf. Biasanya ditandai dengan nyeri yang ditimbulkan oleh rangsangan yang ringan. Nyeri yang ditimbulkan disertai sensasi seperti terbakar dan sesuai dari jalur saraf yang terkena.

Pada pemeriksaan, dokter akan membaringkan pasien dan melakukan perabaan pada bagian perut untuk menilai adanya nyeri pada penekanan dinding perut atau perabaan terhadap adanya pembesaran organ-orang pada bagian perut. Sering kali pasien terkaget akibat perut yang dipegang oleh dokter pada saat pemeriksaan, karena nyeri atau adanya peningkatan tegangan pada otot yang disebabkan iritasi pada dinding perut.

.

Bagaimana jika nyeri yang dirasakan menjalar ke bagian tubuh yang lainnya?

Nyeri yang berasal dari perut dapat dirasakan menjalar ke bagian tubuh lainnya seperti dada, tulang belakang, ataupun kelamin. Beberapa keluhan nyeri akibat gangguan pada organ perut dapat menjalar, seperti pada kandung empedu yang sering dirasakan menjalar ke bagian punggung. Namun perlu diperhatikan bahwa banyak juga keluhan yang berasal dari organ dada dapat menjalarkan nyeri ke dinding perut, seperti pleuritis (peradangan pada dinding pembungkus paru) yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pernafasan bagian bawah.

Baca juga: Hati-hati! Obat Pereda Nyeri Dapat Menyebabkan Gangguan hingga Perdarahan Saluran Cerna

Beragam penyebab dapat menimbulkan nyeri, dan bagian terpenting dalam mengobati pasien adalah dengan menemukan penyebab penyakitnya karena dengan begitu permasalahan dapat diatasi sepenuhnya. Penggunaan obat nyeri hanya bersifat sementara, bukanlah menyembuhkan penyebab penyakitnya, bahkan terkadang penggunaan obat nyeri berulang menghilangkan tanda dan gejala yang dialami oleh pasien yang harus dievaluasi oleh dokter. Hal ini terkadang menyebabkan pasien terlambat berkonsultasi pada dokter. Dokter akan sangat terbantu ketika pasien dapat menjelaskan nyeri pada perut yang dialaminya secara seksama. Oleh karena itu semoga artikel ini dapat membantu dalam memahami karakteristik nyeri dan juga membantu dalam meyampaikan keluhan kepada dokter agar dapat melakukan penanganan dengan baik.

.


Referensi
Kasper, et al. 2015. Harrison Principle of Internal Medicing 19th Edition

McGraw Hill Simadibrata, Marcellus. 2010, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid 1 Pemeriksaan Abdomen Urogenital dan Anorektal. Jakarta : Interna Publishing

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*