Pemeriksaan darah samar tinja adalah salah satu metode diagnostik yang digunakan untuk melihat adanya darah pada tinja yang tidak terdeteksi oleh mata. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya masalah pencernaan, seperti ambeien, kanker usus besar, penyakit radang usus atau inflammatory bowel disease (IBD), dan penyakit lainnya yang dapat menyebabkan perdarahan saluran cerna.
Pemeriksaan darah samar tinja juga menjadi salah satu pilihan pemeriksaan penunjang ketika seseorang mengalami kurang darah atau anemia tanpa penyebab yang jelas atau ketika disertai dengan timbulnya keluhan saluran pencernaan seperti nyeri perut, diare, dan sembelit berulang. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan sebagai bagian dari skrining untuk kanker usus besar pada orang yang berusia di atas 45 tahun. Pada umumnya, jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya darah dalam tinja, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebab dari perdarahan, seperti pemeriksaan kolonoskopi atau sigmoidoskopi. Hal itu periksaan darah samar tinja hanya dapat mendeteksi keberadaan darah pada tinja, namun tidak dapat menentukan penyebab pasti perdarahan tersebut.
.
Apa kekurangan pemeriksaan darah samar tinja?
Meskipun pemeriksaan darah samar tinja bisa memberikan petunjuk awal tentang adanya masalah pencernaan, hasil tes ini tidak selalu akurat. Beberapa faktor, seperti makanan yang dikonsumsi dan obat-obatan yang digunakan, dapat memengaruhi hasil tes. Oleh karena itu, dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan diagnosis yang tepat.
.
Apa persiapan sebelum dilakukan pemeriksaan tes darah samar tinja?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat efek dari beberapa obat dan makanan terhadap hasil dari tes pemeriksaan. Maka sebelum dilakukan pemeriksaan darah samar tinja, pasien biasanya akan diminta untuk menghentikan konsumsi beberapa jenis makanan dan obat-obatan tertentu selama 3×24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan, serta memperbanyak konsumsi serat. Beberapa jenis makanan dan obat-obatan yang harus dihentikan sementara, yaitu:
- Beberapa jenis buah dan sayuran, seperti brokoli, lobak, kembang kol
- Daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan daging merah lainnya
- Suplemen vitamin C dosis tinggi dan zat besi
- Obat antasida
- Obat anti nyeri, seperti aspirin dan ibuprofen
- Obat pengencer darah
Apabila seseorang saat akan melakukan tes pemeriksaan darah samar tinja mengalami keluhan lain seperti sedang dalam masa menstruasi, mengalami ambeien yang meradang dan mengeluarkan darah, serta urin yang berwarna gelap kemerahan seperti mengandung darah, maka umumnya dokter akan menganjurkan untuk menunda sementara pemeriksaan sampai keluhan tersebut menghilang agar tidak memengaruhi hasil dari pemeriksaan darah samar tinja yang akan dilakukan.
.
Baca juga: Mengenal Kolonoskopi: Pemeriksaan untuk Melihat Kondisi Saluran Cerna Bagian Bawah
.
Bagaimana prosedur pemeriksaan tes darah samar tinja?
Pemeriksaan darah samar tinja dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu:
- Tes Okultisme Feses
Tes okultisme feses dilakukan dengan mengambil sampel tinja menggunakan alat khusus yang tersedia di apotek. Alat tersebut berisi bahan kimia yang dapat mengubah warna sampel tinja jika ada darah yang tidak terlihat dengan mata telanjang. Setelah diambil, sampel tinja dimasukkan ke dalam wadah yang telah disediakan, kemudian wadah tersebut dikembalikan ke laboratorium untuk dianalisis. Tes ini dapat dilakukan di rumah atau di laboratorium medis. - Pemeriksaan Kualitatif
Pemeriksaan kualitatif dilakukan di laboratorium medis. Prosedur ini mirip dengan tes okultisme feses, namun dilakukan dengan teknologi yang lebih canggih. Pada pemeriksaan kualitatif, dokter akan mengambil sampel tinja dan melakukan tes untuk menentukan apakah tinja mengandung darah atau tidak. - Pemeriksaan Kuantitatif
Pemeriksaan kuantitatif juga dilakukan di laboratorium medis. Prosedur ini melibatkan pengukuran jumlah darah yang terkandung dalam tinja. Dokter akan mengambil sampel tinja dan mengukur kadar hemoglobin dalam tinja. Hasil pengukuran ini dapat memberikan petunjuk tentang seberapa banyak darah yang terkandung dalam tinja.
Pemeriksaan darah samar tinja merupakan salah satu pemeriksaan yang cukup penting dilakukan sebagai pemeriksaan penunjang, terutama pada mereka yang sudah mulai memasuki usia di atas 45 tahun yang merupakan kelompok usia dengan angka risiko yang cukup tinggi untuk terkena penyakit keganasan serta beberapa penyakit lain yang telah disebutkan sebelumnya, terlebih pada mereka yang mempunyai riwayat faktor risiko riwayat keluarga dengan keganasan kolorektal. Dengan melakukan skrining secara dini dan terjadwal, maka diharapkan kemungkinan tersebut dapat terdeteksi dan diintervensi sedini mungkin, sehingga angka penyakit dan kematian yang dapat timbul diharapkan akan semakin jauh berkurang.
Informasi tentang Kanker Usus Besar di sini
🔔 Dalam rangka bulan kesadaran kanker usus besar, ada Lomba Reels!
🎉Menangkan hadiah total 1,6 juta!
👍Yuk buat dan upload Reels
❗️Terakhir upload 12 Maret malam!
📌 Detailnya cek: https://www.instagram.com/p/CpNDoTkJGzC/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Referensi
Li JN, Yuan SY. Fecal occult blood test in colorectal cancer screening. J Dig Dis. 2019 Feb;20(2):62-64. doi: 10.1111/1751-2980.12712. Epub 2019 Mar 5. PMID: 30714325.
Wielandt AM, Hurtado C, Moreno M, Zárate A, López-Köstner F. Test de sangre oculta en deposiciones para programas de cribado de cáncer colorrectal: actualización [Fecal occult blood test for colorectal cancer screening]. Rev Med Chil. 2021 Apr;149(4):580-590. Spanish. doi: 10.4067/s0034-98872021000400580. PMID: 34479346.
Yuan SY, Wu W, Fu J, Lang YX, Li JC, Guo Y, Wang YN, Qian JM, Li JN. Quantitative immunochemical fecal occult blood test for neoplasia in colon cancer screening. J Dig Dis. 2019 Feb;20(2):78-82. doi: 10.1111/1751-2980.12711. Epub 2019 Mar 10. PMID: 30714346.
Leave a Reply