Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia yang harus dipenuhi. Selain sebagai sumber energi manusia, makanan juga mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh untuk pertumbuhan dan perkembangan, perbaikan jaringan tubuh yang rusak, pengaturan proses-proses dalam tubuh, dan pertahanan tubuh terhadap penyakit. Zat gizi dalam makanan yang dibutuhkan dalam tubuh akan dicerna, kemudian diserap pada saluran cerna, dan pada akhirnya zat sisa makanan akan dikeluarkan sebagai tinja.
Untuk menjaga kesehatan tubuh, pastinya kita berharap zat gizi dari makanan yang kita konsumsi dapat terserap dengan baik oleh saluran cerna. Namun, terdapat suatu kondisi yang dinamakan malabsorpsi dimana saluran cerna tidak dapat menyerap zat gizi dari makanan yang Anda makan secara optimal. Ini akan berdampak pada kurangnya zat gizi penting pada tubuh, yang nantinya akan berpengaruh pada pengaturan proses dalam tubuh. Pada malabsorpsi, penyerapan zat gizi yang dapat terganggu tidak hanya zat gizi yang makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, namun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral juga dapat terganggu.
.
Apakah penyebab malabsorpsi?
Untuk memahami mekanisme malabsorpsi, pengetahuan mengenai proses fisiologi pencernaan dan penyerapan yang normal diperlukan. Secara umum, pencernaan dan penyerapan bahan makanan dapat dibagi menjadi tiga fase utama:
- Fase pertama yaitu tahap dimana karbohidrat, protein, dan lemak dipecah kemudian dilarutkan oleh enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh organ pencernaan.
- Fase kedua yaitu nutrisi akan diserap pada lapisan dinding usus yang bergantung pada integritas lapisannya.
- Pada fase ketiga, nutrisi yang diserap akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah dan sistem limfatik yang utuh. Ketika terdapat gangguan pada salah satu fase ini, maka akan terjadi malabsorpsi.
.
Baca juga: 10 Fakta Menarik tentang Proses Pencernaan Makanan di Tubuh Kita!
Punya keluhan sakit maag/ lambung?
Isi survei kami di bit.ly/surveiherbalYGI
.
Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan malabsorpsi, antara lain:
- Adanya penyakit pada hati dan kandung empedu yang dapat mengganggu pembentukan dan pengaliran cairan empedu
- Adanya penyakit pada pankreas (pankreatitis kronis, kanker pankreas, cystic fibrosis)
- Adanya penyakit yang mengganggu dalam penyerapan nutrisi di saluran cerna, seperti infeksi (akibat parasit, cacing), peradangan usus, HIV/AIDS
- Adanya riwayat operasi pengangkatan sebagian saluran cerna atau riwayat radiasi pada bagian perut
- Gangguan imun atau kekebalan tubuh seperti penyakit Celiac
- Intoleransi laktosa, gangguan penyerapan glukosa-galaktosa kongenital
- Penggunaan obat-obatan jangka panjang, misalnya antibiotik
Leave a Reply