Penulis: Dr. dr. Hasan Maulahela, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Datangnya bulan suci Ramadan, artinya sudah waktunya bagi umat Muslim untuk menunaikan salah satu ibadah wajib yaitu puasa Ramadan. Badan yang sehat dan prima tentunya diperlukan untuk menunaikan puasa Ramadan selama satu bulan penuh. Oleh karena itu, menjaga kesehatan pencernaan selama bulan Ramadan adalah hal yang penting dilakukan bagi umat Muslim yang berpuasa demi kelancaran beribadah selama satu bulan ini.
Saat menjalankan puasa sepanjang hari dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, tubuh mengalami perubahan dalam pola konsumsi makan dan minum dibandingkan kondisi sehari-hari saat tidak berpuasa. Untuk itu, penting untuk memperhatikan beberapa hal agar kesehatan tubuh dan terutama kesehatan pencernaan tetap terjaga dengan baik selama bulan suci Ramadan demi kesempurnaan dalam menjalankan ibadah puasa wajib. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menjaga kesehatan pencernaan saat bulan Ramadan:
- Konsumsi makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka
Penting untuk menjaga nutrisi yang masuk ke dalam tubuh selama menjalani puasa. Hal ini dapat dilakukan dengan konsumsi makanan yang bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Saat sahur, makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, serat, protein, serta vitamin dan mineral baik dikonsumsi untuk menjaga energi dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh agar tubuh tetap fit pada saat aktivitas di siang hari. - Konsumsi air putih dalam jumlah cukup
Pastikan untuk konsumsi air putih dalam jumlah yang cukup saat sahur dan berbuka. Jika konsumsi air tidak mencukupi maka akan terjadi kekurangan cairan dalam tubuh yang dapat menyebabkan dehidrasi dan masalah pencernaan seperti sembelit. Oleh karena itu, konsumsi air putih secara teratur dalam jumlah cukup saat sahur dan berbuka dianjurkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama seharian berpuasa. - Perbanyak konsumsi buah dan sayuran
Perbanyak konsumsi buah-buahan segar dan sayuran saat sahur dan berbuka. Buah-buahan dan sayuran mengandung serat yang baik untuk pencernaan, serta kaya akan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh. Selain itu kandungan gula yang terdapat dalam buah adalah sumber energi yang baik bagi tubuh dibandingkan dengan gula yang berasal dari makanan atau minuman dengan pemanis buatan. - Hindari konsumsi makanan berlemak dan berminyak secara berlebih
Berikutnya penting untuk menghindari konsumsi makanan berlemak dan berminyak secara berlebih yang dapat menyebabkan pencernaan terhambat dan rentan menimbulkan gangguan pada lambung. Konsumsi makanan berat yang mengandung lemak jenuh secara berlebihan dapat membuat perut terasa kembung dan tidak nyaman saat berpuasa.
Selain itu, saat sahur atau berbuka juga sebaiknya menghindari konsumsi makanan cepat saji dan makanan yang mengandung bahan tambahan kimia dalam jumlah banyak. Makanan cepat saji cenderung memiliki kandungan lemak trans yang tinggi, yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan masalah kesehatan lainnya. - Hindari makanan dengan kandungan kafein dan gula secara berlebihan
Hindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung kafein dan gula secara berlebihan. Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung dan menyebabkan iritasi pada lambung, sehingga dapat menyebabkan rasa nyeri pada perut dan dapat membuat kondisi tubuh saat puasa menjadi tidak optimal.
Sedangkan konsumsi makanan atau minuman dengan kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan lonjakan kadar gula secara tiba -tiba terutama saat berbuka puasa. Selain itu, walaupun mengkonsumsi makanan atau minuman manis dapat meningkatkan energi secara cepat, namun dapat jika dikonsumsi secara berlebihan menyebabkan timbulnya rasa lapar yang berlebihan di kemudian hari. - Tetap melakukan olahraga ringan dan aktivitas fisik
Untuk menjaga tubuh tetap fit dan prima selama bulan Ramadan, pastikan untuk tetap melakukan olahraga ringan dan aktivitas fisik lainnya selama bulan Ramadan. Karena olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme dan mempercepat proses pencernaan makanan dalam tubuh, sehingga energi yang masuk ke dalam tubuh dapat dikonversi dengan baik. Selain itu, dengan tetap rutin berolahraga membuat kondisi tubuh akan menjadi lebih terjaga dengan baik. - Istirahat cukup
Terakhir, istirahat yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Kurangnya istirahat dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan peningkatan hormon lapar, yang dapat mempengaruhi pola makan dan pencernaan. Oleh karena itu, istirahat di malam hari setelah selesai beraktivitas perlu dioptimalkan dengan baik agar tubuh tetap sehat dan metabolisme tetap terjaga dengan baik.
Referensi
Trepanowski JF, Bloomer RJ. The impact of religious fasting on human health. Nutr J. 2010 Nov 22;9:57. doi: 10.1186/1475-2891-9-57. PMID: 21092212; PMCID: PMC2995774.
Deen M, Moothadeth A, Waqar S, Awad E, Ghouri N. Fasting during Ramadan and fitness for work implications. Occup Med (Lond). 2022 Apr 19;72(3):154-156. doi: 10.1093/occmed/kqab079. PMID: 34401918.
Akhtar AM, Ghouri N, Chahal CAA, Patel R, Ricci F, Sattar N, Waqar S, Khanji MY. Ramadan fasting: recommendations for patients with cardiovascular disease. Heart. 2022 Feb;108(4):258-265. doi: 10.1136/heartjnl-2021-319273. Epub 2021 May 14. PMID: 33990414; PMCID: PMC8819657.
Leave a Reply