Di masa pandemi ini, kita dituntut untuk lebih waspada demi terhindar dari penularan virus Corona. Virus ini dikenal mudah tersebar di tempat-tempat umum. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk menghindari tempat-tempat keramaian baik di ruang tertutup maupun ruang terbuka. Kewaspadaan tetap perlu dilakukan tidak hanya ditempat keramaian, bahkan ketika pergi ke toilet umum.
Gejala virus Corona tidak lagi selalu demam, batuk, pilek, dan sesak. Banyak gejala lain yang ditemukan pada pasien COVID-19 termasuk gangguan pencernaan seperti muntah, nyeri perut, dan diare. Hal ini menunjukkan bahwa virus juga dapat hidup di saluran cerna. Beberapa penelitian menunjukkan pada tinja pasien COVID-19 yang memiliki gejala pencernaan dapat ditemukan adanya virus Corona. Studi lain yang mendukung menunjukkan pada pasien yang mengalami diare, hilangnya virus Corona dari tubuh akan lebih lama dibandingkan pada pasien yang tidak mempunyai gejala pencernaan. Menariknya, pasien COVID-19 dapat mengeluarkan virus dalam tinja selama berhari-hari setelah semua gejala pernapasan hilang. Studi juga menemukan virus Corona terdeteksi dalam tinja pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala.
Baca juga: Penting! COVID-19 Dapat Menimbulkan Gejala pada Saluran Cerna Juga
Dengan penemuan-penemuan ini, kemungkinan penularan virus Corona melalui tinja semakin dipertanyakan. Bahkan dengan berkembangnya penelitian, pendeteksian virus Corona melalui tinja juga sedang diteliti sebagai sarana untuk mendiagnosis COVID-19 selain melalui swab hidung dan mulut.
.
Benarkah Virus Corona dapat menular lewat tinja?
Penelitian tentang virus Corona masih terus berkembang termasuk pemahaman tentang kemungkinan jalur penularannya. Melihat gejala virus Corona yang dapat menimbulkan keluhan pada saluran cerna membuat kita bertanya-tanya kemungkinan virus tersebut menular melalui tinja. Sebab, penyakit pada saluran cerna lainnya yang memberikan keluhan saluran cerna, seperti Rotavirus dan Salmonella typhi telah diketahui dapat menyebar melalui jalur tinja-mulut dan paling sering disebabkan karena kurangnya kebersihan dan sanitasi yang memadai.
Pengetahuan terkini mengenai penularan COVID-19 melalui tinja baik melalui perantara tangan, makanan, air, permukaan benda yang terkontaminasi, maupun aspirasi droplet yang mengandung partikel dari tinja masih terbatas dan belum dianggap “pasti”. Namun, kemungkinan tersebut masih ada dan tidak bisa dikesampingkan. Tidak menutup kemungkinan ketika kita kontak dengan permukaan benda atau tangan yang terkontaminasi tinja yang mengandung virus Corona, kemudian secara tidak sengaja setelahnya kita menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum membersihkannya dapat menjadi sumber penularan virus.
Adanya keterbatasan bukti apakah virus Corona yang ditemukan pada tinja merupakan virus yang hidup dan menular atau hanya sisa bahan dari virus yang “mati” menyebabkan penularan virus melalui tinja masih belum dapat disimpulkan. Pembiakan virus hidup dari sampel tinja pasien COVID-19 masih sulit untuk dilakukan. Sampai saat ini, belum ada kasus yang terdokumentasi jelas menunjukkan infeksi virus Corona melalui tinja. Namun, tindakan untuk mencegah kemungkinan penularannya melalui tinja harus dipertimbangkan sampai saat ini.
.
Leave a Reply