Penting! COVID-19 Dapat Menimbulkan Gejala pada Saluran Cerna Juga

Sumber gambar: freepik.com

Virus Corona adalah kelompok virus yang menyebabkan COVID-19. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Saat ini, COVID-19 menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia. Penyakit ini menular melalui percikan yang keluar dari hidung atau mulut orang yang terinfeksi COVID-19 saat sedang berbicara, batuk, dan bersin. Percikan yang keluar tersebut dapat menempel pada permukaan benda seperti meja, kardus, plastik, stainless steel, gagang pintu dan lainnya. Orang lain juga bisa terinfeksi jika setelah menyentuh benda yang terkena percikan, mereka menyentuh mata, hidung, atau mulut. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, virus akan memperbanyak diri dan dapat menghancurkan sel-sel sehat.

Diketahui, bahwa Virus Corona terutama menyerang sel-sel yang melapisi saluran pernapasan. Gejala yang umum terjadi pada pasien yang terinfeksi adalah gejala saluran pernapasan seperti batuk, pilek, sesak, demam, dan mudah lelah. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan seperti flu. Namun, virus ini juga dapat menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru bahkan sampai gagal napas. Selain gejala saluran pernapasan, nyatanya COVID-19 juga dapat menimbulkan gejala lain yaitu gejala pada saluran pencernaan seperti diare, muntah, dan nyeri perut.

.

Bagaimana hubungan COVID-19 dan saluran pencernaan?

Di Indonesia, ternyata pasien yang terinfeksi COVID-19 cukup banyak yang mengalami gangguan pada saluran cerna. Virus Corona dapat menyebabkan gejala pada saluran pencernaan dengan beberapa cara, yaitu:

Pertama, Virus Corona dapat menyerang tubuh manusia dengan mengikat reseptor (ujung syaraf yang peka) Angiotensin Converting Enzyme 2 (ACE-2) yang ada pada permukaan lambung, usus dua belas hari, usus halus, dan rektum.

Punya keluhan sakit maag/ lambung/ GERD?
Isi survei kami di
bit.ly/surveiherbalYGI

Kedua, Virus Corona secara tidak langsung dapat melukai sistem pencernaan melalui suatu respon peradangan dan secara langsung merusak lapisan usus sehingga menimbulkan gejala pencernaan, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi kemungkinan ini. Studi menunjukkan bahwa asam nukleat virus terdeteksi pada sampel tinja pasien yang terinfeksi COVID-19 hingga 53,4%. Menurut penelitian, pasien COVID-19 dapat mengeluarkan virus dalam tinja selama berhari-hari setelah semua gejala gangguan pernapasannya hilang. Penelitian lain juga menunjukkan hasil yang menarik, yaitu orang yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala awal diare, hilangnya virus dari tubuh akan lebih lama dibandingkan orang yang tidak memiliki gejala pada saluran pencernaan.

Ketiga, virus dapat menyebakan gangguan pada flora/bakteri usus yang memiliki peran penting dalam menjaga kekebalan usus dan tubuh. Bakteri usus diketahui memiliki peran penting bagi tubuh, antara lain melindungi usus dari infeksi, mengatur perkembangan dan pematangan sistem kekebalan tubuh, memengaruhi metabolisme nutrisi tubuh, dan memiliki efek antibakteri. Ketika keseimbangan flora/bakteri usus terganggu, maka usus akan lebih rentan terkena penyakit.

Baca juga: Benarkah Kondisi Saluran Cerna Kita Memengaruhi Sistem Kekebalan Tubuh?

Penelitian di China, menunjukkan bahwa penurunan nafsu makan dan diare merupakan gejala saluran pencernaan yang sering terjadi pada pasien COVID-19 diikuti oleh mual, muntah, dan yang lebih jarang nyeri pada perut dan perdarahan saluran cerna. Beberapa orang yang terinfeksi COVID-19 mungkin mengalami diare tanpa ada gejala saluran pernapasan dan demam. Dalam beberapa kasus, gejala flu pada pasien terinfeksi muncul setelah adanya diare.

Adanya keluhan pada saluran cerna seperti diare, kehilangan nafsu makan, atau mual dapat disebabkan oleh banyak hal selain COVID-19. Mengalami salah satu dari gejala tersebut selama masa pandemi bukan berarti Anda mengidap COVID-19. Namun, tetaplah bijaksana untuk memberi perhatian kepada keluhan Anda selama masa pandemi ini. Ketika Anda mengalami keluhan tersebut, tetap pantau gejalanya, obati secara mandiri terlebih dahulu, dan tingkatkan kekebalan tubuh adalah yang utama.

.

Simak penjelasan dr. Virly dan dr. Saskia membahas kondisi kasus COVID-19 di Indonesia yang semakin meningkat, gejala, hingga vaksin COVID-19 pada pasien gangguan dan penyakit saluran cerna

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*