![Penyakit pencernaan pada perempuan - www.ygi.or.id](http://ygi.or.id/wp-content/uploads/2022/02/Penyakit-pencernaan-pada-perempuan-www.ygi_.or_.id_-678x381.jpg)
Sistem pencernaan merupakan salah satu bagian tubuh yang memegang peranan penting bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Satu saja organ pencernaan terganggu, maka proses pengolahan dan penyerapan gizi dari makanan pun ikut terganggu. Rasa panas di perut, kembung, melilit, diare, dan sembelit merupakan contoh keluhan yang sering dirasakan ketika saluran cerna kita sedang terganggu.
Namun, ada beberapa keluhan dan gangguan pencernaan yang terjadi lebih sering pada wanita dibandingkan laki-laki. Mengapa bisa demikian? Berikut akan kita bahas secara singkat mengenai ke‘khas’an saluran cerna wanita dan dampaknya bagi kesehatan saluran cerna.
.
Mulut dan kerongkongan
- Sensitivitas mulut
Wanita memiliki sensitivitas yang lebih peka dibandingkan pria pada mulut dan ususnya. Studi menunjukkan bahwa wanita memiliki lebih banyak sensorik pada indera perasa atau pengecap dibandingkan pria sehingga mudah merasakan rasa manis dan pahit pada makanan walau hanya sedikit yang dimakan. - GERD
Sebelum memasuki lambung, makanan dari mulut akan melewati kerongkongan terlebih dahulu. Antara kerongkongan dan lambung terdapat otot saluran cerna yang dapat menutup dan membuka. Ketika makanan ditelan, maka otot tersebut akan terbuka. Begitu pula sebaliknya, akan menutup jika makanan sudah sampai ke dalam lambung. Hal tersebut memastikan agar makanan dan cairan lambung tetap berada di perut dan tidak naik ke kerongkongan.
Studi menunjukkan bahwa otot tersebut meremas lebih kuat dibandingkan pria, terutama pada wanita yang belum menopause. Karena kekuatannya yang lebih kuat, maka kerusakan lapisan kerongkongan akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan atau terjadinya Gastroesophageal reflux disease (GERD) dikatakan lebih jarang terjadi pada wanita dibandingkan pria.
Pada kondisi tertentu seperti hamil, diperkirakan GERD dapat terjadi pada 60% – 70% wanita hamil dan gejalanya meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Mekanisme yang mungkin terkait dengan GERD selama kehamilan adalah termasuk penurunan kekuatan otot antara kerongkongan dan lambung yang dipengaruhi oleh hormon atau tekanan dari perut yang membesar. Studi klinis menunjukkan bahwa sirkulasi estrogen dan progesteron memiliki efek untuk melemaskan katup tersebut. Namun, tampaknya progesteron adalah hormon utama yang bertanggung jawab untuk merileksasikan katup tersebut.
.
Baca juga: Apa saja Gangguan Saluran Cerna yang Dapat Terjadi selama Kehamilan?
.
Lambung dan usus dua belas jari
- Produksi asam lambung dan sensitivitas lambung
Lambung pada wanita mengeluarkan lebih sedikit asam lambung dibandingkan dengan pria. Namun, karena lapisan saluran cerna pada wanita lebih sensitif dan peka, maka wanita mungkin mengalami keluhan mulas dan nyeri perut yang lebih berat dibandingkan pria jika terjadi iritasi atau luka pada lambungnya. Selain itu, wanita juga memiliki waktu untuk pengosongan lambung yang lebih lambat dibandingkan pria. Hal ini mungkin juga menjelaskan mengapa wanita cenderung lebih sering mengalami mual dan kembung dibandingkan pria. - Konsumsi pereda nyeri
Terlalu sering mengonsumsi obat pereda nyeri golongan tertentu juga merupakan salah satu risiko terjadinya kerusakan pada lambung dan usus dua belas jari. Wanita tampaknya lebih sering mengonsumsi obat anti nyeri atau anti inflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, aspirin, asam mefenamat, dan diklofenak dibandingkan pria dengan berbagai alasan. Mengonsumsi obat-obaan ini jika digunakan terus-menerus diketahui menyebabkan iritasi pada lapisan perut yang dapat menyebabkan luka bahkan perdarahan pada lambung.
.
Leave a Reply