Sekilas mengenai Endoskopi Saluran Cerna: Apa itu Endoskopi, Risiko dan Persiapan Tindakan (1)

Esofagogastroduodenoskopi (EGD)

Tindakan EGD dapat melihat bagian kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari. Kelainan yang dapat dideteksi diantaranya adalah:

Selain berfungsi sebagai alat diagnostik, tindakan terapeutik yang dapat dilakukan pada EGD adalah tindakan penghentian perdarahan (menggunakan klip, injeksi adrenalin, koagulasi termal), pemasangan selang untuk jalur nutrisi (nasojejunal feeding tube/NJFT, percutaneous endoscopic gastrostomy/PEG), tindakan pengangkatan tumor stadium dini (endoscopic mucosal resection/EMR, endoscopic submucosal dissection/ ESD), dilatasi esofagus, dan lainnya.

Gambar 2. (a) Ilustrasi Tindakan EGD; (b) Gambaran beberapa Tukak Lambung yang Sudah Tidak Aktif Berdarah

Punya keluhan sakit maag/ lambung?
Isi survei kami di
bit.ly/surveiherbalYGI

Simak juga: Video Edukasi: Endoskopi Saluran Cerna

.

Kolonoskopi

Kolonoskopi adalah endoskopi saluran cerna bawah, dimana dokter akan melihat anus, usus besar, apendiks (usus buntu), dan bagian akhir dari usus halus (ileum terminal). Beberapa macam kelainan yang dapat ketahui diantaranya polip, kanker, ulkus, infeksi, peradangan dari usus, hingga perdarahan dari suatu sumber perdarahan. Berbagai tindakan terapi juga dapat dilakukan melalui kolonoskopi, seperti layaknya tindakan EGD.

Gambar 3. (a) Ilustrasi Tindakan Kolonoskopi; (b) Gambaran Usus Besar Normal

.

Enteroskopi

Enteroskopi adalah endoskopi saluran cerna bagian tengah (usus halus), dan biasanya dilakukan pada kasus-kasus dengan sumber perdarahan saluran cerna yang tidak terdeteksi asalnya dari saluran cerna atas maupun bawah. Tindakan ini umumnya membutuhkan durasi pemeriksaan yang lebih lama karena panjang usus halus manusia dapat mencapai 6 meter. Umumnya sebelum dilakukan enteroskopi, pemeriksaan pencitraan lain perlu dilakukan (seperti misalnya kapsul endoskopi ataupun CT scan abdomen) untuk mengetahui titik sumber kelainan agar dokter yang mengerjakan tindakan enteroskopi dapat mengetahui apakah enteroskopi dapat dimulai dari mulut atau dari anus. Melalui enteroskopi, dokter dapat melakukan tindakan diagnostik (biopsi), hingga tindakan terapeutik (seperti menghentikan perdarahan, polipektomi, dan lainnya).

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*