Harus Baca Ini Jika Sering Mengonsumsi Minuman dan Makanan Kaleng!

Bagaimana kandungan gizi makanan kaleng?

Apakah gizi yang terkandung pada makanan kaleng lebih sedikit dibandingkan dengan makanan segar? Proses pengalengan memang memengaruhi kadar gizi dalam makanan. Pemanasan adalah bagian dari proses pengalengan yang dapat merusak sejumlah gizi yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin B dan C yang peka terhadap panas. Namun, bukan berarti makanan kaleng tidak mengandung gizi yang penting bagi tubuh. Makanan kaleng tentu juga memiliki gizi yang diperlukan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Namun, makanan segar lebih utama untuk dipilih dibandingkan makanan kaleng sebab selain kaya akan gizi, kita juga tahu betul proses pemasakannya.

.

Apa saja tips jika ingin mengonsumsi makanan kaleng?

Bagi Anda yang ingin membeli makanan kaleng, terdapat tips yang dapat Anda ikuti untuk memilih makanan kaleng yang lebih aman:

  • Pertama, pastikan untuk mengecek kondisi fisik dari makanan kaleng tersebut, apakah ada kebocoran, penyok, atau berkarat. Pilihlah kemasan yang masih bagus.
  • Kemudian, lihatlah kandungan gizi dan kadar garam yang terkandung di dalamnya, serta tidak lupa untuk mengecek tanggal kedaluarsanya.
  • Saat makanan kaleng akan dikonsumsi, perhatikan aroma, warna, dan tekstur makanannya saat dibuka.
    Apabila ada bau yang tidak enak, adanya perubahan warna dan tekstur, serta rasa yang basi maka jangan dikonsumsi.
  • Setelah penutup kaleng tersebut Anda buka, sebaiknya langsung dihabiskan.
    Apabila sisanya akan Anda simpan, maka pindahkan makanan tersebut ke wadah yang lain.

.

Baca juga: Benarkah Banyak Mengonsumsi Makanan Berpengawet dapat Menyebabkan Kanker Kolorektal?

.

Makanan kaleng boleh saja dikonsumsi tetapi dalam jumlah yang wajar. Sebab, makanan kaleng merupakan makanan olahan yang biasanya mengandung tinggi gula, garam, dan bahan pengawet yang kurang baik bagi kesehatan tubuh. Tetap hati-hati terhadap kemungkinan efek samping yang disebabkan karena mengonsumsi makanan kaleng terlalu banyak atau sering. Jangan jadikan makanan kaleng sebagai pilihan utama makanan harian, akan lebih baik jika Anda memilih makanan yang berasal dari bahan segar yang lebih sehat untuk tubuh.

.


Referensi
DeLuca JA, Allred KF, Menon R, et al. Bisphenol-A alters microbiota metabolites derived from aromatic amino acids and worsens disease activity during colitis. Exp Biol Med (Maywood). 2018;243(10):864-875.

Ha SK. Dietary salt intake and hypertension. Electrolyte Blood Press. 2014;12(1):7-18. d

Rezg R, El-Fazaa S, Gharbi N, Mornagui B. Bisphenol A and human chronic diseases: Current evidences, possible mechanisms, and future perspectives. Environment International. 2014;64:83-90.

World Health Organization. 2018. Botulism. Available online at: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/botulism

Rahman A. Tin-Plate Corrosion in Canned Foods. Journal of Global Biosciences. 2015;4(7):2966-2971.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*