Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Pandemi COVID-19 yang terjadi awal tahun 2020 merupakan suatu permasalahan kesehatan yang masih dirasakan hingga saat ini. Seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penderita COVID-19 yang mengalami kesembuhan dari hari ke hari, muncul juga gejala-gejala yang menyertainya. Gejala COVID-19 tak hanya dirasakan saat awal infeksi, beberapa orang bahkan masih merasakan gejala setelah sembuh dari infeksi COVID-19.
Meskipun COVID-19 utamanya menyerang sistem pernafasan, namun permasalahan kesehatan yang terjadi setelahnya tidak terbatas pada sistem pernafasan saja. Ada yang mengalami berbagai masalah pada imunitas dan pencernaannya. Dari beberapa masalah tersebut, gangguan pencernaan merupakan salah satu hal yang menarik dibahas karena merupakan salah satu gejala yang sering dialami. Adapun beberapa masalah pencernaan yang mungkin terjadi setelah sembuh dari infeksi COVID-19 antara lain sebagai berikut:
- Gangguan asam lambung
Gejala pencernaan yang paling umum terjadi pasca infeksi COVID-19 adalah gangguan terkait asam lambung, seperti penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) dan penyakit tukak lambung. Kondisi ini dapat terjadi selain karena adanya perubahan pola makan selama masa perawatan COVID-19, juga karena virus SARS-CoV-2 tidak hanya menyerang sistem pernapasan, tetapi juga organ lain yang mengekspresikan enzim pengonversi angiotensin-2 pada permukaan sel yang terdapat di saluran pencernaan. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pencernaan tersebut. - Gangguan buang air besar
Salah satu dari beberapa gejala gangguan pencernaan yang dapat terjadi dapat terjadi yaitu gangguan buang air besar. Gangguan yang dapat terjadi dapat berupa gangguan kesulitan buang air seperti sembelit hingga perut kembung. Hal ini umum terjadi karena pola konsumsi makanan yang berubah saat terinfeksi COVID-19 dan menyebabkan terjadinya gangguan pada motilitas saluran pencernaan. - Gastroenteritis pasca COVID-19
Gangguan pencernaan lain yang dapat dialami pasca terinfeksi virus SARS-CoV-2 adalah terjadinya infeksi pada saluran pencernaan. Manifestasi gejala yang dialami juga dapat beragam. Beberapa orang dapat mengalami gejala seperti mual, muntah, dan sakit perut yang melilit setelah sembuh dari infeksi COVID-19. Selain itu gejala diare atau buang air besar cair berulang juga merupakan salah satu gejala yang dapat terjadi.
Hal ini dapat disebabkan karena terjadinya penurunan imunitas tubuh yang terjadi selama infeksi COVID-19 menyebabkan tubuh juga rentan terinfeksi mikroorganisme lain setelahnya. Akibatnya terjadi infeksi sekunder atau infeksi mikroorganisme lain selain virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan terjadinya peradangan dalam saluran pencernaan. - Gangguan pencernaan kronis di usus besar
Selain kedua gangguan pencernaan di atas, beberapa individu juga dapat mengalami gangguan pencernaan yang berlangsung dalam jangka waktu lebih panjang, seperti sindrom iritasi usus/irritable bowel syndrome (IBS) atau penyakit inflamasi usus/inflammatory bowel disease (IBD) yang keduanya utamanya terjadi pada usus besar. Walaupun secara statistik, jumlah penderita yang mengalami tidak terlalu signifikan.
Hal ini dapat terjadi karena infeksi dan gangguan imunitas yang terjadi menyebabkan terjadinya gangguan fisiologi pada usus besar dan menyebabkan terjadinya gangguan penyerapan nutrisi dalam tubuh. Dalam jangka panjang jika permasalahan ini tidak diatasi dengan tepat, maka gangguan pencernaan yang bersifat kronis sangat mungkin dapat menetap.
Pencegahan terjadinya gejala ikutan pasca infeksi COVID-19 dapat dilakukan dengan terus menjaga pola hidup dengan rajin berolahraga dan tidur teratur. Selain itu sangat penting juga untuk mengatur pola konsumsi makanan yang sehat dan teratur. Serta terakhir, juga penting sekali untuk menghindari faktor risiko yang dapat memperparah gejala seperti merokok dan makan-makanan yang tidak higienis.
Referensi
Cao TT, Zhang GQ, Pellegrini E, Zhao Q, Li J, Luo LJ, Pan HQ. COVID-19 and its effects on the digestive system. World J Gastroenterol. 2021 Jun 28;27(24):3502-3515. doi: 10.3748/wjg.v27.i24.3502. PMID: 34239265; PMCID: PMC8240057.
Ma C, Cong Y, Zhang H. COVID-19 and the Digestive System. Am J Gastroenterol. 2020 Jul;115(7):1003-1006. doi: 10.14309/ajg.0000000000000691. PMID: 32618648; PMCID: PMC7273952.
Pola A, Murthy KS, Santhekadur PK. COVID-19 and gastrointestinal system: A brief review. Biomed J. 2021 Jun;44(3):245-251. doi: 10.1016/j.bj.2021.01.001. Epub 2021 Jan 16. PMID: 34130944; PMCID: PMC7832457.
Kariyawasam JC, Jayarajah U, Riza R, Abeysuriya V, Seneviratne SL. Gastrointestinal manifestations in COVID-19. Trans R Soc Trop Med Hyg. 2021 Dec 2;115(12):1362-1388. doi: 10.1093/trstmh/trab042. PMID: 33728439; PMCID: PMC7989191.
Leave a Reply