Ketahui tentang Inflammatory Bowel Disease (IBD), Penyakit Autoimun di Usus

Sumber gambar: care2.com

Penulis: dr. Hasan Mauleha, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia – RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo

Inflammatory Bowel Disesase atau yang selanjutnya akan disebut sebagai IBD merupakan suatu peradangan yang terjadi pada saluran cerna dengan belum diketahui secara pasti penyebabnya. Sehingga keadaan ini bukanlah disebabkan oleh infeksi, radiasi ataupun kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen. Namun IBD diyakini disebabkan oleh ketidakseimbangan organisme didalam saluran cerna, permukaan saluran cerna dan daya tahan tubuh. Keadaan ini nantinya dibedakan menjadi 3 jenis yaitu Colitis Ulcerativa, Crohn Disease dan apabila sulit untuk membedakan antara keduanya dikatakan sebagai Indeterminate Colitis.

.

Seberapa seringkah IBD kita temukan?

Kasus IBD berkisar 0,6 hingga 24,3 per 100.000 penduduk di Eropa dan 0,1 hingga 6,3 per 100.000 penduduk di Timur Tengah dan Asia. Kejadian ini sering ditemukan pada dekade kedua hingga keempat dan dekade ketujuh hingga kesembilan. Kebiasaan merokok juga meningkatkan risiko terjadinya Crohn Disease namun pada Colitis Ulcerativa justru menurunkan risiko kejadian.

.

Mengapa timbul suatu proses penyakit IBD?

Penyebab pasti dari IBD belum diketahui namun diyakini bahwa unsur genetik memiliki peranan penting terhadap terjadinya IBD. Tentu saja hal ini disertai dengan adanya pencetus berupa infeksi dari kuman penyakit, respon daya tahan tubuh, adanya zat tertentu atau makanan dan minuman tertentu yang dikonsumsi. Sehingga terjadilah peradangan pada dinding saluran cerna yang menimbulkan gejala IBD.

Gambar 1. Ilustrasi Inflammatory Bowel Disease
(Sumber: prescriber.co.uk)
Gambar 2. Colitis Ulcerativa dan Crohn Disease
(Sumber: Harrison Principle of Internal Medicing 19th Edition, 2015)

.

Apa yang dirasakan ketika seseorang menderita IBD ?

IBD akan memberikan gejala berupa buang air besar cair yang menetap, dapat disertai adanya darah dan nyeri pada perut. Keadaan ini dapat berlangsung mingguan hingga bulanan. Keluhan lain dapat berupa gangguan pada sendi, mata, atau bahkan empedu. Gangguan nutrisi juga sering terjadi karena pasien dengan IBD sering mengalami gangguan makan ataupun gangguan pada penyerapan makanan. Keluhan Colitis Ulcerativa dapat muncul langsung berat pada hari pertama disertai demam ataupun bertahap dengan gejala semakin lama semakin memberat setiap minggunya. Sedangkan pada Crohn Disease keluhan nyeri perut cenderung lebih dominan.

Simak juga: Membahas Radang Usus (IBD) secara Mendalam bersama Para Profesor dan Konsultan Pencernaan

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*