Apa saja penyakit yang dapat menyebabkan keluhan konstipasi dan nyeri kepala muncul bersamaan?
Berikut merupakan beberapa penyakit yang sering menimbulkan keluhan konstipasi dan nyeri kepala. Kondisi-kondisi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
Penyakit Celiac
Penyakit Celiac adalah penyakit autoimun yang terjadi akibat mengonsumsi gluten (umumnya terdapat pada gandum, kue, pasta, dan sereal). Sistem imun atau kekebalan tubuh akan memberikan reaksi peradangan dan kerusakan usus setelah mengonsumsi gluten, sehingga terjadi gangguan penyerapan pada usus. Gluten merupakan protein yang terdapat dalam gandum dan produk-produk pembentuknya.
Gejala yang dapat timbul, antara lain gangguan pada saluran pencernaan baik diare maupun konstipasi. Beberapa penelitian telah menyelidiki keterkaitan antara Penyakit Celiac dengan sakit kepala terutama migrain dikarenakan kejadiannya sering terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa diet bebas gluten yang menjadi pengobatan utama penyakit ini selain mengurangi keluhan pada sistem pencernaan juga dapat dapat menurunkan bahkan menghilangkan keluhan migrain.
.
Fibromialgia
Fibromialgia adalah penyakit yang ditandai oleh rasa nyeri otot di seluruh tubuh disertai rasa lelah. Sekitar 70% penderita fibromialgia juga menderita sindrom iritasi usus besar atau Irritable Bowel Syndrome (IBS) dengan gejala yang muncul adalah gangguan pada sistem pencernaan seperti konstipasi atau diare. Gejala mungkin bergantian di antara keduanya.
Studi juga menunjukkan sakit kepala, termasuk migrain dan nyeri kepala tipe ketegangan, terjadi pada setengah dari penderita fibromialgia. Lebih dari 80% peserta penelitian melaporkan sakit kepala yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa penderita fibromialgia sering mengalami keluhan pencernaan disertai dengan nyeri kepala. Menjalani pola hidup sehat seperti berolahraga, meditasi, istirahat yang cukup, dan makan sehat dapat membantu mengurangi gejala yang dialami penderita.
.
Baca juga: Apa Saja yang Sebaiknya Dikonsumsi Ketika Mengalami Sembelit?
.
Sindrom kelelahan kronis
Sindrom kelelahan kronis atau Chronic Fatigue Syndrome (CFS) adalah suatu kondisi kelelahan yang sering kambuh atau terus menerus dan tidak dapat dijelaskan yang diperburuk oleh aktivitas fisik maupun mental. CFS ditandai dengan gangguan fungsi syaraf dan psikis atau perilaku seperti sakit kepala, nyeri otot dan sendi setelah aktivitas, gangguan memori dan konsentrasi, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati seperti depresi dan kecemasan. Selain itu, banyak pasien CFS mengeluh gangguan pencernaan termasuk konstipasi atau perubahan kebiasaan buang air besar dan perut yang tidak nyaman. Penelitian menunjukkan, banyak penderita CFS yang juga menderita IBS. Meskipun perjalanan penyakit dari CFS belum sepenuhnya dapat dijelaskan, namun tingginya angka penderita CFS yang mengalami nyeri kepala dan konstipasi dikaitkan dengan adanya interaksi antara otak, syaraf, dan saluran cerna.
.
Selain 3 penyakit di atas, Premenstrual Syndrome (PMS) pada wanita juga dapat menimbulkan keluhan konstipasi dan nyeri kepala bersamaan akibat perubahan kadar hormon estrogen, progesteron, termasuk juga serotonin. Efek samping obat-obatan tertentu dan makanan seperti cokelat, keju, alkohol, dan tinggi lemak juga dapat menjadi pemicu terjadinya keluhan konstipasi dan nyeri kepala. Oleh karena itu, penting untuk kita mengetahui penyebab yang mendasari timbulnya keluhan tersebut untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Untuk membantu dokter Anda mengetahui apa yang sedang terjadi, catatlah seberapa sering Anda mengalami konstipasi bersamaan dengan sakit kepala. Perhatikan kondisi lain apa yang mendasarinya, termasuk adanya stress atau kecemasan yang menyertai ketika Anda mengalami keluhan tersebut serta apakah ada obat atau makanan pemicu yang Anda konsumsi saat keluhan itu muncul.
Pada beberapa kasus, konstipasi dan sakit kepala yang muncul mungkin memiliki penyebab yang sama, yaitu kurang terpenuhinya serat dan cairan. Makanan dengan gizi seimbang dan cukup serat, serta konsumsi air putih lebih dari 8 gelas per hari, ditambah dengan olahraga rutin, meditasi, serta tidur yang cukup dapat membantu mencegah dan mengurangi keluhan sembelit dan sakit kepala. Apabila penyebabnya adalah penyakit tertentu seperti yang sudah dibahas sebelumnya, maka cara untuk mengatasinya adalah mendapatkan perawatan dan pengobatan sesuai penyakitnya, misalnya pada penderita Celiac untuk menghindari makanan yang mengandung gluten. Konsultasikanlah keluhan Anda kepada dokter apabila keluhan yang Anda rasakan tidak kunjung membaik setelah menjalani pola hidup dan makan sehat agar mendapat pengobatan dan penanganan yang tepat. Stay healthy!
.
Referensi
Lakhan SE, Kirchgessner A. 2010. Gut inflammation in chronic fatigue syndrome. Nutr Metab (Lond). 2010;7:79.
Ozan ZT, Tanik N, Inan LE. 2019. Constipation is associated with tension type headache in women. Arquivos de Neuro-Psiquiatria, 77(3), 161–165.
Park MN, Choi MG, You SJ. 2015. The relationship between primary headache and constipation in children and adolescents. Korean J Pediatr, 58(2):60-63.
Rezaeiashtiani A, Jadidi A, Khanmohammadi-Hezaveh A, et al. 2019. Is the Treatment of Constipation Can Relieve the Migraine Symptoms? A Randomized Clinical Trial Study. J Pediatr Neurosci, 14(4):186-190.
Van Hemert S, Breedveld AC, Rovers JM, et al. 2014, Migraine associated with gastrointestinal disorders: review of the literature and clinical implications. Front Neurol. 2014;5:241.
Leave a Reply