Makanan/minuman yang sebaiknya dihindari saat diare
- Minuman berkafein
Minuman yang mengandung kafein, seperti kopi, minuman berenergi, dan coklat bukan menjadi pilihan yang tepat untuk diminum saat diare. Sebab, kafein adalah stimulan saluran cerna yang berarti dapat mempercepat gerakan peristaltik (kontraksi otot yang menggerakkan makanan melalui saluran pencernaan). Bukannya membaik, diare yang dialami malah akan semakin parah. - Makanan berminyak dan tinggi lemak
Beberapa orang mengalami kesulitan dalam mencerna makanan berminyak dan tinggi lemak. Ketika makanan yang berlemak tidak diserap dengan baik, maka lemak tersebut lanjut masuk ke usus besar, dimana akan dipecah menjadi asam lemak yang merangsang usus besar mengeluarkan cairan sehingga memicu serta memperberat keluhan diare.
Baca juga: Bagaimana Pencernaan Kita Memproses Makanan Berlemak? - Makanan tinggi gula
Mengonsumsi gula dalam jumlah yang berlebih dapat merangsang usus untuk mengeluarkan air dan elektrolit untuk mengencerkan gula yang sangat terkonsentrasi. Fruktosa adalah gula yang ada secara alami dalam buah-buahan (buah segar dan jus buah). Saluran cerna kita hanya dapat mencerna fruktosa dalam jumlah kecil pada satu waktu. Banyak orang yang mengonsumsi lebih dari 40 hingga 80 gram fruktosa per hari akan mengalami diare. Pemanis buatan seperti sorbitol, manitol, dan xylitol juga dapat mengiritasi saluran cerna jika dikonsumsi berlebihan sehingga penting untuk memperhatikan bahan-bahan ini pada kemasan makanan/minuman yang dipilih. - Olahan susu
Susu, keju, krim, dan produk susu lainnya diketahui menyebabkan diare bagi orang dengan intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa terjadi ketika usus tidak dapat menghasilkan cukup enzim laktase yang digunakan untuk mencerna laktosa yang terkandung dalam olahan susu. - Makanan pedas
Makanan pedas adalah salah satu makanan yang dapat memperberat keluhan diare dan sakit perut. Capsaicin yang terkandung di dalam cabai dan paprika memberikan rasa pedas dan panas yang dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus. Beberapa orang mungkin bisa mengatasinya. Tetapi jika seseorang memiliki usus yang lebih sensitif, maka keluhan diare dapat timbul dan memburuk. - Sayuran dari suku kubis-kubisan
Sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan seperti kol, bunga kol, dan brokoli sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi selama ada keluhan nyeri perut dan diare. Sayuran jenis ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh namun cukup sulit untuk dicerna, sehingga dalam kondisi diare sebaiknya sayuran jenis ini tidak menjadi pilihan dalam daftar makanan untuk sementara waktu.
.
Baca juga: Diare Lebih dari Dua Minggu? Inilah yang Perlu Diperhatikan
.
Itulah beberapa makanan/minuman yang aman untuk dikonsumsi selama diare dan sebaiknya dihindari agar tidak memperberat keluhan diare. Ketika seseorang mengalami diare, pemilihan makanan/minuman yang dikonsumsi secara tepat memiliki peran penting dalam penyembuhan diare. Makanan/minuman yang aman untuk seseorang yang mengalami diare memberikan kesempatan pada usus untuk beristirahat dan membantu mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh.
Informasi tentang diare di sini
.
Referensi
Barr W., Smith A. 2014. Acute Diarrhea in Adults.Am Fam Physician. 2014;89(3):180-189.
Burgers K., Lindberg B. 2020. Chronic Diarrhea in Adults: Evaluation and Differential Diagnosis. Am Fam Physician. 2020;101(8):472-480.
Capili B, Anastasi JK, Chang M. 2016. Addressing the Role of Food in Irritable Bowel Syndrome Symptom Management. J Nurse Pract.12(5):324-329.
Semrad CE. 2012. Approach to the Patient with Diarrhea and Malabsorption. Goldman’s Cecil Medicine: 895–913.
Leave a Reply