Apakah pasien penyakit asam lambung boleh divaksin?
Jumlah penderita penyakit asam lambung di Indonesia menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun dimana penyebab utamanya adalah gaya hidup yang kurang sehat. Penyakit asam lambung seperti maag, dispepsia, dan GERD menempati penyakit terbanyak yang menyebabkan orang berobat jalan. Penderita penyakit asam lambung diperbolehkan untuk mendapatkan vaksin COVID-19 selama orang tersebut tidak memiliki riwayat alergi terhadap vaksin COVID-19 atau komponen yang ada pada vaksin COVID-19. Hal tersebut diketahui jika orang tersebut telah mendapatkan vaksin dosis pertama. Reaksi alergi yang dimaksud diantaranya terdapat keluhan sesak napas, urtikaria atau muncul kemerahan pada kulit diseluruh badan, dan bengkak. Menurut Rekomendasi PAPDI, apabila terdapat riwayat alergi vaksin selain vaksin COVID-19, maka vaksinasi dapat dilakukan dengan pengamatan yang ketat dengan persiapan untuk penanggulangan jika ada reaksi alergi berat dan sebaiknya dilakukan di layanan kesehatan dengan fasilitas yang lengkap.
Apabila keluhan asam lambung disertai dengan nyeri perut yang hebat dan gejala saluran cerna lainnya seperti mencret yang kronis (lebih dari 14 hari), adanya perubahan pola BAB, BAB berdarah, penurunan berat badan secara signifikan yang tidak dikehendaki, dan adanya tanda infeksi akut seperti demam diatas 37,5oC maka tunda pemberian vaksinnya serta periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyakitnya dan mendapatkan terapi yang tepat. Jika tidak ada keluhan tersebut namun Anda masih ragu mengenai kondisi tubuh Anda, disarankan juga untuk berkonsultasi ke dokter. Selain itu, petugas vaksin akan melakukan skrining untuk menilai kondisi tubuh Anda apakah aman atau tidak untuk diberikan vaksin COVID-19.
.
Walaupun vaksin telah tersedia, protokol 5M yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, membatasi mobilisasi, dan menjauhi kerumunan harus tetap dilaksanakan karena dapat mencegah penularan virus COVID-19 yang nantinya akan berdampak pada penurunan kasus COVID-19 di Indonesia. Ayo kita bersama melawan COVID-19!
.
Referensi
Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2021. Vaksin untuk Lansia Dalam Program Vaksinasi COVID-19. Available online at https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/587/Vaksin-untuk-Lansia-Dalam-Program-Vaksinasi-COVID-19-.html
Canada Government Ministry of Health, 2021. COVID-19 Vaccination Recommendations for Special Populations.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2021. Situasi COVID-19. Available online at https://infeksiemerging.kemkes.go.id/
Tse F, Moayyedi P, Waschke KA, et al. 2021. COVID-19 Vaccination in Patients With Inflammatory Bowel Disease: Communiqué From the Canadian Association of Gastroenterology. J Can Assoc Gastroenterol. 4(1):49.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2021. Rekomendasi PAPDI tentang Pemberian Vaksinasi COVID-19. Available online at https://www.papdi.or.id/berita/info-papdi/998-rekomendasi-papdi-tentang-pemberian-vaksinasi-covid-19
Dear YGI ,
Nama Saya renal saya ingin menanyakan saya tahun 2019 november di diagnosa IBS radang sayang sedikit dan ber obat minum obat salfalk selama 3 bulan dan hasil membaik tapi berawal dari sakit maag dan ke gerd saya sampai sekarang sudah dari tahun 2010 saya mengalami maag dan kerumah sakit terus dan di endoskopy tahun 2014 hasilnya saya ada peradangan di perut dan diagnosa GERD ke 2 kali saya endoscopy lagi setelah 7 bulan setelahnya dianggap normal tidak ada lagi radang bintik merah bersih tapi tetap asam lambung tinggi sampai berbusa dan itu saya lalui dengan seribut sensansi setiap harinya dan sangat mengganggu kehidupan saya dikantor dan dirumah . sensasi cemas berlebihan panik dan strees mikirin ini penyakit akhirnya saya ke pisikiater akhir tahun 2018 saya mendingan tu jauh perbedaannya berani ke tempat keramaian dll sampai skr sudah berani dan masih tetap ber obatke pisikiater dan dokter gerd dan akhirnya karena gejala saya masih terus dan terus akhirnya saya kedokter spesialit yg Diagnosa sy IBS, seblumnya sudah puluhan rumah sakit saya datangi. dan di rs ini dengan doktor Taufiq SPKEH rs Pondok indah sy dites di colonocopy bahwa sya ada peradangan di ujung usus besar dan uses kecil tapi sedikit sekali dan di berilah obat interlac , salfalk granul dan impempsa dan nexium atau pariet sampai sekarang kalau lagi kambuh saya minum pariet kl tidak saya tidak minum palig pakai lanzoprazole udah enak , tapi jika parrah saya minum pariet sampai sembuh 3 hari normal sampai skr pun masih begitu tapi sy sudah bisa kemana 2 jauh dan kl cuaca dingin saya tidak tahan dan ọ̥oн̲̣̣̣̥ iya saya sudah dari tahun awal sakit maag sudah tidak pernah minum dingin, santan kol semua yg bisa memicu asam lampung sy hindari sama makan ayam dan telor dikukus tiap hari buah hanya melon yg saya berani ..
dan saya ada tawaran vaksin apakah saya bisa melakukan Vaksin ini yg katanya sinovac jenisnya karena sy punya gerd cemas, dan tahun 2019 pernah IBS Sindrom bukaan IBD tapi skr saya sudah tidak kaya dulu kurus sy skr berat badan 165kg tinggi 170an
Terima kasih sebelum nya atas pertanyaan saya ini .
Reynald
Apakah benar berat badannya 165 kg dengan tinggi 170an cm?
Bro, kalau nulis sesuatu usahakan singkat dan padat, jangan terlalu bertele-tele. Saya penderita gerd, lumayan sudah lama juga. Saya sudah vaksin 2x dan aman2 saja.