CELIAC DISEASE
Celiac disease merupakan penyakit autoimun yang menyerang usus halus. Penyakit ini merupakan kelainan kronis menahun yang ditandai dengan intoleransi terhadap makanan yang mengandung gluten, yaitu protein yang umumnya ditemukan pada makanan berbahan dasar gandum. Gejala dari penyakit ini bervariasi mulai dari tidak bergejala hingga nyeri perut, diare, mual, muntah, sembelit, hingga gangguan pertumbuhan pada anak-anak. Penyakit ini umumnya lebih sering ditemukan pada negara barat yang lebih sering mengonsumsi makanan berbahan dasar gandum, sedangkan di Indonesia sendiri data mengenai Celiac disease masih terbatas. Tatalaksana utama pada penyakit ini adalah dengan mengeliminasi makanan yang mengandum gluten dan umumnya gejala akan membaik dalam waktu beberapa hari hingga minggu setelahnya.
.
Baca juga: Diare Lebih dari Dua Minggu? Inilah yang Perlu Diperhatikan
.
ACHALASIA
Achalasia merupakan suatu penyakit yang menyerang kerongkongan dimana otot katup yang memisahkan kerongkongan dan lambung tidak dapat bekerja dengan semestinya. Pada saat kita sedang menelan makanan, normalnya katup tersebut akan mengendur agar makanan dapat masuk ke lambung. Setelahnya, katup tersebut akan menutup untuk mencegah isi makanan dan asam lambung naik ke kerongkongan. Pada penderita achalasia, gangguan pada otot katup kerongkongan bagian bawah untuk mengendur ketika makanan masuk mengakibatkan menumpuknya makanan di kerongkongan hingga menimbulkan ketidaknyamanan pada area dada, bahkan makanan naik kembali ke mulut dan muntah. Keluhan lain yang juga dapat dirasakan oleh penderita antara lain batuk-batuk hingga penurunan berat badan. Berbagai penelitian menyatakan bahwa faktor genetik, infeksi, dan autoimun dihubungkan sebagai penyebab penyakit achalasia. Pada studi lainnya juga didapatkan bahwa penderita penyakit autoimun seperti sindrom Sjögren, SLE, tiroiditis memiliki kemungkinan mengalami achalasia yang lebih signifikan dibandingkan yang tidak memiliki penyakit autoimun. Sehingga disimpulkan bahwa penyakit achalasia mungkin timbul bersamaan dengan penyakit autoimun lainnya.
Leave a Reply