Urea Breath Test: Mendeteksi Helicobacter pylori Penyebab Luka di Lambung

Sumber gambar: wikihow.com

Helicobacter pylori merupakan bakteri Gram-negatif yang dapat hidup di lambung. Bakteri ini memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit peradangan lambung atau gastritis yang berkepanjangan, tukak lambung, serta duodenum. Tidak banyak penderita yang menyadari bahwa lambungnya telah terinfeksi H. pylori, karena pada awal infeksi tanda dan gejala yang ditimbulkan oleh bakteri tersebut tidak tampak. Umumnya, gejala akan muncul saat infeksi H. pylori terjadi terus menerus dan sudah menyebabkan luka pada dinding saluran cerna. Gejala tersebut antara lain nyeri pada perut, rasa terbakar pada area perut yang dapat menjalar ke dada, kembung, mual, muntah, penurunan nafsu makan, dan penurunan berat badan. Apabila infeksi terus dibiarkan dan tidak ditangani dengan tepat, infeksi bakteri tersebut akan menimbulkan komplikasi yang lebih berat, seperti adanya pendarahan pada lapisan lambung yang terluka, kurang darah dan zat besi, kebocoran atau perforasi pada dinding saluran cerna akibat luka yang semakin dalam, peritonitis atau infeksi pada area lapisan rongga perut yang menimbulkan keluhan nyeri perut yang parah hingga demam. Selain itu, studi juga menunjukkan bahwa infeksi H. pylori dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.

.

Bagaimana cara mendeteksi Helicobacter pylori?

Gejala yang ditimbulkan saat saluran pencernaan kita terinfeksi Helicobacter pylori memang tidak spesifik dan sulit untuk dibedakan dengan penyakit maag atau dispepsia lainnya. Oleh karenanya telah dikembangkan beberapa metode untuk mendeteksi H. pylori secara pasti agar mendapatkan penanganan yang tepat. Terdapat 2 metode yang umum dilakukan untuk mendeteksinya, yakni metode invasif dan tidak invasif. Contoh metode tidak invasif yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan serologi darah, pemeriksaan antigen dari tinja, dan Urea Breath Test (UBT). Sedangkan pilihan metode invasif untuk mendeteksi H. pylori adalah pengambilan sampel jaringan menggunakan teropong saluran cerna atau gastroduodenoskopi.

.

Baca juga: Helicobacter pylori: Bakteri yang dapat menyebabkan Luka pada Saluran Cerna

.

Apa itu Urea Breath Test?

Urea Breath Test (UBT) dapat dipertimbangkan sebagai pemeriksaan standar dalam mendiagnosis infeksi Helicobacter pylori. Hasil studi menunjukkan bahwa penggunaan Urea Breath Test dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendiagnosis bakteri tersebut karena mudah, aman, nyaman, dan cepat untuk dilakukan dengan sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi dibandingkan pemeriksaan serologi darah dan tinja. Pemeriksaan endoskopi dan pengambilan jaringan sebenarnya dapat menilai dengan baik adanya infeksi H. pylori, namun pemeriksaannya lebih invasif dan membutuhkan dokter yang ahli pada bidang tersebut. Selain untuk mendiagnosis, UBT juga dapat digunakan sebagai evaluasi terapi pada pasien yang telah mendapat obat anti-Helicobacter pylori.

Tedapat dua isotop karbon (13C dan 14C) yang digunakan untuk UBT. Isotop 13C membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan isotop 14C.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*