8 Penyakit Ini Bisa Membaik Karena Puasa!

Sumber gambar: freepik.com

Memasuki bulan Ramadan, puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Muslim yang menjalaninya. Selain untuk menjalankan kewajiban dalam beragama, puasa juga memiliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh. Ketika melakukan puasa, tubuh mengalami beberapa perubahan fisiologis dan metabolisme. Mekanisme yang terjadi dalam tubuh saat berpuasa dapat bervariasi tergantung pada jenis dan durasi puasa, serta kondisi individu.

Secara umum, berpuasa memiliki manfaat untuk detoksifikasi racun-racun dan membersihkan toksin dari tubuh, serta meningkatkan fungsi organ-organ ekskretori penting seperti hati dan ginjal. Selain itu, beberapa penyakit saluran pencernaan dapat membaik dengan berpuasa. Sebab, berpuasa dapat memberikan waktu istirahat pada sistem pencernaan dan memungkinkan sistem pencernaan untuk melakukan perbaikan dan pemulihan sel-sel yang diperlukan. Pada saat berpuasa, seseorang akan memiliki jadwal makan yang lebih teratur yakni sahur dan berbuka serta cenderung mengurangi frekuensi merokok. Dimana telah diketahui bahwa ketidakteraturan jadwal makan dan kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab timbulnya gangguan saluran pencernaan.

Beberapa penyakit pada saluran pencernaan yang dapat membaik dengan berpuasa diantaranya:

  1. Gastroesophageal reflux disease (GERD)
    Bagi pasien yang mengalami GERD, berpuasa dapat membantu mengurangi gejala karena berkurangnya jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Hal ini akan memberi kesempatan pada saluran cerna bagian atas terutama dari kerongkongan hingga lambung untuk pemulihan (recovery).

    Simak juga: GERD Ingin Puasa? Simak Penjelasan dari Dokter dan Pejuang GERD!

  2. Ulkus peptikum
    Ulkus peptikum adalah penyakit dimana terdapat luka pada dinding lambung atau usus dua belas jari. Berpuasa dapat membantu meringankan gejala terkait ulkus peptikum dengan memberikan waktu pada luka untuk melakukan regenerasi dan penyembuhan, serta mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung sehingga akan mengurangi iritasi luka pada dinding lambung dan usus dua belas jari.

  3. Kolitis ulseratif
    Kolitis ulseratif adalah kondisi terjadinya peradangan kronis pada dinding usus besar dan rektum. Berpuasa dapat membantu mengurangi gejala dengan memberikan waktu pada usus besar untuk beristirahat dan dengan demikian menyebabkan iritasi pada dinding usus besar berkurang.

    Baca juga: 5 Hal Penting Bagi Pasien Peradangan Usus (IBD) yang Ingin Berpuasa

  4. Sindrom iritasi usus besar
    Sindrom iritasi usus besar atau IBS adalah kumpulan gejala yang mengganggu saluran pencernaan akibat adanya iritasi pada usus, seperti perut kembung, diare, atau sembelit. Berpuasa dapat memberikan waktu pada sistem pencernaan untuk melakukan regulasi ulang dan mengurangi gejala-gejala pencernaan yang selama ini dialami. Selain itu, orang yang berpuasa diwajibkan untuk menahan emosi serta hawa nafsu. Dengan adanya pengendalian diri, maka stress, salah satu pemicu timbulnya IBS, dapat ditekan sehingga kualitas hidup pada orang dengan IBS dapat lebih baik selama berpuasa. 

    Di luar dari sistem pencernaan, puasa juga memiliki manfaat terkait regulasi metabolisme tubuh. Dengan menurunnya kadar gula darah ketika berpuasa, tubuh akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan keton sebagai sumber energi, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan metabolisme. Berpuasa dapat meningkatkan faktor neurotropik di otak, yang dapat membantu mencegah penurunan kognitif dan meningkatkan konsentrasi.

    Beberapa penyakit lainnya diluar sistem pencernaan yang dapat membaik dengan adanya manfaat dari berpuasa antara lain sebagai berikut:
  5. Hipertensi
    Berpuasa ternyata dapat membantu menurunkan tekanan darah, karena saat berpuasa tubuh mengalami penurunan konsumsi garam, sehingga membantu menurunkan kadar osmolaliltas darah dan tekanan darah secara alami.

  6. Diabetes tipe-2
    Berpuasa juga dapat membantu mengurangi kadar gula darah dalam tubuh kita. Hal ini karena saat berpuasa asupan gula yang masuk kedalam tubuh akan berkurang, sehingga tubuh menggunakan cadangan gula yang disimpan dalam hati dan otot. Jika Anda mengonsumsi obat gula atau menggunakan suntik insulin, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda untuk mengatur dosis obat selama berpuasa.

    Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Sebaiknya Tidak Berbuka Puasa dengan Gorengan

  7. Tinggi kolesterol dan penyakit jantung
    Di dalam darah terdapat salah satu jenis kolesterol, yakni LDL yang biasa disebut sebagai lemak jahat karena dapat menyumbat pembuluh darah. Ada banyak studi yang telah membuktikan bahwa puasa dapat menurunkan kadar kolesterol LDL dalam darah dan meningkatkan HDL atau kolestrol baik di dalam tubuh, terutama apabila puasa dilakukan secara teratur. Dapat disimbulkan bahwa dengan berpuasa, kadar kolestrol darah akan menurun, kondisi pembuluh darah lebih sehat, aliran darah lebih baik, sehingga membuat kesehatan jantung lebih terjaga.

  8. Migrain
    Migrain adalah sakit kepala yang terasa berdenyut dan biasanya terjadi pada salah satu sisi kepala. Studi menunjukkan bahwa berpuasa dapat membantu mengurangi frekuensi dan intensitas migrain. Sebab ketika berpuasa, tubuh kita akan menghasilkan lebih banyak hormon serotonin yang dapat membantu meredakan dan menghilangkan sakit kepala.

Itulah beberapa manfaat dari berpuasa yang dapat dirasakan jika kita melaksanakannya dengan baik dan benar. Tidak hanya merupakan kewajiban untuk beribadah, tanpa disadari puasa juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita.

Informasi tentang puasa di sini


Referensi
Browning JD, Baxter J, Satapati S, Burgess SC. The effect of short-term fasting on liver and skeletal muscle lipid, glucose, and energy metabolism in healthy women and men. J Lipid Res. 2012 Mar;53(3):577-586. doi: 10.1194/jlr.P020867. Epub 2011 Dec 3. PMID: 22140269; PMCID: PMC3276482.

Maughan RJ, Fallah J, Coyle EF. The effects of fasting on metabolism and performance. Br J Sports Med. 2010 Jun;44(7):490-4. doi: 10.1136/bjsm.2010.072181. Epub 2010 May 19. PMID: 20484315.

Prisco SZ, Eklund M, Moutsoglou DM, Prisco AR, Khoruts A, Weir EK, Thenappan T, Prins KW. Intermittent Fasting Enhances Right Ventricular Function in Preclinical Pulmonary Arterial Hypertension. J Am Heart Assoc. 2021 Nov 16;10(22):e022722. doi: 10.1161/JAHA.121.022722. Epub 2021 Nov 8. PMID: 34747187; PMCID: PMC8751945.

Wang Y, Wu R. The Effect of Fasting on Human Metabolism and Psychological Health. Dis Markers. 2022 Jan 5;2022:5653739. doi: 10.1155/2022/5653739. PMID: 35035610; PMCID: PMC8754590.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*