Bagaimana cara kerja Urea Breath Test?
Metode ini mengidentifikasi aktivitas urease yang dimiliki oleh H. pylori pada saat bakteri tersebut berada dalam lambung. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan sebuah kapsul berisi urea berlabel karbon (13C atau 14C) yang akan ditelan oleh pasien. Urease yang diproduksi bakteri tersebut akan memecah urea menjadi amonia dan karbon dioksida. Kedua zat ini akan diserap perut, mengalir ke darah, dan dibuang melalui saluran pernapasan. Isotop karbon kemudian dihembuskan oleh pasien sebagai karbon dioksida berlabel yang jumlahnya akan dihitung dan dideteksi dengan alat khusus. Jika jumlahnya melebihi ambang normal, kondisi ini mengindikasikan adanya infeksi H. pylori.
.
Baca juga: Hati-hati Luka pada Lambung yang dapat Menimbulkan Komplikasi
.
Bagaimana prosedur pemeriksaan Urea Breath Test?
Pemeriksaan UBT harus melalui persiapan yang baik terlebih dahulu. Pasien harus menghentikan minum antibiotik setidaknya selama empat minggu dan obat lambung seperti golongan proton pump inhbitior (PPI) dan sukralfat setidaknya selama dua minggu sebelum pemeriksaan. Obat-obatan tersebut dapat mengurangi aktivitas urease H. pylori dan dapat menghasilkan hasil negatif palsu. Pasien juga akan diminta berpuasa makan dan minum setidaknya 4 – 6 jam sebelum prosedur dilakukan.
Setelah dilakukan pemeriksaan dan persiapan secara saksama, dokter akan menyatakan apakah pasien layak atau tidak dilakukan pemeriksan Urea Breath Test. Pemeriksaan ini tidak memerlukan sedasi atau pembiusan. Jika layak, pasien akan diberikan kapsul berisi urea berlabel karbon yang akan ditelan dengan bantuan air seperti minum obat biasanya. Setelah beberapa menit, pasien akan diminta untuk menghebuskan napasnya ke dalam suatu kantong khusus dan akan dilakukan pengukuran kadar karbon dioksida yang ada pada kantong tersebut. Jika sudah, sampel dalam kantong akan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa dan pasien boleh melakukan aktivitas kembali seperti biasa. Hasil pemeriksaan dapat diketahui di hari yang sama. Dokter akan menjelaskan hasil pemeriksaan dan tata laksana atau pengobatan selanjutnya.
.
Adanya metode Urea Breath Test memudahkan dokter untuk mendiagnosis Helicobacter pylori dengan berbagai keunggulan yang dimilikinya. Adapun pemeriksaan UBT memiliki keterbatasan antara lain akurasi pemeriksaan ini dapat berkurang jika pasien memiliki riwayat operasi pada lambung dan adanya perdarahan pada saluran cerna atas. Begitupula dengan persiapan yang kurang baik, maka hasil negatif palsu dapat terjadi sehingga pasien yang akan menjalani pemeriksaan UBT perlu melakukan persiapan dengan baik untuk memberikan hasil yang akurat.
Referensi
Miftahussurur M, Windia A, Syam AF, et al. Diagnostic Value of 14C Urea Breath Test for Helicobacter pylori Detection Compared by Histopathology in Indonesian Dyspeptic Patients. Clin Exp Gastroenterol. 2021;14:291-296.
Patel SK, Pratap CB, Jain AK, Gulati AK, Nath G. Diagnosis of Helicobacter pylori: what should be the gold standard?. World J Gastroenterol. 2014;20(36):12847-12859.
Wang YK, Kuo FC, Liu CJ, Wu MC, Shih HY, Wang SS, Wu JY, Kuo CH, Huang YK, Wu DC. Diagnosis of Helicobacter pylori infection: Current options and developments. World J Gastroenterol. 2015 Oct 28;21(40):11221-35.
Leave a Reply