Menjalani diet vegan atau vegetarian adalah sebuah pilihan. Hal ini sudah menjadi hal yang umum bagi orang-orang di luar negeri, walaupun mungkin di Indonesia masih belum banyak yang memilih untuk melakukan hal ini. Walaupun memilih untuk menjadi seorang vegan atau vegetarian sangat erat kaitannya dengan tujuan untuk membuat tubuh lebih sehat, belum banyak orang yang terpapar atau paham mengenai hal tersebut.
.
Apa perbedaan diet vegan dan vegetarian?
Masih banyak yang salah kaprah dan menyamakan antara diet vegan dan vegetarian. Walaupun secara sekilas hampir serupa, namun ternyata ada perbedaan yang mendasari keduanya.
Diet Vegetarian
Jika seseorang mengikuti diet vegetarian, artinya orang tersebut tidak makan daging dari hewan seperti sapi, kambing, unggas, maupun ikan. Namun, ada beberapa dari vegetarian yang mengonsumsi makanan yang merupakan produk yang dihasilkan oleh hewan-hewan tersebut, antara lain seperti telur, susu, dan produk olahan susu lainnya seperti keju.
Diet Vegan
Sedikit berbeda dengan diet vegetarian, seseorang yang memilih untuk diet vegan berarti ia tidak memakan makanan yang berasal dari hewan apapun, dan demikian juga dengan makanan lain yang dihasilkan oleh hewan tersebut. Dalam hal ini, contohnya adalah tidak memakan produk-produk yang sudah disebutkan sebelumnya, seperti telur, keju, susu, maupun madu.
.
Baca juga: Apakah itu Intoleransi Laktosa dan sama kah dengan Alergi Susu?
.
Apa saja manfaat diet vegan dan vegetarian?
Banyak penelitian yang masih meneliti mengenai manfaat menjadi seorang yang menjalani diet vegan atau vegetarian sehari-harinya dibandingkan dengan orang yang tidak. Masih menjadi perdebatan juga mengenai hal ini karena ada yang beranggapan bahwa bagaimanapun tubuh tetap memerlukan nutrisi yang berasal dari hewan, selain dari tumbuh-tumbuhan.
Terlepas dari penelitian yang masih berlangsung dalam menjawab hal tersebut, ada beberapa hal yang sudah umum diketahui sebagai manfaat dari menjalani pola diet vegan maupun vegetarian dalam kehidupan sehari-hari, yakni antara lain sebagai berikut:
- Menjaga kesehatan saluran cerna
Pola diet ini memiliki banyak manfaat bagi kesehatan saluran cerna manusia karena dapat mendorong keseimbangan dan kestabilan mikrobiota usus. Seperti yang Anda ketahui bahwa ketidakseimbangan mikrobiota usus dapat menyebabkan berbagai penyakit saluran cerna seperti sindroma iritasi usus besar (IBS) yang menimbulkan keluhan pada saluran cerna yang menganggu.
Selain itu, terdapat senyawa polifenol yang berlimpah pada diet vegan atau vegetarian yang dapat meningkatkan Bifidobacterium dan Lactobacillus, dimana bakteri tersebut dapat memberikan efek anti-peradangan. Diet vegan atau vegetarian juga kaya akan serat yang bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan mencegah terjadinya konstipasi. - Mencegah penyakit metabolik
Mengikuti diet vegetarian yang sehat dan sesuai dapat membantu mencegah penyakit metabolik seperti kencing manis, kolesterol, dan obesitas. Hal ini karena pada umumnya sayuran dan buah-buahan memiliki indeks glikemik yang rendah dan dapat membuat kadar gula dalam darah lebih stabil, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Diet Mediterania: Diet Sehat bagi Jantung dan Kesehatan - Menjaga kesehatan jantung
Masih terkait dengan manfaat terhadap pencegahan terjadinya penyakit metabolik, dengan berkurangnya risiko penyakit seperti kencing manis dan kolesterol, hal tersebut juga akan mengurangi risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah. Karena pada umumnya penyakit jantung didasari oleh salah satu dari penyakit metabolik tersebut. - Meningkatkan kekuatan tulang
Beberapa makanan yang mengandung protein hewani tertentu dapat memicu pengeluaran kalsium untuk keluar dari tubuh, yang akan memicu terjadinya pengeroposan tulang. Hal ini berkebalikan dengan sayur-sayuran yang cenderung meretensi kalsium dalam tulang sehingga dapat mencegah pengeroposan tulang secara lebih cepat. - Menurunkan tekanan darah
Secara umum, makanan yang berasal dari produk hewani cenderung memiliki kadar lemak dan natrium yang lebih tinggi dibanding dengan makanan dari tumbuhan. Hal ini menyebabkan konsumsi makanan yang berasal dari produk hewani secara berlebihan akan meningkatkan kadar natrium tubuh yang dapat memicu terjadinya kenaikan tekanan darah. Selain memiliki kadar natrium dan lemak yang lebih rendah, buah dan sayuran juga memiliki kandungan kalium yang baik, yang dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Menjadi seseorang yang menjalani diet vegan atau vegetarian, dapat bermanfaat untuk kesehatan. Namun, walaupun begitu, Anda tetap perlu mempertimbangan dengan baik sebelum menentukan apakah akan menjalani hal tersebut atau tidak, termasuk berkonsultasi dulu dengan dokter maupun ahli gizi untuk mendapatkan pendapat dari ahlinya. Sebab, jika diet vegan atau vegetarian yang Anda lakukan tidak benar dan tanpa persiapan yang baik, maka bukannya manfaat yang Anda dapatkan namun kondisi kekurangan nutrisi bisa saja terjadi.
.
Informasi tentang Diet dan Pilihan Makanan di sini
Referensi
Dinu M, Abbate R, Gensini GF, Casini A, Sofi F. Vegetarian, vegan diets and multiple health outcomes: A systematic review with meta-analysis of observational studies. Crit Rev Food Sci Nutr. 2017 Nov 22;57(17):3640-3649. doi: 10.1080/10408398.2016.1138447.
Clarys P, Deliens T, Huybrechts I, Deriemaeker P, Vanaelst B, De Keyzer W, Hebbelinck M, Mullie P. Comparison of nutritional quality of the vegan, vegetarian, semi-vegetarian, pesco-vegetarian and omnivorous diet. Nutrients. 2014 Mar 24;6(3):1318-32. doi: 10.3390/nu6031318. PMID: 24667136;
Bakaloudi DR, Halloran A, Rippin HL, Oikonomidou AC, Dardavesis TI, Williams J, Wickramasinghe K, Breda J, Chourdakis M. Intake and adequacy of the vegan diet. A systematic review of the evidence. Clin Nutr. 2021 May;40(5):3503-3521. doi: 10.1016/j.clnu.2020.11.035. Epub 2020 Dec 7.
Leave a Reply