Apa Itu Refluks Asam Empedu?

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Hasan Maulahela, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

.

Kata refluks sudah cukup banyak dikenal oleh masyarakat, apalagi refluks asam lambung yang berarti naiknya asam lambung ke esofagus atau kerongkongan yang disebut sebagai GERD. Ternyata tidak hanya asam lambung yang dapat refluks, cairan empedu pun dapat refluks. Kejadian tersebut disebut dengan ‘refluks asam empedu.’ Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian, penyebab, gejala, serta komplikasi apa yang dapat timbul ketika seseorang mengalami refluks asam empedu.

.

Apa itu refluks asam empedu?

Refluks asam empedu terjadi ketika cairan empedu yang diproduksi di hati refluks atau mengalir ke lambung, dan pada beberapa kasus dapat mencapai kerongkongan. Refluks asam empedu dapat muncul bersamaan dengan refluks asam lambung ke kerongkongan dan keduanya berpotensi menimbulkan iritasi dan peradangan pada lapisan di kerongkongan. Refluks asam empedu cukup jarang ditemui dalam praktik klinik sehari-hari.

.

Gambar 1. Ilustrasi Refluks Cairan Empedu ke Lambung dan Kerongkongan
(Sumber gambar: mayoclinic.org)

.

Baca juga: Mengenal GERD: Penyakit Refluks Asam Lambung ke Kerongkongan

.

Bagaimana refluks asam empedu terjadi dan penyebabnya?

Normalnya semua yang terlibat dalam proses pencernaan mengalir dalam satu arah, yaitu ke bawah. Saat makanan berjalan di sepanjang saluran pencernaan, sfingter atau katup di ujung setiap organ terbuka agar makanan dan cairan masuk ke organ berikutnya, tanpa membiarkan apa pun mengalir kembali ke arah lain. Tetapi jika katup ini tidak berfungsi dengan benar, refluks dapat terjadi, dan cairan pencernaan seperti empedu dapat mengalir kembali ke organ yang bukan tempatnya.

Cairan empedu yang diproduksi di hati akan disimpan dalam kandung empedu dan dilepaskan ke usus ketika ada lemak untuk dicerna. Katup pilorus memungkinkan makanan keluar dari lambung dan masuk ke usus, dimana makanan tersebut akan bercampur dengan cairan empedu. Jika terdapat gangguan pada katup pilorus, baik katup terlalu rileks atau terdapat halangannya untuk menutup, katup tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Oleh karenanya, cairan empedu dapat mengalir kembali ke lambung.

Beberapa faktor risiko seseorang mengalami refluks asam empedu antara lain riwayat operasi pada lambung, adanya luka atau jaringan parut dekat katup pilorus, gangguan pergerakan saluran cerna, dan riwayat menjalani tindakan intervensi pada empedu seperti ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography) dan operasi pengangkatan kandung empedu. Orang dengan obesitas, diabetes, juga juga lebih berisiko mengalami refluks asam empedu dibandingkan orang sehat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*