Volvulus: Ketika Usus Terpelintir dan Tersumbat

Diagnosis volvulus

Diagnosis volvulus harus dilakukan secara cepat dan tepat. Dokter akan menanyakan mengenai keluhan dan riwayat kesehatan pasien. Setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menfokuskan pada pemeriksaan perut, serta colok dubur. Pemeriksaan penunjang seperti radiologi dapat dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis karena volvulus dapat tumpang tindih dengan penyakit lain yang memberikan gejala yang serupa.

Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan mulai dari foto rontgen abdomen atau area perut dan CT scan abdomen. Penggunaan kontras dapat dipertimbangkan jika telah disingkirkan bahwa tidak ada usus yang pecah atau perforasi. Selain radiologi, pemeriksaan endoskopi atau teropong, pemeriksaan laboratorium darah, dan tes sampel tinja juga dapat dilakukan untuk membantu diagnosis dan penatalaksanaan pasien.

.

Gambar 1. Gambaran Volvulus pada Foto Rontgen Abdomen seperti Biji Kopi

.

Baca juga: Sumbatan Usus: Apa Penyebab dan Gejalanya?

.

Penanganan volvulus

Pada kasus volvulus, pasien perlu diberikan cairan intravena sebelum tindakan untuk menjaga kestabilan hemodinamik. Pemantauan kondisi pasien, kesadaran, tekanan darah, nadi, tanda-tanda dehidrasi seperti jumlah urin perlu dipantau secara berkala. Antibiotik juga dipertimbangkan untuk diberikan pada pasien sebelum tindakan.

Untuk mengembalikan usus yang terpelintir, endoskopi atau penggunaan teropong berkamera yang fleksibel dapat dicoba sebagai pengobatan awal pada volvulus usus besar, namun tindakan tersebut memiliki angka risiko kekambuhan yang tinggi. Oleh karena itu, biasanya tindakan operasi diperlukan untuk melepaskannya dan mengembalikan aliran darah pada usus yang tercekik. Jika ditemukan adanya jaringan usus yang mati, maka dokter akan mengangkat bagian usus tersebut dan mungkin dibuatkan stoma (suatu lubang sementara atau permanen pada dinding perut untuk mengeluarkan tinja) pada ujung usus yang diangkat.

.

Komplikasi volvulus

Volvulus membutuhkan penanganan yang segera untuk mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi volvulus antara lain terjadinya kematian jaringan usus, perforasi atau pecahnya usus yang dapat menyebabkan infeksi baik di area perut maupun menyebar seluruh tubuh. Setiap keterlambatan diagnosis dan penganan volvulus dikaitkan dengan peningkatan angka kematian.

Volvulus merupakan salah satu kegawatdaruratan pada gangguan saluran cerna yang membutuhkan perawatan yang cepat. Kondisi ini tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Perlu adanya kerjasama antar berbagai dokter spesialis, perawat, petugas radiologi, dan laboratorium dalam menangani volvulus.

.

Informasi usus tersumbat di sini


Referensi
Jones, J., Bell, D. Sigmoid volvulus. Reference article, Radiopaedia.org.

Le CK, Nahirniak P, Anand S, et al. 2022. Volvulus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing.

Valsdottir E, Marks JH. 2008. Volvulus: small bowel and colon. Clin Colon Rectal Surg. 21(2):91-3.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*