5 Kunci Pola Makan Bagi Penderita Asam Lambung

Sumber gambar: freepik.com

Asam lambung sedang naik? Wah, pasti tidak nyaman sekali rasanya. Asam yang diproduksi oleh lambung sebenarnya berfungsi untuk melawan virus atau bakteri yang masuk bersamaan dengan makanan. Asam yang dihasilkan juga berfungsi untuk mengubah enzim lambung, yaitu pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein dalam makanan agar dapat diserap oleh tubuh. Namun, ketika jumlah asam yang dihasilkan terlalu banyak, maka dapat menyebabkan masalah pada lambung termasuk penyakit refluks asam lambung (GERD). Gejala utama dari asam lambung naik adalah rasa terbakar di dada (heartburn) yang bertambah parah setelah makan atau saat berbaring. Gejala dapat disertai keluhan gangguan pencernaan lainnya, seperti sering bersendawa, mual, muntah, dan sesak napas. Penyebab asam lambung naik diantaranya adalah pola dan jenis makanan dan minuman yang kurang tepat, merokok, dan stress.

Asam di lambung rentan naik dengan makanan dan minuman tertentu. Memilih makanan untuk penderita asam lambung memang cukup membingungkan. Maka, selain menjadwalkan makan lebih teratur, Anda juga perlu menyeleksi makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk mengatasi asam lambung. Ketika penderita salah memilih makanan, produksi asam lambung dapat meningkat dan memperparah keluhannya. Berikut pola makan yang dapat menjadi pilihan untuk penderita asam lambung.

.

Mengonsumsi makanan berserat

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa serat dalam makanan dapat memengaruhi tidak hanya laju pengosongan lambung tetapi juga menurunkan keasaman lambung. Makanan berserat yang dapat menjadi pilihan diantaranya:

Beras merah. Beras merah merupakan karbohidrat kompleks yang memiliki molekul gula dengan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang lebih banyak dibandingkan beras putih.

Gandum. Roti gandum kaya akan vitamin, serat, dan nutrisi yang baik untuk kesehatan lambung. Konsumsi roti gandum juga dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama. Selain roti gandum, oatmeal yang mengandung gandum utuh juga merupakan sumber serat yang sangat baik dan aman dikonsumsi bagi penderita asam lambung.

Sayur. Kacang hijau, asparagus, seledri, selada, sayuran berdaun hijau, kentang, wortel, dan mentimun adalah jenis sayuran yang rendah asam dan dapat membantu mengurangi asam lambung. Batasi konsumsi bawang putih dan bawang bombay sementara karena dapat memicu naiknya asam lambung dan nyeri perut pada beberapa orang.

Buah. Melon, pisang, apel, pir, semangka, dan pepaya dapat menjadi pilihan buah-buahan yang Anda konsumsi untuk mengurangi asam lambung. Prinsipnya semua buah baik bagi kesehatan, namun penderita asam lambung sebaiknya mengurangi buah-buahan tinggi asam seperti lemon, jeruk, dan tomat.

.

Punya keluhan sakit maag/ lambung/ GERD?
Isi survei kami di
bit.ly/surveiherbalYGI

.

Mengonsumsi protein dan daging rendah lemak

Protein merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk perbaikan dan pertumbuhan sel, serta menjaga kekebalan tubuh. Tempe merupakan salah satu protein nabati yang dapat mengatasi gangguan lambung. Tempe memiliki protein yang sudah siap diserap tubuh dan mengandung senyawa anti-radang. Selain tempe, putih telur juga aman dikonsumsi penderita asam lambung.

Memiliki penyakit asam lambung bukan berarti Anda tidak dapat menikmati daging. Perlu diingat, daging yang tidak boleh dikonsumsi adalah daging yang mengandung tinggi lemak. Makanan yang tinggi lemak akan lebih sulit dicerna sehingga memicu produksi asam lambung yang lebih banyak. Jika Anda sering mengonsumsi daging merah sebagai kebutuhan protein sehari-hari, cobalah untuk beralih ke daging putih (ikan dan unggas) untuk alternatifnya. Sebab, daging merah memiliki kadar lemak yang lebih tinggi dan protein yang sulit untuk dicerna. Jika ingin mengonsumsi daging, ikan, dan makanan laut lainnya, disarankan untuk memilih yang tanpa lemak dan tanpa kulit. Untuk pengolahannya, daging yang dipanggang, dibakar, direbus, atau dikukus lebih baik dibandingkan digoreng. Cobalah menggunakan minyak zaitun sebagai pengganti minyak goreng dan mentega saat memasak. Hindari mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*