Kenali Faktor Risiko Kanker Lambung

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

.
Kanker lambung merupakan salah satu jenis kanker di saluran pencernaan yang kasusnya sering dijumpai. Kanker lambung umumnya terjadi karena adanya mutasi pada sel-sel di lapisan mukosa lambung yang kemudian dapat menyebar ke lapisan lainnya pada lambung. Dalam beberapa kasus tertentu yang berat, persebaran kanker lambung ini bahkan dapat terjadi ke organ-organ tubuh lainnya melalui aliran darah atau sistem kelenjar getah bening sebelum dapat terdeteksi.

Bagaimana keluhan dan gejala yang ditimbulkan oleh kanker lambung?

Gejala kanker lambung yang muncul pada seseorang dapat sangat beragam tergantung pada stadium yang dialami. Beberapa gejala umum yang dapat muncul tersebut di antaranya:

  • Nyeri pada area perut bagian atas, terutama bagian kiri atas
  • Mual dan muntah tanpa sebab yang jelas
  • Penurunan berat badan secara drastis yang tidak diketahui penyebabnya
  • Perut terasa cepat penuh
  • Penurunan nafsu makan
  • Muntah darah
  • Tinja berwarna kehitaman

Apa saja faktor risiko kanker lambung?

Kejadian kanker lambung sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang beragam, baik faktor risiko yang dapat dikendalikan atau diubah maupun tidak. Beberapa faktor risiko yang dimaksud diantaranya:

  1. Infeksi Helicobacter pylori
    Helicobacter pylori adalah jenis bakteri paling umum yang dapat menyebabkan infeksi pada lambung. Infeksi bakteri Helicobacter pylori di saluran pencernaan merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya kanker lambung. Hal ini karena Helicobacter pylori dapat menyebabkan proses inflamasi atau peradangan kronis yang meningkatkan risiko munculnya sel kanker.
    .
    Baca juga: Urea Breath Test: Mendeteksi Helicobacter pylori Penyebab Luka di Lambung
    .
  2. Infeksi Virus Epstein-Barr
    Infeksi virus Epstein-Barr juga dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya kanker lambung. Adanya infeksi virus ini pada saluran pencernaan dapat menyebabkan risiko terjadinya displasia sel yang awalnya normal, untuk tumbuh dan berkembang menjadi sel kanker.
    .
  3. Riwayat Keluarga
    Faktor genetik dan riwayat kanker dalam keluarga dapat berperan dalam risiko terjadinya kanker lambung. Hal yang selama ini diketahui paling berperan adalah adanya perubahan atau mutasi dari gen CDH1. Selain itu, kelainan genetik bawaan lahir, seperti sindrom Lynch, kanker payudara dan ovarium herediter juga meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung.
    .
  4. Pola Makan yang Tidak Sehat
    Konsumsi makanan yang bersifat karsinogenik, seperti makanan-makanan yang dibakar, dimasak dengan asap, makanan olahan, dan makanan dengan kandungan lemak yang tinggi dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Sehingga ada baiknya kita membatasi diri dalam konsumsi jenis-jenis makanan tersebut.
    .
    Baca juga: Catat! Begini Efek Konsumsi Makanan Olahan
    .
  5. Merokok
    Secara umum, merokok telah terbukti menjadi faktor risiko utama terjadinya berbagai jenis kanker, termasuk kanker lambung dan kanker pada saluran pencernaan. Paparan jangka panjang terhadap zat-zat kimia dalam rokok dapat mengganggu integritas sel dan menyebabkan peradangan kronis yang akhinya dapat memicu terjadinya pertumbuhan tumor.
    .
  6. Riwayat Penyakit Kronis pada Lambung
    Adanya riwayat penyakit kronis yang menyebabkan terjadinya inflamasi pada saluran cerna, seperti gastritis kronis, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan polip lambung, dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker lambung. Hal ini terjadi karena adanya proses peradangan yang berlangsung dalam jangka waktu lama yang mengganggu integritas atau keutuhan sel lambung.
    .
    Baca juga: Mengenal GERD: Penyakit Refluks Asam Lambung ke Kerongkongan
    .
  7. Paparan Bahan Kimia Berbahaya
    Paparan jangka panjang terhadap bahan kimia berbahaya seperti asbes, logam berat, dan beberapa produk kimia industri tertentu dapat meningkatkan risiko kanker lambung. Beberapa studi telah menunjukan bahwa pekerja di pertambangan, pengolahan logam, seperti baja dan besi memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker lambung jika terpapar dalam jangka waktu yang lama.
    .
  8. Usia
    Risiko kanker lambung meningkat seiring bertambahnya usia. Di mana pada pasien dengan usia tua, sistem imunitas tubuh dan regulasi sel-sel dalam tubuh mengalami penurunan sehingga kanker lambung lebih umum terjadi pada orang yang sudah lanjut usia.

Adanya faktor-faktor risiko tersebut pada seorang individu dapat meningkatkan terjadinya kanker lambung, namun bukan berarti kelompok individu dengan karakteristik tersebut sudah pasti mengalami kanker lambung. Dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, menjalani pola makan yang baik dan teratur, mengonsumsi makanan kaya akan serat, membatasi konsumsi makanan olahan, dan menjaga berat badan ideal, serta berolahraga dapat mencegah timbulnya kanker lambung. Jika Anda yang mengalami gejala pencernaan berulang atau gejala lainnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jangan abaikan dan segera periksakan diri Anda ke dokter. Stay Healthy!

Informasi lainnya tentang Kanker Lambung


Referensi
Guggenheim DE, Shah MA. 2013. Gastric cancer epidemiology and risk factors. J Surg Oncol. 107(3):230-6.

Karimi P, Islami F, Anandasabapathy S, Freedman ND, Kamangar F. 2014. Gastric cancer: descriptive epidemiology, risk factors, screening, and prevention. Cancer Epidemiol Biomarkers Prev. 23(5):700-13.

Machlowska J, Baj J, Sitarz M, Maciejewski R, Sitarz R. 2020. Gastric Cancer: Epidemiology, Risk Factors, Classification, Genomic Characteristics and Treatment Strategies. Int J Mol Sci. 21(11):4012.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*