Gangguan Pencernaan Apa Saja yang Biasanya Dialami oleh Lansia?

Sumber gambar: freepik.com

Penuaan merupakan proses yang pasti dialami oleh semua makhluk hidup dan merupakan proses yang alami serta normal. Penuaan diikuti dengan penurunan kemampuan fisik maupun kognitif seseorang. Penuaan tentunya memiliki dampak terhadap kesehatan seseorang. Hal ini berkaitan dengan menurunnya integritas fisiologis sel-sel dan jaringan yang terdapat di dalam tubuh yang berakibat menurunnya fungsi dari organ-organ di dalam tubuh.

Sistem pencernaan merupakan kumpulan dari organ-organ pencernaan yang berfungsi untuk memproses makanan dan minuman yang dikonsumsi sehingga menghasilkan energi. Tentunya sistem ini berperan penting untuk mempertahankan kehidupan makhluk hidup. Layaknya sistem organ lainnya, sistem pencernaan tidaklah luput dari proses penuaan sehingga penyakit atau gangguan saluran cerna pun dapat timbul seiring dengan berjalannya usia. Suatu penelitian menyatakan 25% dari populasi lanjut usia diatas 65 tahun memiliki gangguan pada pencernaan. Sistem pencernaan berperan penting terhadap kelangsungan hidup, terbukti dengan gangguan pada sistem pencernaan dapat meningkatkan mortalitas pada lansia.

Sistem pencernaan terdiri dari banyak organ mulai dari mulut sebagai pintu masuk makanan serta minuman hingga anus sebagai pintu keluarnya kotoran yang merupakan hasil sisa dari metabolisme makanan. Gangguan pencernaan sangat beragam dan bisa terjadi mulai dari mulut hingga anus. Pada artikel ini akan dibahas gangguan pencernaan yang sering dialami pada lansia secara singkat dan sederhana agar lebih mudah untuk dipahami.

.

Rongga Mulut

Gangguan pencernaan pada rongga mulut yang paling sering ditemukan adalah mulut kering (xerostamia), gangguan pengecapan (dysgeusia/ageusia), dan sulit menelan (disfagia). Sensasi mulut kering pada xerostamia diakibatkan oleh proses penuaan dimana produksi kelenjar air liur menurun dan adanya perubahan komposisi pada air liur. Keluhan tersebut dapat dikurangi dengan banyak mengonsumsi air putih untuk menjaga hidrasi tubuh. Adanya gangguan pengecapan dapat diakibatkan oleh efek samping obat, defisiensi mineral seperti zinc, malnutrisi, maupun gangguan saraf. Disfagia pada lansia dapat terjadi karena perubahan kompleks neuromuskular yang merupakan koordinasi saraf dan otot yang bisa diakibatkan oleh proses penuaan ataupun penyakit seperti stroke, parkinson, miastenia gravis, maupun keganasan. Disfagia biasanya tidak terlalu dikeluhkan oleh lansia hingga terdapat komplikasi seperti tersedak, malnutrisi, maupun dehidrasi.

Baca juga: Disfagia: Gangguan Menelan, Bisa Karena Gangguan Saraf sampai Tumor

.

Esofagus

Esofagus atau kerongkongan merupakan organ yang menghubungkan mulut dengan lambung. Esofagus bergerak secara peristaltik untuk memindahkan makanan ke lambung setelah kita menelan. Gangguan esofagus pada lansia yang sering ditemukan adalah odinofagia dan GERD. Odinofagia merupakan sensasi nyeri saat menelan, biasa disebabkan oleh adanya peradangan pada kerongkongan. Sementara Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh karena arus balik makanan dari lambung yang naik lagi ke esofagus, disebabkan karena melemahnya otot-otot yang berfungsi sebagai katup antara esofagus dan lambung. Keluhan pada GERD biasanya adalah nyeri pada ulu hati dan rasa terbakar pada perut atas atau dada. GERD yang terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan terjadinya Barret esofagus, yaitu perubahan sel-sel pada esofagus yang dikhawatirkan menjadi cikal bakal keganasan.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*