Benarkah Asam Lambung Menyebabkan Bau Mulut?

Sumber gambar: freepik.com

Penulis: dr. Rabbinu Rangga Pribadi, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

 

Di dalam tubuh manusia, makanan dicerna secara mekanik melalui pergerakan usus dan secara kimiawi dengan bantuan substansi-substansi tertentu. Asam lambung adalah substansi yang diproduksi oleh lambung untuk membantu proses pencernaan makanan di dalam saluran cerna secara kimiawi. Pada kondisi normal, lambung akan terus memproduksi asam lambung sebagai bagian dari fisiologi kerja tubuh.

Namun, ketika terjadi peningkatan produksi asam lambung, hal ini bisa menyebabkan gangguan seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD). Hal ini dapat berakibat munculnya gejala pencernaan yang membuat tidak nyaman seperti mual, muntah, dan nyeri ulu hati. Terkadang gejala penyerta lain seperti bau mulut juga dikeluhkan ketika produksi asam lambung.

Apakah benar bahwa produksi asam lambung yang meningkat dapat menyebabkan bau mulut?

Secara epidemiologi, dikatakan bahwa adanya gejala bau mulut pada pasien GERD terjadi pada sekitar 10-20% pasien GERD di Eropa bagian barat dan Amerika Utara. Bau mulut yang tidak sedap sering dikaitkan karena meningkatnya produksi asam lambung dalam sistem pencernaan. Hal ini dapat dikaitkan karena asam lambung yang refluks ke bagian orofaring (ruang antara mulut dan kerongkongan) dapat menyebabkan iritasi dinding orofaring. Hal ini kemudian dapat menyebabkan munculnya post-nasal drip yang menyebabkan terjadinya bau mulut yang tidak sedap.

Selain itu, adanya interaksi post-nasal drip dan bakteri di dalam mulut juga menyebabkan munculnya bau mulut. Hal lain yang mungkin terjadi adalah karena adanya gangguan katup kerongkongan bagian bawah pada orang yang menderita GERD memungkinkan terjadinya aliran balik gas usus dan isi lambung kembali ke kerongkongan, yang dapat memunculkan bau busuk saat bernafas. Terakhir, bau mulut yang muncul dapat disebabkan oleh karena adanya cedera jaringan kerongkongan akibat paparan asam lambung yang refluks tersebut.

Penderita GERD dapat mengalami refluks asam lambung ke saluran pencernaan atas seperti kerongkongan dan rongga mulut. Hal ini dapat terjadi ketika proses pencernaan pada kerongkongan dan lambung tidak bekerja maksimal saat sedang konsumsi makanan. Namun bau mulut yang disebabkan oleh asam lambung tidak hanya terjadi saat makanan dicerna, tetapi juga bisa terjadi pada waktu perut kosong atau saat bangun tidur.

Lihat Juga: #VideoYGI: Boleh dan Tidak: Konsumsi Ini Saat Perut Kosong

Konsumsi makanan atau minuman tertentu juga bisa mempengaruhi bau mulut yang disebabkan oleh asam lambung. Misalnya, makanan pedas atau berlemak dapat meningkatkan produksi asam lambung dan memperburuk munculnya gejala bau mulut. Selain itu, kondisi kesehatan tertentu seperti gastritis atau tukak lambung juga dapat menyebabkan peningkatan asam lambung yang kemudian akan memperparah refluks asam lambung dapat semakin memperparah gejala bau mulut yang dialami. Pengobatan yang tidak tepat untuk masalah lambung, seperti penggunaan antasida yang berlebihan atau penggunaan obat-obatan tertentu, juga dapat mengganggu keseimbangan asam lambung dan memperparah kondisi bau mulut.

Bagaimana Cara Menghilangkan Bau Mulut Karena Asam Lambung?

Perawatan yang tepat untuk bau mulut yang disebabkan oleh asam lambung melibatkan penanganan akar penyebabnya, seperti mengelola GERD melalui diet sehat, menghindari makanan pencetus seperti makanan pedas dan tinggi lemak, serta minum obat-obatan sesuai dengan yang diberikan oleh dokter. Penting diingat bahwa bau mulut yang disebabkan oleh asam lambung sering kali merupakan gejala dari masalah yang lebih dalam, seperti gangguan pada saluran pencernaan seperti pada lambung, usus halus, kerongkongan, atau bagian saluran pencernaan lainnya.

Baca Juga: Hati-hati! Kebiasaan Ini Dapat Menyebabkan Asam Lambung Naik!

Kesimpulannya, meskipun tidak semua kasus bau mulut disebabkan oleh karena peningkatan asam lambung seperti pada pasien GERD, namun ada hubungan yang kuat antara terjadinya 2 kondisi tersebut.


Referensi

  1. Struch F, Schwahn C, Wallaschofski H, Grabe HJ, Völzke H, Lerch MM, Meisel P, Kocher T. Self-reported halitosis and gastro-esophageal reflux disease in the general population. J Gen Intern Med. 2008 Mar;23(3):260-6. doi: 10.1007/s11606-007-0486-8. Epub 2008 Jan 15. PMID: 18196351; PMCID: PMC2359469.
  2. Islam WT, Azhar A, Ahmed TF, Shaikh AC. Investigating the prevalence of halitosis and its associated factors amongst the general population of Karachi, Pakistan. J Pak Med Assoc. 2024 Feb;74(1 (Supple-2)):S79-S84. doi: 10.47391/JPMA-DUHS-S16. PMID: 38385477.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*