Batu Empedu: Penyumbat Saluran yang Dapat Menyebabkan Radang Kandung Empedu

Sumber gambar: unitypoint.org

Penulis: dr. Hasan Maulahela, SpPD, K-GEH
Divisi Gastroenterologi, Pankreatobilier dan Endoskopi Saluran Cerna, KSM/ Departemen Ilmu Penyakit Dalam,
RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta – Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

.

Batu empedu merupakan penyakit yang sering dialami tanpa kita sadari. Hal ini karena batu empedu sering kali tidak menimbulkan gejala, sehingga seseorang tidak mengetahui bahwa ia menderita batu pada empedu. Di Amerika Serikat, angka kejadiannya mencapai 15%, dimana 10 – 20% dari populasi di Amerika Serikat akan mengalami batu pada kandung empedu dalam masa hidupnya.

,

Apa itu batu empedu dan mengapa perlu diwaspadai?

Batu empedu merupakan batu yang ditemukan di dalam kandung empedu. Batu ini nantinya dapat bergerak ke saluran empedu dan memberikan nyeri yang khas ketika batu menyumbat aliran dari cairan empedu. Hal ini akan berdampak pada terjadinya peradangan kandung empedu.

Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat mengakibatkan terbentuknya batu empedu. Faktor risiko ini akan terbagi menjadi faktor yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi seperti jenis kelamin perempuan, etnis tertentu, kehamilan, usia diatas 40 tahun, dan riwayat keluarga dengan batu kandung empedu. Selain faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, terdapat beberapa faktor risiko lainnya yang dapat diubah untuk mengurangi risiko terjadinya batu empedu. Beberapa faktor risiko tersebut seperti berat badan berlebih, asupan kalori yang berlebih, penurunan berat badan yang terlalu cepat, sindrom metabolik, peningkatan kadar gula darah, peningkatan kadar kolesterol, merokok, dan gaya hidup yang kurang baik. Selain itu, penggunaan obat kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron meningkatkan risiko pembentukan batu pada kandung empedu melalui peningkatan pengeluaran kolesterol dari kandung empedu dan hambatan gerak pada kandung dan saluran empedu.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*