Apakah Normal Jika Mengalami Gangguan Pencernaan saat Menstruasi?

Sumber gambar: freepik.com

Ketika berbicara tentang menstruasi dan efeknya pada tubuh, kita lebih sering mendengar tentang perubahan suasana hati dan kram perut. Namun, pada beberapa wanita, saat mendekati tanggal menstruasinya atau saat menstruasi mereka mengeluh adanya gangguan pencernaan seperti perut terasa kembung, diare, atau sembelit. Apakah gangguan pencernaan saat menstruasi atau menjelang menstruasi adalah hal yang normal? Pada artikel ini, kita akan membahas kemungkinan alasan mengapa menstruasi dapat menimbulkan keluhan pada sistem pencernaan, serta beberapa tips untuk mengatasi gejalanya.

.

Apa yang terjadi pada saluran cerna saat menstruasi?

Ternyata, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan hormon saat menstruasi memiliki dampak pada sistem pencernaan. Meskipun tidak semua wanita merasakannya, namun mengalami masalah pencernaan selama menstruasi adalah suatu hal yang sangat umum. Suatu penelitian menunjukkan sebagian besar wanita mengeluh sembelit sebelum periode menstruasi mereka dan keluhan hilang sendiri dalam beberapa hari pertama menstruasi. Sedangkan, selama tiga hari pertama periode menstruasi beberapa wanita mengeluh adanya diare. Namun, setiap wanita memiliki tingkat hormon yang berbeda. Dengan demikian, wanita yang berbeda dapat mengalami gejala yang berbeda selama siklus menstruasi mereka.

.

Kembung dan Sembelit (Konstipasi)

Pasti Anda sudah tidak asing dengan istilah PMS (Premenstrual syndrome). Saat PMS, keluhan yang sering dirasakan oleh wanita adalah perut kembung seperti terasa berat dan bengkak serta sembelit. Mengapa bisa muncul keluhan tersebut? Penyebabnya dapat dipicu oleh perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Progesteron adalah hormon yang meningkat tepat sebelum periode menstruasi. Produksi progesteron menyebabkan dinding rahim menebal untuk mempersiapkan kehamilan. Apabila sel telur tidak dibuahi oleh sperma dan tidak terjadi pembuahan, maka kadar progesteron dan estrogen menurun secara perlahan dan memicu terjadinya menstruasi. Suatu penelitian menunjukkan, peningkatan progesteron dapat menyebabkan perlambatan pergerakan usus sehingga pada beberapa wanita, menjelang periode menstruasi dapat merasakan keluhan perut kembung dan sembelit. Namun, peneliti lain menyatakan bahwa hormon estrogen-lah yang memiliki efek memperlambat pergerakan usus tersebut.

Baca juga: Saat Perut Kosong, Apa yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Tidak

.

Nyeri dan Kram Perut, serta Diare

Fase menstruasi adalah fase ketika lapisan dinding rahim luruh menjadi darah menstruasi. Fase ini terjadi sekitar 3-7 hari. Pada hari pertama hingga hari ke-3, biasanya wanita akan merasakan nyeri atau kram pada bagian perut. Nyeri ini dipicu karena adanya kontraksi dalam rahim. Kontraksi ini membantu tubuh untuk meluruhkan lapisan rahim sehingga terjadi menstruasi. Kontraksi pada otot rahim terjadi karena adanya peningkatan hormon prostaglandin selama menstruasi terjadi. Peningkatan hormon prostaglandin dikendalikan oleh hormon progesteron. Ketika kadar progesteron turun, segera sebelum menstruasi, kadar prostaglandin akan meningkat. Pada saat yang sama, hormon prostaglandin juga dapat merangsang kontraksi otot di usus yang pada akhirnya dapat menimbulkan rasa ingin buang air besar. Hormon prostaglandin juga mengurangi kemampuan usus untuk menyerap air sehingga menyebabkan tinja menjadi lebih lembek dan meningkatkan risiko diare. Sulit membedakan perbedaan antara kram akibat kontraksi rahim dan kram akibat kontraksi usus saat fase ini. Keduanya mungkin tidak nyaman dan menyakitkan. Luruhnya lapisan dinding rahim ini juga disebabkan oleh penurunan kadar hormon estrogen. Selama masa menstruasi inilah hormon estrogen Anda akan berada pada titik yang rendah. Maka tidak heran pada saat menstruasi secara emosional Anda lebih mudah marah dan tersinggung.

Punya keluhan sakit maag/ lambung/ GERD?
Isi survei kami di
bit.ly/surveiherbalYGI

.

Iritasi dan Peradangan Usus (IBS dan IBD)

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada wanita yang memiliki masalah usus kronis, seperti sindrom iritasi usus besar atau Iritable Bowel Syndrome (IBS) dan peradangan usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD), gejala yang dikeluhkan akan terasa lebih buruk apabila menjelang dan saat menstruasi. Sebagai contoh, pada wanita yang menderita IBD dengan sembelit, perubahan terkait progesteron akan menyebabkan keluhan sembelit semakin berat.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*