5 Hal Penting Bagi Pasien Peradangan Usus (IBD) yang Ingin Berpuasa

Sumber gambar: freepik.com

Ibadah puasa Ramadan merupakan kewajiban bagi umat Islam. Ibadah puasa memiliki tujuan untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah dan melatih diri untuk berbuat kebaikan. Selain mendapatkan pahala, puasa juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Bagi orang-orang yang dirasa mampu maka diwajibkan untuk berpuasa penuh selama bulan Ramadan. Namun, ada beberapa kondisi tertentu yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan menggantinya pada hari lain atau membayar fidyah, seperti orang yang sedang sakit, musafir, orang yang sudah tua, dan wanita yang sedang hamil.

Berpuasa dengan baik dapat berperan dalam meningkatkan imun atau kekebalan tubuh. Berpuasa dengan baik yang dimaksud adalah selama berpuasa, kita mengonsumsi makanan yang sehat dan berigizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan tetap beraktivitas fisik. Apakah orang dengan penyakit autoimun seperti IBD dapat berpuasa?

.

Apa itu IBD?

Penyakit autoimun adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh kita menyerang sel-sel yang sehat dalam tubuh. Salah satu penyakit autoimun yang menyerang saluran cerna adalah penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disesase (IBD). IBD terbagi menjadi dua, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Penyakit Crohn merupakan penyakit peradangan saluran cerna yang dapat terjadi dibagian mana saja pada saluran pencernaan mulai mulut hingga anal. Sedangkan pada kolitis ulseratif, peradangan terjadi pada area usus besar dan rektum. Secara umum, gejala yang ditimbulkan dari kedua penyakit tersebut antara lain diare berkepanjangan, dengan atau tanpa darah, dan nyeri perut.

Baca juga: Ketahui tentang Inflammatory Bowel Disease (IBD), Penyakit Autoimun di Usus

IBD tidak bisa benar-benar sembuh. Akan tetapi, pasien dapat mengurangi gejala yang dirasakan untuk sementara (remisi) melalui terapi pengobatan dan mengurangi risiko kambuh dengan menghindari faktor-faktor yang berkaitan. Prinsip untuk pengobatan IBD adalah menekan sistem imun, mengobati peradangan yang aktif sampai tercapai remisi, mencegah timbulnya kekambuhan, dan mencegah terjadinya komplikasi.

.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*